three||damai itu bukan berarti sepi

217 23 4
                                    

Happy Reading.
.
.
.

Sore yang tenang dan damai membuat siapapun merasa bahagia. Namun, berbeda dengan hyunbin, cowok itu melirik kanan dan kiri memastikan semuanya baik baik saja dan berjalan sesuai porsinya.

"Kenapa damai banget?" Gumam hyunbin sambil berusaha fokus dengan laptopnya.

"Ada yang aneh tapi apa ya?" Gumamnya lagi, hyunbin berjalan menuju kamar hyunseok yang berada di seberang kamarnya.

Tok

Tok

Tok

"Dek" panggil hyunbin dengan pelan sambil mengetuk pintu kamar hyunseok.

Si pemuda dengan mata sipit itu keluar dengan muka bantalnya yang tak karuan.
"Kamu baru bangun?" Tanya hyunbin, hyunseok yang mendapat pertanyaan itu langsung menggeleng.

"Nggak bang, abis salto aku" ucapnya dengan nada ketus, hyunbin yang mendengar jawaban adiknya hanya tertawa kecil.

"Maaf... Maaf..." ucap hyunbin masih terkekeh. Hyunseok hanya mendengus kesal, jika di depannya ini bukan abangnya sudah pasti dia akan dengan tega menendangnya ke pluto.

"Abang kenapa? Tumben nyariin diriku biasanya udah sama si kembar" tanya hyunseok dengan heran karena tidak biasanya sang kakak menuju kamarnya jika tidak penting.

"Oh iya, itu si adek mu pada kemana? Dari siang kayaknya gak ada dirumah, Mereka gak ada kelas hari ini kan?" Tanya hyunbin dengan beruntun membuat hyunseok menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

"Bang, minimal tuh nanya itu satu satu ya, bukannya apa apa nih gua tuh masih ngumpulin nyawa loh terus main di serbu pertanyaan apa gak mikir dulu, pertanyaan pertama adek pada kemana? jawabannya tidak tahu dan pertanyaan kedua apa hari ini mereka ada kelas? Jawabannya tidak mereka hari ini libur kecuali hyunmin dia tadi datang kekampus bentar buat minjem buku perpus" jelas hyunseok, hyunbin yang mendengar penjelasan itu hanya mengangguk angguk saja dan berlalu dari sana.

"Dah gitu doank? Emang abang gua tuh aneh banget sih, tinggal telfon para adeknya ini malah gangguin yang lagi tidur emang tuh fungsi hp di tangan dia tuh gak berguna banget sumpah" dumel hyunseok dan kembali masuk kamar untuk tidur kembali. Hyunseok memilih untuk kembali bergelut dengan dunia mimpinya di banding mencari keberadaan kedua adiknya, karena ia tahu jika sudah lapar pasti dua bocil itu akan kembali pulang dengan sendirinya.

Di bawah si kembar beda mak bapak itu baru saja kembali, hyunmin yang memegang begitu banyak buku tebal dan dohyun yang membawa begitu banyak jajanan bersaus.

"Do, abang kemana ya?" Tanya hyunmin, dohyun yang mendengar pertanyaan itu hanya mengedikkan bahunya tak tahu dan fokus mengecek makanannya.

Hyunmin yang malas naik keatas milih untuk memanggilnya dari bawah sambil berteriak.
"BANG HYUNBIN, BANG HYUNSEOK... AKU SAMA DODO SUDAH PULANG YAAA" Teriaknya begitu kencang bahkan dohyun yang di sampingnya langsung menutup kedua kupingnya.

"Bjirt, untung kuping gua gak budek" gumam dohyun sambil mengusap kupingnya yang terasa panas.

Dari atas hyunbin turun terburu buru di susul dengan hyunseok yang jalan dengan santai.

"Kalian berdua kemana saja sih? Terus ini astaga dohyun kenapa banyak makanan gak sehat gini sih?" Tanya hyunbin beruntun.

"Omelin bang omelin emang nakal nih dua bocil, gapapa bang marahin aja gak tau apa ya abangnya pada khawatir" ucap hyunseok mengkompori suasana disana. Dohyun dan hyunmin hanya memanyunkan bibirnya, melihat ulah abang keduanya yang bikin jengkel.

"Bang nbin liat tuh bang hyunseoknya" rengek mereka berdua bersamaan, hyunbin yang masih marah akhirnya luluh juga melihat tatapan kedua adiknya.

"Sudah sudah... abang gak ada maksud marahin kalian kok, cuman tuh tadi abang heran saja kok kalian berdua belum balik takutnya kenapa kenapa di jalan. Sudah gapapa sekarang mandi dulu deh makan malam hari ini nge order aja deh biar cepet" ucap hyunbin, memang benarkan hyunbin itu yang paling kalem diantara mereka dan juga penyayang apapun akan di iyakan untuk para adiknya dan tidak bisa marah walaupun begitu banyak tingkah adiknya yang membuatnya darah tinggi.

Kadang hyunseok saja suka heran abangnya dulu pas di lahirkan di beri minuman apa? Karena begitu tenang padahal ulah si kembar begitu banyak yang membuatnya pusing. Belum lagi tugas kuliah yang begitu banyak tapi yang mereka lihat hanya senyum tenangnya.

"Curiga gua bang hyunbin itu titisan bidadara yang turun dari kayangan" bisik hyunmin ketelinga dohyun.

"Kok bidadara?" Tanya dohyun pelan

"Iya kan bang hyunbin laki laki, kalau perempuan bidadari kalau laki laki bidadara" jelas hyunmin lagi sambil ber "oh" ria.

"Nanti kita coba cari selendangnya yuk" ajak hyunmin lagi.

"Ayok" ucap dohyun dengan semangat, membuat dua anak manusia itu cekikikan di dekat tangga.

"JANGAN PADA BERCANDA CEPET MASUK KAMAR DAN SEGERA PADA MANDI" Tegas hyunbin membuat dua makhluk itu langsung lari keatas sambil tertawa terbahak bahak terutama dari si oknum bernama hyunmin, otaknya yang pintar membuatnya begitu banyak ide jahil untuk membuat ramai itu rumah.

   🍀🍀🍀

Di depan televisi 4 pemuda berkumpul dengan ayam goreng didepan mereka, canda tawa tertuang menjadi satu di dalam ruangan itu.
"Plisss, itu drama kenapa aneh banget kan bisa lari kenapa kudu nyebur sih" komentar dohyun yang merasa film yang di tontonnya adalah sebuah pembodohan.

"Mending nonton dora the Explorer tau bang lebih waras" gumam hyunmin sambil memakan ayam goreng yang ada di hadapannya, ketiga pemuda yang mendengar itu langsung menoleh dan menggeleng untuk penolakan.

"Gak dora doraan! Setiap hari dora dora bosen abang nontonnya, dah kita nonton film zombie dulu saja" ucap hyunseok yang memang dekat dengan tv. Hyunmin hanya mengerucutkan bibirnya menatap tidak suka kepada hyunseok.

"Liat aja nanti seminggu full akan ku setel dora the explorer sih biarin pada gumoh yang penting bahagia" gumam hyunmin dengan mantap, dohyun yang mendengar gumaman itu turut ikut menimpalinya.

"Paginya dora siangnya doraemon ya" ucap dohyun lagi dan langsung di angguki oleh hyunmin.

Hari itu semua terasa indah dan damai, damai yang sesungguhnya menurut hyunbin adalah saat adiknya sudah berkumpul di hadapannya dan kembali membuat keributan yang di akhiri dengan tangisan dan kekesalan sendiri karena kalah argumen. Namun, walaupun begitu dia tetap bisa stay kalem dan lebih nyaman seperti ini di banding damai yang benar benar sunyi.

.


.
.
.

Hy, gesss gimana gimana??? Part serunya di siapa nih??? Ayok coba cerita cerita...

Thanks ya, yang udah support akun kecil ini luvv buat kalian semuaaa😘😘😘

Tempat PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang