03

1.5K 247 4
                                    

Waktu begitu cepat berjalan, entah sudah berapa lama jennie terkurung di sangkar emas itu dan melakukan hal sesuka hatinya. Contoh dalam hal berenang, bermain dengan beberapa maid, bahkan memainkan alat musik dan hal hal lainnya. Namun, ia tidak menyadari jika dirinya juga mulai terbiasa akan kehadiran laki-laki bermata elang itu di sekitarnya.

Sikap Royal dan perhatian nya membuat jennie nyaman berlama-lama di dalam sini, ia bahkan sering menceritakan hal hal random pada maid yang kini menjadi teman cerita nya.

"Di mana lim?" Jennie bergumam berjalan di lorong mansion mewah ini, ia bahkan sudah hafal betul jalan di dalam mansion ini.

Di ujung sana ia melihat Jisoo tengah berbicara dengan beberapa laki-laki yang ia yakini itu adalah anak buah keluarga manoban, jennie lantas mempercepat langkahnya dan mendekat ke arah Jisoo yang belum menyadari kehadiran nya.

"Eoh? Nona jennie. " Pengawal itu yang lebih dulu menyadari kehadiran jennie pun menyapa dan tersenyum.

"Kau melihat lim?" Ia langsung bertanya pada mereka dan Jisoo menjawab.

"Sedang berkuda, kau ingin melihat nya?" Jennie lantas menganggukkan kepala antusias mendengar nya.

Mereka semua berjalan di belakang Jisoo dan jennie menuju tempat pacuan kuda, dan ini kali ke tiga jennie keluar mansion dan berjalan di perkarangan bunga-bunga. Wajahnya terlihat bahagia melihat betapa indahnya kehidupan di sekitar mansion, dan ia semakin tersenyum kala melihat laki-laki yang ia cari tengah menaiki kuda yang berlaju cepat.

"Dia suka sekali berkuda, dan itu salah satu kuda kesayangan nya. " Jisoo menjelaskan sembari menatap limario dan jennie benar-benar semakin kagum di buatnya.

"Limario!" Laki-laki itu memanggilnya, dan membuat lim yang awalnya kesenangan di atas kuda lantas menoleh.

Melihat Jisoo tidak datang sendiri membuat dirinya segera menghampiri mereka, jennie mendongak untuk bisa melihat limario yang masih berada di atas kuda coklat itu. "Kau sudah tidur siang?"

Jennie mengangguk tersenyum dan limario dengan tanpa bantuan siapapun memilih turun dari kuda nya dan tersenyum ke arah perempuan yang kini selalu berada di sekitar nya, ia lantas melepaskan helm pelindung dan sarung tangan yang ia gunakan untuk berkuda.

"Setelah bangun dia langsung mencari mu, mungkin terkejut kau tiba-tiba tak ada di sekitar nya. " Mendengar ucapan Jisoo lantas lim tertawa pelan dan menarik jennie masuk ke dalam dekapan nya.

Selama jennie tinggal di sini bersama mereka, ia aman dan merasa nyaman. Kehidupan nya benar-benar terasa cukup dan dirinya pun tidak lagi kesusahan mencari uang, ia mendongak untuk bisa menatap lim yang kini tersenyum ke arahnya.

"Aku ingin bertemu appa. " Senyum lim luntur mendengar permintaan jennie, selama ini ia tidak pernah menolak permintaan jennie apapun itu termasuk jennie juga.

Jisoo menatap khawatir limario yang terdiam, sementara jennie menatap memohon laki-laki yang mulai ia sayang itu. "Kau bisa mencari nya?" Ia menatap Jisoo yang menatap nya kejut.

"Tentu, aku akan mencari nya. " Dia tersenyum membuat jennie kini tersenyum juga dan memeluk erat limario karena satu permintaan nya kembali di kabulkan.

"Baiklah, sekarang waktu kita makan siang. " Jennie terperanjat kala limario menggendong tubuhnya seperti anak kecil yang masih berusia lima tahun.

Bukan nya malu, jennie malah kesenangan dan memeluk erat leher laki-laki menawan ini. Ia bahkan sudah tidak pernah menolak ketika limario melakukan skinship seperti mencium pipi dan kening nya atau merangkul pinggang nya dengan posesif serta satu ranjang bersamanya.

Tiga bulan, dirinya hidup dengan layak bersama limario. Menyesal atau marah? Dirinya merasa beruntung dan mungkin perjanjian yang di buat oleh limario dengan ayahnya kini merubah hidup nya lebih baik.

Limario menceritakan, jika ayahnya pernah memohon untuk membuat dirinya lepas dari jeratan Madame dara. Walaupun pada akhir jennie malah yang tertahan oleh limario, tapi setidaknya tidak seperti saat ia tertahan oleh Madame dara.

"Aigo, kau harus memotong nya seperti ini. " Limario terkekeh kala Jisoo nampak gemas melihat jennie memakan sepotong steak lezat dengan garpu tanpa memotong nya.

Pandangan polos itu membuat siapapun yang melihat geram akan ke gemasan nya, limario menahan lengan jennie dan meletakan steak itu kembali di atas piring. Ia menukar miliknya dengan milik jennie yang belum terpotong potong.

"Terimakasih!" Ia dengan semangat, dan di hadiahi usapan lembut di kepala nya.

"Your wellcome, baby. " Satu lagi, panggilan itu memang serang limario lakukan ketika sedang berinteraksi dengan jennie karena menurut nya perempuan ini mirip seperti bayi yang hanya berpura-pura menjadi dewasa.

"Aku juga ingin. " Jisoo merubah wajahnya cemberut dan jennie menatap nya tajam.

"Tidak akan kubiarkan!" Pekik jennie membuat limario tertawa melihat nya, sementara Jisoo terkekeh karena berhasil menjahili nya.

"Sekarang kau terlihat berbeda. " Tukas Jisoo membuat jennie kembali menoleh dengan pandangan yang masih kesal.

"Berbeda?"

"Hum, aku ingat saat kau menangis nangis ketika aku membawa mu dari clubbing dan-

"Sudahlah Jisoo, kau nanti akan membuat mood gadis ini rusak dan tidak menghabiskan makan nya. " Ujar limario yang masih fokus dengan makanan nya sementara jennie nampak menjulurkan lidahnya meledek.

"Kau kalah. " Ia dengan pandangan mengejek dan Jisoo hanya mendengus melihat nya.

"Setelah ini aku ada pekerjaan di luar, dan setelah selesai baru kau mencari kim itu. " Ujar limario membuat Jisoo hanya bisa menganggukkan kepala.

"Aku sendirian?" Jennie menatap limario dan Jisoo berganti, dua laki-laki itu serempak menggeleng.

"Ada maid disini, lagi pula kau sudah berteman baik dengan mereka. " Ujar Jisoo yang di setujui oleh limario.

"Tetap saja sendirian. " Ujar jennie membuat limario kini menghentikan makanya, dan Jisoo melihat dari sudut makanya ketika limario nampak memilih berdiri dari tempat duduknya.

"Dia marah padamu, karena kau tidak menuruti kemauan nya. " Jisoo menakuti, membuat perempuan itu nampak gelisah dan beranjak dari duduknya untuk mengejar limario.

Sedang Jisoo yang berhasil Menjahili nya lantas melanjutkan makan nya dengan tersenyum senyum sendiri membayangkan bagaimana jennie merengek ke pada limario, oh iya! Dirinya dan limario adalah orang asing yang di pertemukan oleh nyonya manoban saat limario masih berusia tujuh tahun.

Dia memberitahu dan mendidik Jisoo selayaknya seperti limario tanpa membedakan mereka berdua, hanya saja ketika besar nanti bagaimana Jisoo harus berbalas budi kepada keluarga ini dengan cara mengabadikan diri di keluarga manoban dan selalu bersama limario.

"Ya! Kau menbuat nya menangis Jisoo!" Suara lantang dari lantai dua itu membuat Jisoo akhirnya tidak bisa menahan tawa gelinya, selain dirinya sibuk bekerja kini ada kegiatan baru yaitu- menjahili jennie.

Notes. Sampai bertemu saat selesai lebaran, mohon maaf lahir dan batin.

Lrvded Lpo Mh                  Ftttt Rt ttucky Manoban : [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang