08

1.2K 180 2
                                    

Jennie berdiri di depan mobil yang akan membawa nya pergi ke tempat pemotretan bersama Jisoo chaeyoung dan juga laki-laki yang kini tengah berjalan ke arahnya dengan gagah serta menawan. Ia bahkan sudah tidak malu lagi membalas kecupan limario pada dirinya, dan menerima hati limario dengan sepenuhnya.

"Kira kira thema apa yang kau ambil?" Limario bertanya pada Jisoo yang nampak terduduk nyaman dengan membuat iPad nya.

"Casual dan kastil? Kau tahu kastil itu wajib di keluarga manoban. " Ia mencoba mengingatkan, dan di anggukkan olehnya.

Jennie nampak diam, karena matanya fokus pada jalanan kota yang ramai dan ia sudah lama tidak melihat itu. Jennie juga merasa aman dan nyaman di dekat limario, terlebih lagi dua mobil lain yang menjaga mereka.

Limario yang menyadari jennie nampak ke asikan melihat luar ia pun menarik dirinya untuk masuk dalam dekapan nya hingga jennie tersentak beberapa saat, ia mendongak menatap limario yang terlihat masa bodo karena mengganggu kesenangan nya.

"Kau menyebalkan. " Ia mencubit pipi limario dan membuat laki-laki itu menatap nya, lalu mengecupnya membuat jennie mendengus sebal.

"Kau terlalu memaksa lim, lihatlah jennie nampak kesal karena kau! " Ujar chaeyoung melirik ke arah kaca spion yang ada di dalam mobil dan tertawa pelan.

Limario tidak menanggapi memilih mengusap punggung gadis itu, dan memainkan ponsel dengan tangan satunya. Ia membuka media sosial nya dan jennie sedikit mengintip ponsel nya, membuat limario memperlihatkan pada jennie dan ia tersenyum melihat sikap limario.

"Baiklah kita sampai. " Jennie lantas menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat studio pemotretan yang tidak besar namun begitu sepi.

"Kenapa tidak ada orang disini?" Jennie bertanya pada limario saat mereka semua telah turun dari mobil, membuat laki-laki itu tersenyum dan berkata. "Tempat ini aku sewa beberapa jam, jadi aku mau di kosongkan selama masih ada aku di sini dan dirimu. " Ia mencubit pipi jennie setelah mengucapkan dengan nada manis di akhir katanya.

Jennie terkekeh geli dan memukul lengan nya karena bermain-main padanya, setelah itu mereka semua masuk ke dalam dan beberapa pengawal berjaga di beberapa titik yang aman.

Jennie dan chaeyoung di arahkan ke ruang make-up perempuan lalu Jisoo dengan limario berada di ruang make-up laki-laki, mereka mengganti pakaian dengan limario menggunakan polo shirt putih dan celana coklat nya diikuti Jisoo yang menggunakan warna putih tak lupa topi bundar nya dan limario kaca mata nya.

Mereka berdua menunggu kedua perempuan nya yang kini berjalan dengan jennie memakai dress selutut nya berwarna coklat dengan pita hiasan putih dan rambut terikat cantik, sementara chaeyoung menggunakan celana panjang coklat nya dan kemeja pendek nya serta rambut sengaja ia kepang satu.

Limario tersenyum melihat betapa cantik dan mungilnya jennie yang kini berjalan ke arahnya sembari menatap kekaguman satu sama lain, limario lantas menuruti kemauan sangat fotografer yang kini menyusun letak posisi mereka.

Beberapa foto mereka lakukan hingga di mana foto terakhir, limario terduduk di sofa dengan Jisoo dan chaeyoung berdiri di kanan mereka dan jennie terduduk di pinggir sofa.

Mereka melakukan pemotretan selama empat jam dan dua kali melakukan ganti pakaian, kini jennie dan ketiga lainnya berada di restoran seafood. Ia memakan makanannya dengan limario yang begitu perhatian mengeluarkan setiap potongan daging dari kerangka hewan laut itu.

Berada di ruang VVIP membuat jennie semakin sadar jika dirinya bersama keluarga kolongmerat sekarang, bahkan chaeyoung sudah terbiasa seperti nya dan terdapat pelayan yang bersiaga jika salah satu dari mereka membutuhkan sesuatu.

Setelah melakukan makan siang, limario membawa jennie pergi ke sebuah pemakaman nyonya manoban. Makan ini adalah makanan keluarga manoban, jennie bisa melihat malam yang ia yakini adalah ayah limario karena menggunakan marga yang sama seperti limario.

"Mom, aku datang lagi. " Ia mengusap malam itu dengan senyuman kecil nya, sementara Jisoo dan chaeyoung berada di sebrang mereka.

Limario mendongak menatap jennie yang tersenyum kecil. "Bersama perempuan yang kau impikan, restui aku walaupun kesalahan yang selalu aku lakukan saat awal pada nya. "

Jennie ikut berjongkok di sisinya hingga limario kembali menoleh pada nya, ia tidak memperdulikan tatapan itu. "Terimakasih sudah melahirkan limario, Nyonya. "

Ia mengusap pusaran tanah itu dengan lembut seolah sedang mengusap tangan nyonya manoban, ia bahkan merasa kan kehangatan malam itu. "Dia gagah dan tampan, apa nyonya pernah bermimpi memiliki anak putra se menawan ini?" Ia seolah sedang bercakapan dengan nyonya manoban.

"Aku mencintai nya. " Ia berbisik tapi di dengar oleh ketiganya, termasuk Jisoo dan chaeyoung yang tersenyum.

Jennie menatap limario yang terdiam, ia bahkan menahan tawa melihat wajah lucu limario lalu mengusap pipi nya dengan lembut seolah sedang menyadarkan laki-laki itu dari lamunan nya.

Dia tersentuh mendengar perkataan jennie dan suara nya benar-benar membuat nya sendu, seandainya ibu limario masih hidup ia pasti begitu menyayangi jennie melebihi menyayangi nnya dan Jisoo.

"Ya! Kau menangis Haha!" Jisoo tertawa melihat mata limario yang berkaca-kaca, sedangkan chaeyoung menyikut kekasihnya seolah menegurnya untuk tidak melakukan itu.

Walaupun dirinya juga menahan tawa, ayolah! Seorang limario manoban menangis? Dia bahkan dengan keji membunuh manusia lain tanpa belas kasihan dan sekarang menangis hanya karena seorang gadis seperti jennie.

"Aku mencintaimu, sangat!" Jennie memeluk limario hingga mereka terduduk di tanah tanpa aba-aba dan jennie semakin tertawa mendengar isakan kecil laki-laki nya.

notes. jangan lupa vote! oh iya promo nih cuman doa hari 6 sampai 7 Mei, all story potongan harga 10 ribu - 20ribu minimal pembelian dua sampai tiga book dan langsung chat whatsapp di link bio untuk list e-book ada di whatsapp.

Lrvded Lpo Mh                  Ftttt Rt ttucky Manoban : [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang