"Bodoh, masa begitu saja tidak mengerti"
"Yakk! Aku masih bisa mendengar gumaman mu Lia!"
Lia terkekeh "mianhae"
...
🎶takdir ku datang padaku aku hanya terus mengejar perasaan ini meskipun aku hancur tinggalkan aku aku hanya terus mengejar perasaan ini 🎶
...
Pagi pun tiba, matahari menyinari mereka yang masih tertidur.
"Sudah pagi eoh"
Mereka berdiri menikmati keindahan matahari terbit. Sangat indah.
"Kalian sudah bangun rupanya" mereka mengalihkan pandangan saat mendengar suara si penyihir
"Setelah saling berbincang semalam, apa keputusan kalian hm?" Mereka tampak terkejut saat sang penyihir itu berbicara
"Kau? Kau tahu pembicaraan kami? Kau mengawasi kami hah?!" Yuna mendekati sang penyihir sedikit berteriak di wajah sang penyihir
Sang penyihir tertawa "hey! Tentu saja, tempat ini miliku aku tahu semuanya"
"Jadi? Setelah ini apa yang kalian putuskan?" Lanjut sang penyihir itu
"Aku mau, Lia saja yang mendapatkan kebahagiaan selamanya itu" semua mata tertuju pada soobin
"Jadi? Kalian setuju kalau si penyakitan ini yang bahagia?"
"Hey tidak, aku tidak setuju! Beomgyu yang harus bahagia, dia berhak"
"Ryu? Sejak kapan kau membela beomgyu?" Chaeryoung menatap ryujin tak percaya
"Ryu, eoh, kau lebih mementingkan orang lain? Kupikir benar kata soobin, Lia lah yang berhak bahagia" yeji menimpali
"Ji? Kau yang berhak bahagia!"
"Tidak Jun, Lia lah yang berhak bahagia"
"Sialan, aku yang akan bahagia!" Ucapan Yuna membuat semuanya mengarah padanya
"Kau egois yun, Lia lebih membutuhkan nya"
"Tidak! Lebih baik taehyun lah yang mendapatkan nya"
"Li? Kami mendukung mu, bagaimana bisa kau mendukung orang lain? Kami merelakan ini demi dirimu" yeji menggelengkan kepalanya
"Bukan begitu.."
"BERHENTI!" teriakan hueningkai membuat semuanya menatapnya
"Kita akan mendapatkan kebahagiaan bersama"
"Mana bisa begitu"
"Bisa, aku yakin!"
"Hahh ini" sang penyihir melempar sebuah kunci, cukup indah.
"Portal bisa terbuka pada jam 7 nanti, pikirkan semuanya, siapa yang berhak bahagia, dia yang akan memegang kunci itu dan membuka portal nya" setelah mengatakan itu sang penyihir menghilang
Hueningkai mengambil kunci itu dan memberikan nya pada Soobin
"Kau leader nya, aku memberikan ini padamu, bukan karena aku ingin kau bahagia" jelas hueningkai
"Jadi? Siapa yang akan memegang kunci ini? Sungguh, aku sudah muak" soobin melempar kunci itu ke depan mereka
"Kita bersama sama" sontak semua menatap yeji
"Apa?" Yeji mendelik "aku hanya ingin adil" yeji mengambil kunci itu
"Apa bisa?" Timpal chaeryoung
"Pasti bisa!" "Ingat saat aku membuka pin itu? Bukankah password pin itu tentang kita? Berati kita bisa masuk ke portal itu bersama sama" Taehyun tersenyum ke arah chaeryoung
"Kalau tidak bisa?"
"Berpikirlah positif Yun, pasti bisa" Yeonjun menepuk pundak Yuna
"Hahh, baiklah"
"Ada waktu 2 jam lagi, sampai portal nya terbuka"
"Kalian semua, duduklah" lanjut yeonjun
Mereka menuruti Yeonjun dan duduk membentuk lingkaran
"Kita memang tidak pernah bertemu sebelumnya, sampai kita terjebak di sini" mereka mengangguk
"Dan kurasa, satu satunya cara kita keluar, adalah bersama"
"Tahu dari mana kau?"
"Diam dulu Yun!" Lia menepuk paha Yuna, Yuna hanya tersenyum dan meminta maaf
"Apapun rintangan nya kita harus tetap bersama, benar?"
"Soobin benar, kita harus tetap bersama"
"Jadi kita tidak boleh terpisah?" Tanya Taehyun dan di angguki Yeonjun dan soobin
"Jadi begitu..."
"Ayo pakai waktu 2 jam untuk istirahat, aku punya firasat kita akan menghadapi hal yang lebih dari ini.." ucapan Lia diangguki semuanya
"Benar"
...
Code: "mereka akan selamat jika bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
9 and three quarters (txtzy)
Fanfictionbisakah mereka mendapatkan kebahagiaan setelah rintangan yang mereka lewati? code : "mereka akan selamat jika bersama"