Lima

87 8 0
                                    

Kini junghwan sedang duduk dikursi sambil berbicara dengan investor jepang menggunakan laptopnya

"Halo, apakah ada sesuatu yang mendesak?" Tanya junghwan

(Anggap saja pakai bahasa jepang yaaa aink teh orang tauu wkwkwk)

"Ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepadamu junghwan, itu sebabnya aku harus meneleponmu saat ini. Maaf tentang itu" ucap orang itu

Junghwan mengangguk paham "tidak masalah, jadi apa yang ingin anda sampaikan?"

"Tuan danai telah menghubungi saya mengenai konsesi kasino dia telah menawarkan saya sebanyak 500 juta won untuk investasi." Ucap orang itu berhenti sejenak lalu menatap junghwan

"Tapi kamu hanya menawarkan 250 juta won, jadi aku pikir" ucap orang itu

"Kami akan mempertimbangkan kembali dan segera menghubungi anda kembali." Ucap junghwan sambil menghela nafas

"Nah, jika kamu terlambat mungkin semua akan berpindah kepada tuan danai" ucap orang itu sambil melihat berkasnya

"Baiklah aku akan menghubungi anda dalam 1 jam kedepan"

"Dan berikan aku waktu untuk menyelesaikan ini, pak kaisen apakah kamu masih mempercayai ku?" Tanya junghwan

"Baiklah. Kami akan menunggumu"

"Terimakasih atas kepercayaan mu" setelah mengucapkan itu sambung terputus kini junghwan tengah memikirkan sesuatu

"Si sialan danai mencoba menghalangi aku untuk mendapatkan proyek ini" ucap junghwan dengn tatapan datarnya

"Kirimi aku rincian mengenai seluruh anggaran. Dan mari kita mulai rencana B kita" ucap junghwan sambil menatap jeongwoo

"Tuan junghwan maaf, akan ada banyak kerugian jika melanjutkan rencana B tetapi tidak menang dilelang" balas jeongwoo sambil menunduk

"Seorang pria seperti aku, tidak pernah kalah" ucap junghwan penuh penekanan

Dan jeongwoo hanya bisa mengangguk patuh

"Nikki, kirimkan seseorang untuk memeriksa Danai. Cari tahu apakah dia telah menghubungi salah satu mitra kami." Ucap junghwan sambil menatap nikki dan dibalas anggukan oleh nikki

Jeongwoo memberikan iPad kepada junghwan tentang rencana B yang ingin di laksanakan, junghwan menerimanya dan membaca semua tentang rencana B dan mengembalikan iPad itu ke jeongwoo lalu bangkit

"Sudahi pertemuan ini aku akan kembali"  ucap junghwan lalu meninggalkan tempat itu dan diikuti oleh bodyguard nya

Junghwan masuk kedalam kamar yang diisi yedam tadi, junghwan yang tadi kesal setelah melihat yedam tidur seperti bayi pun hanya bisa tersenyum

"Jeongwoo beritahu seseorang dikantornya, dan beri tahu mereka bahwa yedam sudah berada dirumahnya dengan selamat" ucap junghwan masih menatap yedam yang tengah tertidur

Jeongwoo mengangguk paham lalu meninggalkan junghwan dan yedam dikamar

Junghwan pun berjalan mendekat kearah yedam dan tiduran dan menghadap kearah yedam lalu mengelus pipinya lembut

"Mengapa aku sangat menyukaimu?"ucap junghwan dengan pelan

Yedam yang merasakan terganggu dia pun membuka matanya perlahan dan menatap junghwan yang sedang mengelus pipinya, yedam kemudian bangun dan menatap junghwan

"Jam berapa sekarang junghwan?"tanya yedam sambil mengosok matanya

Junghwan meraih tangannya

"Jangan menggosoknya, sekarang jam 11 malam" ucap junghwan

Tuan So (HwanDam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang