26. Salting

34 27 8
                                    

Haii...
Happy reading🍒

•••

Gavin tidak istirahat sama sekali dari tadi, pukul menunjukan 22.12 dimana Gavin sedang duduk menunggu kepastian dari dokter.

Sedangkan Fira ia pamit untuk pergi ke rumah nya karena takut Bundanya mencarinya, selain itu juga Aksel yang ngotot ingin menemaninya tapi Fira menolak karena Aksel harus istirahat total.

Jadi Fira pulang di antar oleh Aksel, itu juga dengan paksaan nya yang keras kepala sampai Fira pasrah.

Lampu yang bertuliskan IGD tersebut padam, berarti itu tandanya Pina sudah selesai di tangani oleh dokter, sontak Gavin bangun dari duduknya.

Gavin tidak sabar mendengar kabar dari dokter, lantas dokter pun keluar dengan suster.

"Gimana keadaan nya dok?" Gavin bertanya dengan penuh harapan yang baik.

"Keadaan pasien membaik." ucap dokter, seketika wajah Gavin berseri-seri.

"Makasih dok."

"Bapak boleh temui istri bapak, setelah di pindahkan ke ruang rawat inap."

Gavin mengangguk, lalu dokter tersebut pamit, terlihat Gavin seperti orang yang baru mendapatkan hadiah yang berharga baginya.

Apalagi saat mendengar bahwa Gavin adalah suami Pina, rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu di dalam perutnya.

Ternyata Gavin menandatangani persetujuan paska operasi, Gavin menyebut kan bahwa ia adalah suami pasien.

Sekarang Gavin merasa lega tidak ada sesuatu yang terasa mengganjal di hatinya, sebelum Pina di pindah kan Gavin memutuskan untuk melihat keadaan Aisen.

Tidak lama mencari ruang rawat inap Aisen, segara Gavin menghampirinya ternyata Aisen sudah bangun.

"Lo udah siuman?" ucap Gavin.

"Lumayan, dimana adik gue? dia nanyain gue gak?" tanyanya sambil melihat ke arah pintu.

Gavin menghembuskan napas nya berat, mau tidak mau ia harus memberi tahu Aisen karena dia adalah kakaknya.

"Dia...dia, abis di operasi." ucap Gavin sedikit keberatan saat mengucapkan nya.

Aisen terkejut sampai ia bangun dari tidurnya, Gavin langsung menahan Aisen supaya berbaring lagi takut nya Aisen kenapa-kenapa.

"Serius? lo bohong kali, si Pina gak papa." Aisen tidak percaya dengan perkataan Gavin.

"Serius, nanti bokap nyokap lo kesini. gue akan ceritain semuanya, bahkan gue yang selamatin lo waktu lo di kurung di gudang sama si Billa." terus terangnya.

"Gue tau pelakunya!"

"Ko lo tau?" heran nya.

"Mantan pacar lo. gue nyelamatin temannya Pina, itu juga ia yang maksa ternyata lo juga ada di sana." ucapnya.

"Jadi...apa yang terjadi sama adik gue??"

"Nanti gue ceritain, panjang banget kalo gue ceritain hari ini."

Enemy Lover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang