VI

1K 125 23
                                    

"Kenapa mengancam seperti itu? Kau tidak takut aku laporkan ke polisi?" Tanya Jisung kebingungan, dia berusaha melepaskan pelukan Jaemin.

Jaemin terkekeh, "Polisi bahkan tidak berani menyentuhku, jika kau tidak percaya coba saja karena mereka pasti akan menelepon ku dan mengembalikan mu ke rumahku ini, pacar!"

Jisung menatap Jaemin dengan tatapan menyelidik, wajahnya dibuat segarang mungkin yang sialnya malah menggemaskan di mata Jaemin.

"Kalau begitu aku tidak bisa melapor ke polisi, tapi aku masih bisa kabur kan?" Tanya Jisung semangat, matanya berbinar melihat Jaemin.

"Iya, tapi setelahnya pacarku ini akan aku rantai agar tidak pergi kemanapun!" Ucap Jaemin.

Jisung mendengus, bibirnya cemberut, "Kan masih pacar jadi tidak berhak mengatur aku dong!"

Jaemin tersenyum, "Jadi pacarku ingin aku nikahi sekarang? Ide bagus kebetulan dokumen pernikahan kita sudah kamu tanda tangani! Tinggal ajukan saja ke pemerintah!"

Jisung melotot, "Kapan aku menandatangani dokumen pernikahan? Lagipula kau menikahi seorang anak dibawah umur? Kau tidak tahu malu!"

"Pacarku, dirimu sudah berusia 19 tahun, sebentar lagi juga memasuki umur 20 tahun jadi bukan anak dibawah umur. Lalu kamu juga menandatangani surat itu saat menerima pizza yang aku berikan!"

Jisung dibuat terdiam, mulutnya terbuka kecil, kepalanya ia miringkan, dia mencoba mengingat kejadian tersebut. Setelah teringat Jisung langsung melotot tidak percaya.

"Kau menipuku! Tapi aku juga bodoh kenapa bisa tertipu,"

"Ya, jujur saja pacarku ini memang bodoh!" Jaemin menyetujui perkataan Jisung.

Jisung tersenyum bangga saat mendengar ucapan itu, "Nah! Karena aku bodoh maka lepaskan aku! Kau hanya akan menyusahkan diri sendiri karena menampung orang bodoh seperti aku! Lagipula makanku banyak, aku suka merundung orang-orang, kau pasti akan kesulitan menjaga nama baikmu jika berhubungan denganku!"

Pantang menyerah, itulah Jisung. Tapi Jaemin adalah orang yang memiliki mulut berbisa, dia bisa mematahkan semangat orang-orang hanya dengan kalimat yang dikeluarkan olehnya.

"Walaupun bodoh, aku tetap menyukaimu! Lalu untuk masalah itu bukanlah sesuatu yang besar, aku bisa menyuap siapapun agar masalahmu tidak tercium, pacar!" Ucap Jaemin dengan senyum penuh kemenangan.

"Sebenarnya siapa dirimu?" Tanya Jisung.

Jaemin tersenyum senang, pacarnya bertanya tentang siapa ia, itu artinya Jisung ingin mengenalnya lebih dalam lagi kan?

Jaemin mengelus wajah Jisung yang berada di hadapannya, kemudian mengusap bibir merah yang sedikit bengkak itu.

"Aku adalah Na Jaemin, aku adalah salah seorang golongan oligarki. Artinya selama berada di negara ini maka aku masih punya hak atas pemerintahan, polisi tunduk kepada diriku, aku bebas melanggar hukum tanpa takut apapun, karenanya mendapatkan mu adalah hal yang mudah bagiku, pacar!" Ucap Jaemin.

Jisung tersenyum paksa, sepertinya dia memang memiliki hobi menjerumuskan diri kedalam jurang mematikan. Sekarang bagaimana caranya dia bisa kabur dari Jaemin, jika semua aparat adalah orang yang tunduk pada Jaemin?

"Jisung, kau bodoh!" Gumam Jisung pelan.

"Memang," jawab Jaemin yang kini meniup area leher serta telinga Jisung, membuat pemuda itu memerah dan merinding.

"Kau mesum!" Pekik Jisung, dia dengan beringas mencoba melepaskan pelukan Jaemin.

"Aku pria dewasa Jisung, wajar jika aku memiliki hasrat seksual!" Terang Jaemin.

Jisung melotot, dia berhasil melepaskan diri dari pelukan Jaemin. Dia menunjuk Jaemin dengan wajah penuh amarah.

"Tidak! Aku juga pria tetapi tidak mesum!" Bantah Jisung.

Jaemin menatap Jisung dengan tatapan heran, "Benarkah? Apakah kamu tidak pernah mimpi basah?"

Jisung yang awalnya memasang posisi siaga kini berdiri dengan wajah kebingungan, kewaspadaannya menurun.

Jaemin melihat kesempatan, langsung mendorong Jisung untuk kembali ke ranjang, hal itu membuat Jisung yang sibuk merenung menjadi kaget.

"Yak! Orang mesum, apa yang ingin kau lakukan?" Teriak Jisung panik.

"Aku tidak akan melakukan apapun, hanya jawab saja aku! Kamu pernah mimpi basah atau tidak?"

Wajah Jisung seketika memerah, "P-pernah, waktu usia 6 tahun! Aku pernah bermimpi sedang buang air kecil dikamar mandi dan...."

"Bukan mimpi yang seperti itu, pacarku yang bodoh!" Potong Jaemin.

Nyatanya Jisung hanya perundung yang memiliki otak kecil. Sepertinya Jaemin memang harus sedikit sabar menghadapi pacarnya yang lamban dalam berpikir.

Wrong Number Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang