Alice mencium aroma masakan Luke.
"Sepertinya nikmat.."
Alice membuka pintu kamar dan mencium aroma masakan yang lezat. Dia tersenyum senang, lalu pergi ke dapur.
Alice mendekati Luke di dapur. "Aroma masakanmu sangat enak, kak. Apa yang sedang kamu buat?" tanyanya sambil menyeringai senang.
Luke menoleh ke arah Alice. "Aku sedang membuat nasi goreng dengan tambahan telur. Tunggu sebentar lagi, makanannya sudah siap." Dia melanjutkan pekerjaannya sambil memberikan perhatian pada masakannya.
Alice duduk di meja makan sambil menunggu nasi goreng yang Luke buat. Dia tersenyum dan merasa lapar. Alice melihat Luke menyajikan nasi goreng yang lezat. Dia memulai untuk makan dengan lahap.
Alice menikmati nasi goreng yang lezat. Dia memuji rasa masakan Luke. "Wow, kak! Nasi goreng ini enak banget!" ucapnya sambil tersenyum.
Luke tersenyum tipis mendengar pujian Alice. "Aku senang kamu suka," jawabnya dengan datar sebelum melanjutkan menikmati makan mereka bersama-sama.
Alice menyelesaikan makannya dan membereskan meja. Luke juga sudah selesai, dia berdiri dan membuang sampah.
"Apa kamu ingin melakukan sesuatu setelah ini?" tanyanya dengan wajah acuh tak acuh.
"Aku akan ke rumah temanku mengantarkan tugas ini, dia tidak masuk kuliah tadi." Jawabnya.
Luke mengangguk singkat. "Baiklah, hati-hati di jalan," ucapnya sambil mematikan rokok yang tersisa. Dia melanjutkan untuk membersihkan dapur dan menyimpan perabotan yang digunakannya dalam keadaan rapi.
Alice berdiri dan mengenakan jaketnya. Dia melambaikan tangannya kepada Luke sebelum pergi. "Aku akan kembali nanti, jangan lupa menyalakan rokokmu," ejeknya dengan senyuman melihat Luke yang memasang rokok tetapi belum dinyalakan. Ia melambaikan tangan sambil meninggalkan rumah.
Luke hanya mengangguk tanpa berkata apa-apa. Dia menatap Alice pergi dengan ekspresi datar, kemudian menyalakan dan membawa rokoknya ke mulut lalu menghisapnya.
Alice tiba di rumah Helen dan mengetuk pintunya. Helen membukakan pintu dengan senyum. "Hai Helen, aku membawa tugasmu," ucap Alice sambil memberikan kertas-kertas tugas yang harus dikerjakan.
Alice memberikan tugas kepada Helen, dan melihat reaksi Helen yang terkejut.
"Wah, makasih banget! Kamu memang selalu siap siaga membantu ku seperti bala bantuan haha. Ayo masuk, aku punya cemilan untukmu," ucap Helen sambil menarik Alice masuk ke dalam rumahnya.
Alice masuk ke dalam rumah Helen dan duduk di sofa. Dia menikmati cemilan yang disediakan sambil berbincang-bincang tentang tugas kuliah mereka.
Alice menikmati cemilan sambil berbincang-bincang tentang tugas mereka. Helen tertawa melihat ekspresi Alice saat makan.
"Hahahahaha.." tawa Helen.
Alice mengernyitkan dahinya, "Kenapa kau tertawa? Kerasukan setan ya?"
"Hahaha. Wajahmu tengil sekalii saat makan. Tapi lucu!" Ujar Helen.
"Udah gak usah memuji begitu. Pasti ada mau nya kan?" Tanya nya.
Helen tersenyum, "Hehe kau memang paling mengerti. Aku ingin jalan-jalan!"
"Katanya lagi sakit?!" Alice memanyunkan bibirnya.
"Itu kan tadi saat kuliah, sekarang sudah tidak, hahaha.." Tawa nya.
"Dasar, bilang saja kau malas masuk kuliah." Tegas Alice.
Alice dan Helen pun akhirnya berjalan-jalan, menikmati malam di kota ini. Mereka tertawa riang bercanda. Sampai akhirnya, Helen melihat mobil Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Take My Eyes Off You
Teen FictionAlice Clover, seorang gadis berusia 21 tahun yang dititipkan oleh ayahnya kepada teman mudanya, karena sedang ada bisnis di luar negeri selama beberapa bulan. Alice dirawat dengan baik oleh teman muda ayahnya, yaitu Luke Ernest. Seorang pria berusia...