Chapter 9

1.4K 54 0
                                    

Tokk tokk...

"Sayang kamu lagi mandi ya?"
Ucap Chenle sambil mengetuk pintu kamar mandi Mark.

"...."
Mark sama sekali tidak membalas ucapan Chenle dari luar.

Byurr byurr

"Hmm kayaknya dia lagi fokus mandi, sampai gak denger panggilan aku, yaudah deh aku biarin aja"
Ucap Chenle dalam hati lalu berbalik ingin pergi dari kamar Mark, tetapi tiba-tiba matanya terfokus oleh handphone yang ada di atas meja Mark.

"Loh handphone ku kok disini, hm kayaknya ketinggalan yaudah deh"
Ucap Chenle lalu pergi dari kamar Mark, setelah mangambil handphonenya yang tertinggal.

"Kayaknya daddy udah pergi"
Ucap Mark lalu keluar dari kamar mandi, dan mengenakan pakaian.

Setelah selesai bersiap-siap Mark turun untuk ke meja makan, karena ia ingin sarapan.

-------------------------------------------------------
"Selamat pagi sayang"
Ucap mereka semua serentak.

"....."
Tidak ada jawaban dari Mark, ia langsung duduk dan memakan sarapannya dengan wajah yang datar tanpa ingin menatap mereka.

"Sayang kamu kenapa?, lagi ada masalah hm"
Ucap Jisung lalu memegang tangan Mark, ia langsung melepaskan pegangan Jisung pada tangannya dan melanjutkan sarapannya.

"Hm Mark kenapa ya?"
Ucap Chenle menatap Mark yang sepertinya sedang badmood, lalu ia mengkode dengan matanya agar tidak menyentuh Mark terlebih dahulu, karena takut ia semakin badmood.

Ketika Mark sudah menghabiskan sarapannya, ia langsung pergi dari meja makan dan ke kamarnya.

"Jae menurut lu Mark kenapa ya?"
Ucap Jeno terlihat sedih karena Mark menjauhinya, bukan hanya Jeno tapi mereka semua juga di jauhi oleh Mark.

"Gak tau, mungkin dia lagi gak mood"
Ucap Jaemin lalu melanjutkan sarapannya.

"Kalian biarin dia aja dulu mungkin dia lagi pengen sendiri, pasti dia butuh waktu kan"
Ucap Renjun.

"Kalian habisin aja dulu makanannya, nanti kita ada pekerjaan, terus nanti sore bakalan ada yang dateng kan"
Ucap Donghyuck.

"Oke"
Ucap mereka semua.

------------------------------------------------------------------
"Hmm apa mereka udah punya pengganti aku ya hiks hiks"
Ucap Mark sambil menangis menatap keluar jendela.

"Apa mereka udah gak sayang lagi sama a-aku hiks h-hiks huaa"
Ucap Mark sesenggukan, lalu berlari ke kasurnya sambil memeluk boneka kesayangannya.

Lama-kelamaan Mark mulai tertidur, karena ia kelelahan sedari tadi menangis terus.

------------------------------------------------------------------
Pukul 16:41

"Heumm, udah sore ternyata"
Ucap Mark terbangun dari tidurnya, lalu ia keluar dari kamarnya dan turun ke bawah.

"Bibi bibi, bibi dimana?"
Teriak Mark memanggil bibi yang bekerja di mension tersebut, tetapi tidak ada tanda-tanda kehidupan dirumah tersebut.

"Kayaknya bibi lagi istirahat, apa aku panggil daddy aja ya kan biasanya daddy lagi kerja, eh tapi gak boleh kan sekarang aku lagi marah dan kecewa sama daddy"
Ucap Mark lalu mendudukan dirinya di sofa.

Ting tong...

"Loh kayaknya ada tamu, aku bukain aja deh pintunya"
Ucap Mark lalu berjalan kearah pintu, dan ia perlahan-lahan membuka pintu tersebut.

"Anak-anak kali-"
Ucap seorang wanita tua yang berada di depan pintu yang baru Mark buka.

"Eh kamu siapa, kok bisa ada di mension anak saya"
Ucap wanita tua itu.

"E-eh emm a-aku"
Ucap Mark gugup.

"Ma uda-"
Ucap Donghyuck yang tiba-tiba datang, ucapannya terpotong karena ia kaget bahwa yang membukakan pintunya adalah Mark.

Wanita tua yang Donghyuck panggil Ma itu adalah ibu Donghyuck dan yang lainnya.

"S-sayang kok kamu yang bukain pintunya, bibi mana"
Ucap Donghyuck yang mendekati Mark, lalu memegang pinggang Mark terlihat romantis.

"Donghyuck dia siapa, pacar kamu?"
Ucap ibunya memegang pundak Jeno, lalu menatap Mark.

"Masuk dulu ma, habis ini Hyuck ceritain tentang Mark"
Ucap Donghyuck menyuruh sang ibu untuk masuk dan mempersilahkan untuk duduk.

"Sebentar ma Hyuck panggilin yang lain dulu"
Ucap Donghyuck lalu memanggil saudaranya yang lain.

"Anak manis, nama kamu siapa?"
Ucap ibunya tersenyum, menatap Mark yang terlihat gugup.

"N-namaku M-Minhyung atau bisa juga M-Mark nyonya"
Ucap Mark memberanikan diri menatap ibu para daddynya.

"Ohh nama yang cantik seperti pemiliknya"
Ucap ibunya sambil tersenyum, lalu mengusap surai halus Mark.

Mark merasa nyaman dengan usapan ibu daddynya pada surainya, ia merasa usapan itu seperti usapan ibunya. Mark jadi merindukan sang ibu.

"E-eh nyonya maaf aku permisi dulu ya mau buatin minuman"
Ucap Mark lalu pergi ke dapur.

"Memang cocok"
Ucap ibunya menatap kepergian Mark, ia tersenyum melihat Mark begitu lembut dan sangat sopan.

"Ma gimana kabarnya"
Ucap Chenle yang sudah datang.

"Ehh anak mama, aduh mama kangen banget sama kalian"
Ucap ibunya memeluk mereka semua, menyalurkan rasa rindunya.

"Maaf ya ma kita belum ada waktu, tapi kapan-kapan kita janji bakalan kunjungi mama kok kalau ada waktu luang, soalnya kami udah punya-"
Ucap Renjun terpotong oleh Jaemin.

"Calon menantu buat mama"
Ucap Jaemin dengan berani.

"Hah apa! menantu yes akhirnya kalian punya pasangan juga"
Ucap ibunya dengan semangat.

"Pasangan kalian siapa aja?"
Ucap ibunya.

"Minhyung ma"
Ucap mereka serentak.

"APA! pasangan kalian sama kayak Donghyuck what!"
Ucap ibunya kaget, karena ternyata menantunya sama seperti Donghyuck.

"Permisi nyonya ini minumnnya"
Ucap Mark tiba-tiba datang, menaruh minumannya, dan pinggangnyan di tarik oleh Donghyuck.

Okehhh guys segitu dulu ya
Semoga kalian suka
Selamat membaca
Goodnight all love you 😍😍

Slave [Mark Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang