09

1.1K 163 3
                                    

Limario berjalan ke arah kamarnya dan jennie sembari membawa map nya, ia ingin memberitahu jennie jika gadis itu bisa melakukan kuliahnya yang telah lama berhenti dan menjadi dokter hebat di kemudian hari. Tanpa mengetuk pintu, ia melihat jennie sedang membaca buku yang chaeyoung berikan.

"Lim! " Ia memekik bahagia ketika limario pulang lebih awal, namun melihat limario membawa sesuatu membuat nya penasaran.

"Kemari." Ia menyuruh jennie duduk di atas pangkuannya dan jennie sudah tidak ragu lagi menurutinya.

Ketika sudah benar-benar duduk di sana, limario mengusap wajah cantik nya sembari tersenyum dan berkata. "Apa cita cita mu?"

Jennie tertegun. "Kau sudah tahu. " Ia melirih karena limario mengingatkan nya pada masa kuliah yang harus berhenti.

"Aku tiba-tiba lupa~" Ia dengan nada merengek dan membuat jennie ingin tertawa.

"Ya! Menggelikan. " Jennie menahan tawa tapi limario malah tersenyum seolah jennie baru saja melupakan kesedihan nya.

"Dengarkan, map ini adalah surat undangan untuk mu berkuliah di Universitas kedokteran terbaik di Seoul. " Jennie terperangah mendengarkan nya dan tanpa sadar tangan nya bergetar menerima map itu.

"Aku ingin kau mewujudkan mimpi mu yang tertunda kala itu, berjanji pada ku untuk belajar dengan baik?" Jennie menangis sekarang dan hanya bisa menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Limario yang tidak tega lantas memeluknya dan berusaha memberikan nya kekuatan untuk tetap berjalan lurus kedepan setelah ia berhenti beberapa waktu. "Terimakasih, terimakasih hiks! Terimakasih limario. "

Jennie memeluk nya erat dan semakin merasa jatuh di setiap limario yang berusaha membuat nya bahagia, sekarang jennie mengikuti limario yang membawa ke sebuah ruangan yang ternyata sudah di siapkan laki-laki itu. Di mana ruangan itu adalah sebuah ruangan yang menyimpan banyak keperluan nya, pakaian sepatu tas make-up dan lainnya.

Jennie mendongak menatap limario yang kini tersenyum sembari menganggukkan kepala memberikan kode jika gadis itu bisa melangkah masuk untuk melihat lihat apa yang ia dapatkan sekarang, ia bahkan terkagum lagunya dengan susunan sepatu cantik di lemari kaca itu.

"Aku tidak tahu haruan berkata seperti apa sekarang, ini mengagumkan! " Ia memekik senang dan menarik tawa kecil lim.

Limario mendekat dan memeluk tubuh kecil itu dari belakang, ia menatap dirinya dari pantulan cermin besar di sana. Tubuh jennie benar-benar pas dalam tubuhnya, bahkan ketika mata mereka bertemu melalui pantulan cermin itu. Tidak ada lagi rasa canggung, jennie tersenyum mengisyaratkan jika dia begitu nyaman dengan limario.

"Aku ingin mendengar kau menjadi dokter terbaik di negeri ini, nama mu terkenal di mana mana dan juga menjadi dokter favorit ku jika sakit nanti. " Ucapan nya membuat jennie hanya bisa tertawa kecil, ia lantas mengangguk dan mengusap lembut tangan besar yang memeluk tubuhnya.

"Entah sudah berapa kali aku mengatakan nya, tapi terimakasih sekali lagi. " Ia mendongak dan tersenyum sembari mengusap sisi wajah nya dengan kelembutan.

Hanya deheman yang limario lakukan lalu ia tersenyum sekali lagi. "Sama sama, aku mencintaimu. "

Jennie tertawa dan mengangguk. "Ya baiklah, aku juga mencintai mu!"

....

Jennie memandang limario yang tengah berbincang sedih dengar Jisoo, bahkan tidak segan segan menggunakan nada tinggi nya. Entah apa yang mereka bicarakan yang jelas gurat wajah laki-laki nya itu- maksudnya laki-laki itu nampak seperti sedang marah.

Lrvded Lpo Mh                  Ftttt Rt ttucky Manoban : [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang