PROLOG

31 1 0
                                    

Holla hai semuanya, kembali lagi di dengan author dan cerita barunya.

Ini tentang Naufal dan cerita di bumi pasudan.

Juga tentang seorang perempuan yang selalu membuatnya menarik bibirnya untuk tersenyum.

Kita mulai cerita tentang bumi metropolitan, SMA Mandala dan tokoh penting di dalamnya.

TANDAI TYPO BERTEBARAN

JANGAN PLAGIAT!!
(Ciptakan karya mu dari alam imajinasimu dan kreativitas mu sendiri)

**

Cuaca panas memayungi kota Jakarta dengan di tambah polusi udara menyebar dimana-mana. Tak seperti biasanya. Semua orang pasti berharap Tuhan mengirim hujan saat itu juga. Namun, nyatanya Tuhan berkata lain, matahari malah semakin ganas memancarkan sinar dan energinya yang tak pernah merasakan lelah.

Sama halnya di kawasan Mandala.

Panas, terik, gerah, dan berisik. Semua tercampur menjadi satu di dalam otak manusia yang tengah berlalu lalang di bawah sengatan mentari. Membuat pikiran terus berkelana di atas kasur dengan mesin pendingin yang pasti ada di sekitarnya. Rasanya pasti lega. Berbaring di atas ranjang yang empuk ditambah dinginnya angin dari mesin pendingin yang dikenal sebagai AC.

Pikiran itu langsung membuyar saat suara dari beberapa motor besar keluar dari gerbang SMA Mandala. Bel pulang sekolah seketika langsung berbunyi nyaring terdengar hingga seluruh sudut gedung besar itu.

Tak lupa dengan suara motor tadi.

Bukan geng motor.

Bukan berandalan.

Lebih tepatnya kumpulan anak-anak pintar berjajaran melajukan motor besar melesat meninggalkan pekarangan area sekolah.

Naufal Bintang Arthalla.

Vaka Dhias Arbani.

Remon Alvero.

Laskar Genandra Malik.

Bryan Damar Ardian Braga.

Lima anak pintar dengan kejeniusan masing masing di bidangnya. Anak kolomerat, jago bela diri, pesona luar biasa. Tak kalah dengan geng motor yang ada di sekolahnya. Namun tak pernah berseteru, Naufal dkk tidak pernah menganggap geng motor yang ada di Mandala musuhnya.

Naufal gila ganteng banget,

Naufal parah sih manis pol,

Gue sih Vaka sama Naufal,

Kalo bisa lima kenapa harus satu,

Kayak bisa ae lo ngedapetin,

Vaka sih bikin gue meleyot tiap hari,

Bang Remon nomor satu walaupun galak.

Kurang lebih seperti itulah reaksi para kaum hawa di sekitar saat melihat lima cowok itu. 

"Biasa aja tuh apa sih menariknya." Ucap salah satu perempuan di dalam parkiran sembari menaiki sekuter biru mudanya.

"Beneran lo nggak tertarik Liv?"

Suara dari belakang nya sontak mengagetkannya. Gadis itu langsung menoleh ke arah suara.

"Dua rius!" Tekan gadis itu lagi. Pikirannya hanya tidak ada spesial-spesialnya untuk kelima cowok tadi. Hanya cowok pintar dan tampan. Bukan tipenya!

Gadis bernama Olive itu menarik senyum simpulnya. "Gema lebih macho."

"Gue sih keren yang pinter-pinter gitu Liv, dari pada yang berandalan!" Nada masih saja memuji-Muji lima cowok yang baru saja menjadi topik pembicaraannya dengan Olive.

"Terserah! Gema bukan berandalan! Mereka tau cara menghormati yang lebih tua dan menghargai dengan benar bukan seperti yang lo pikirin Nad!" Peringat gadis itu kepada sahabatnya.

"Iya deh dari dulu kita emang selalu beda pendapat kalo tentang cowok, tapi nggak papa deh nan, intinya lo anterin gue pulang!"

Olive memutar bola matanya malas. Sahabatnya itu memang sangat tergila-gila dengan lima cowok dengan kepintaran itu dari pada Gema sang ketua geng motor bernama Latroas itu, yang menurut Olive lebih keren. Heran, tapi banyak juga yang suka kecuali dirinya. Jauh berbeda.

***

"Olive, ayah tunggu di rumah, ada yang mau ayah bicarakan."

"Perjodohan lagi? Pokoknya Olive nggak mau! Keenan mau pulang ke apart."

"Dengarkan ayah dulu Olive, pulang dulu ya nak."

"Hm, iya ini demi ayah ya bukan berarti Olive menyetujui perjodohan ini."

Telepon langsung terputus sepihak dari lawan bicara gadis bernama Olive itu.

Selesai mengantar sahabatnya. Ia harus langsung menuju rumah bukan apartemen yang selalu ia jadikan tempat pulang saat ayahnya selalu disibukkan dengan jadwal oprasi yang sangat padat.

Pikirannya membara dimana ia saat ini akan di jodohkan dengan anak teman ayahnya. Bukan sembarang perjodohan! Ini adalah wasiat dari ibundanya yang sudah lama meninggalkan dirinya untuk selamanya. Dan bukan cuma karena itu, ayahnya juga akan di pindahtugaskan di USA. Olive harus ada yang menjaga! Ucap ayahnya berkali-kali.

TBC

Gimana prolognya, tulis krisar jangan lupa!

Sampai jumpa di eps berikutnya^^

Bye guys..

TENTANG NAUFALWhere stories live. Discover now