Happy Reading
.
.
.
.Hyunbin begitu fokus mengikuti kelas hari ini, mata dan telinganya fokus dengan apa yang di jelaskan serta tangannya begitu lihai menari di atas kertas mencatat seluruh hal yang penting penting menurutnya.
Drrtt
Drrtt
Drrtt
Hyunbin menatap ponsel miliknya, ia membuka sebentar apa yang diributkan oleh adik adiknya, ia paham siapa yang selalu membuat ulah pertama kali pasti si bungsu dan di susul oleh si bocil.
"Hidup mereka kalau gak gangguin abangnya kayaknya bakalan demam deh" gumam hyunbin sambil terus membaca isi pesan tersebut. Sampai matanya tertuju kepada satu kalimat pesan.
"Pak, saya izin ya adek saya di begal" kalimat yang sangat singkat itu langsung membua para penghuni kelas tersebut langsung menoleh ke arahnya.
"Adek kamu yang mana hyunbin? 15 menit lagi kelas saya selesai bisa tolong tunggu sebentar?" Tanya dosen itu lagi, hyunbin tampak berfikir sejenak dan akhirnya memutuskan untuk kembali menunggu walaupun dengan perasaan gelisah.
"Baiklah" putus hyunbin dan mematikan kembali ponselnya.
🍀🍀🍀
Di rumah yang tak begitu besar dohyun sudah tertawa terbahak bahak mendengar cerita sang adik yang di hadang oleh balon spiderman yang dia temukan.
"Terus ya, tuh balon kan mau aku ambil ya eh dia malah terbang do kan bikin kesel tuh kan, bukan kesel sih tapi lebih ke malu kayak lu ngapain anjirt disitu gak guna banget ngehadang jalan gua." Dohyun yang mendengar itu tak hentinya tertawa, walaupun mereka seumuran namun bagi dia hyunmin adalah anak kecil yang baru berumur 5 tahun, sangat menggemaskan.
"Gak salah sih, yang salah balonnya udah tau mau di tangkap malah terbang" ucapnya lagi sambil tertawa, hyunmin juga ikut tertawa mendengar balasan itu.
*pletak*
Hyunmin memegangi kepala bagian belakangnya, cukup sakit juga dan sekarang terasa sedikit nyut nyutan karna pukulan itu.
"Ish siapa sih yang geplak geplak sakit tau" gerutu hyunmin sambil menengok kebelakang. Dohyun yang sudah tau siapa yang menabok adeknya hanya dapat diem membeku.
"Siapa siapa, gua yang harusnya ngomel ini" ucap orang tersebut, hyunmin yang melihatnya langsung cengengesan menampilkan deretan giginya yang rapih.
"Eh abang, gimana kuliahnya bang? Dosennya galak gak? Mata kuliahnya susah gak? Pulpennya ada yang hilang gak?" Pertanyaan beruntun itu membuat dohyun yang menatapnya ingin sekali untuk membekap mulut itu. Entah adiknya yang terlalu polos atau bagaimana, abangnya yang sudah emosi pun masih saja bisa dia becandain.
"Kalian kenapa gak pada kuliah?" Tanya hyunbin dengan sangat datar.
"Aku lagi males jadi tipsen saja, dohyun libur soalnya demam" ucap hyunmin sambil merebahkan tubuhnya di sofa samping dohyun.
Hyunbin hanya menghela nafas kembali, rasanya ia benar benar lelah saat ini. Lebih lelah mengurus kedua adiknya ini dibanding mengurus si cimi hewan peliharaannya.
"Lalu yang tadi di begal?" Tanya hyunbin lagi, dohyun sama hyunmin yang mendengar itu sontak saja mengembangkan senyuman ceria lagi mengingat hal lucu tadi.
"Si adek bukan di begal yang kayak sama orang itu kok bang, dia itu di hadang balon spiderman tadi pas beliin aku bubur terus ama si adek mau di ambil tapi terbang gitu deh" jelas dohyun, hyunbin yang mendengar itu rasanya ingin sekali menelan adik bungsunya yang sangat santai mengangguk angguk seperti mainan di dalam mobilnya. Apakah dia tidak tahu bahwa jantungnya saat ini berdetak sangat cepat saat mendengar adeknya di begal.
"Dek, lain kali kalau bercanda jangan yang bawa nyawa ya, aku dari kampus ngebut loh pas baca chat grup kalau kamu di begal. Jangan gitu lagi ah serem tau, besok kalau bercanda yang bener ya. gak marah kok cuman takut aja aku tuh bayanginnya sayang, ya becandanya jangan gitu lagi ya" ucap hyunbin, ia terduduk di lantai depan kedua adiknya yang berada di sofa. Jantungnya saat ini tidak bisa dibilang baik baik saja, namun ia bisa bernafas lega saat memastikan keduanya telah baik baik saja.
"Dodo kalau masih pusing mau di infus aja gak? Di kasih vitamin lagi" tawar hyunbin sambil menatap dohyun, dohyun yang mendengar itu langsung menggeleng dengan cepat menolak tawaran tersebut.
"Tidak, aku udah sembuh dan bakalan sehat sebentar lagi jadi gak perlu di infus ya" ucap dohyun menjaga jarak saat hyunbin mendekat untuk duduk di sebelahnya, jika di tanya kemana hyunmin? Jawabannya anak itu sudah tertidur dengan posisi yang sangat kurang nyaman dilihat kaki yang menggantung dan kepala ya hampir menyentuh lantai posisi yang sangat tidak nyaman namun bagi hyunmin itu posisi ternyaman.
"Yasudah kalau gak mau, tapi kalau pusing banget bilang ya. Abang mau keatas dulu kalau mau nonton boleh sambil tiduran saja biar gak pusing banget" ucap hyunbin sambil membangunkan si bungsu agar tidur kekamarnya.
"Okeyyy, siap bosss. Ati ati naiknya si nmin gak buka mata itu jalannya" ucap dohyun sambil melambai ke hyunbin dan hyunmin yang sedang menuju kekamarnya.
Jika di tanya "apa dikamar mereka gak ada televisi?" Jawabannya adalah "ada" namun sesuai perjanjian yang telah di buat, tv yang ada di kamar mereka cuman boleh di pake kalau di hari jumat saja selebihnya mereka harus turun kebawa untuk menonton di tv utama. Hal itu dilakukan agar hyunbin dan hyunseok bisa memantau mereka dengan mudah.
🍀🍀🍀
Malam hari, di ruang keluarga mereka menyantap makan malam mereka dengan canda tawa, berkali kali hyunseok menepuk pundak dohyun yang duduk di sebelahnya karena mendengar cerita lucu adik bungsunya.
"Terus lu langsung di geplak sama bang hyunbin?" Tanya hyunseok sambil mengelap air mata yang keluar.
"Iya bang, abang hyunbin datang datang langsung "pletak" gitu kayak minimal mah salam dulu ini geplak dulu" ucap hyunmin sambil mengerucutkan bibirnya.
Tawa hyunseok tak bisa berhenti sama sekali, dirinya terlalu ngakak mendengar kata kata yang keluar dari ucapkan sang adik. Entah mengapa hal itu terjadi kepada hyunbin, entah abangnya yang terlalu stress karena kuliah atau memang kelakuan adeknya yang sangat ajaib hingga real bisa membuat dia benar benar khawatir.
"Tapi gapapa dek, besok lakuin lagi ya paling cuman di lempar sepatu doank sama bang hyunbin" ucap hyunseok lagi sambil menahan tawa, hyunmin langsung mengerucutkan bibirnya dan mengambil makanan yang tersaji dengan asal.
"Ish abang mah kok gitu sih, entar kepala aku benjol gimana? Gak, ganteng lagi nanti. Entar Jenni tidak suka lagi dengan diriku" ucap hyunmin yang tanpa sadar membeberkan rahasianya.
"Masih kecil gak usah suka sukaan, belajar dulu yang bener baru boleh pacaran" ucap hyunbin dengan dingin, hyunmin, dohyun, dan hyunseok yang mendengar kalimat itu hanya meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Okey, mending kita fokus makan dan jangan lanjut pembicaraan ini, ayok ayok" bisik hyunseok kepada kedua adiknya. Hyunmin dan Dohyun langsung mengangguk dan kembali fokus untuk menghabiskan makanan yang telah tersedia.
.
.
.
.Gimana, seru gak??? Boleh donk di spill serunya di bagian yang mana...
Target aku kali ini kayaknya 50 vote juga bisa deh, kalian cepat sekali soalnya...
Ayok vote dan berikan aku semangat biar terus update cerita ini ya dan seperti biasa tanpa kata "next" okay😉