Keesokan pagi nya, Luke masuk ke kamar Alice memandangnya dengan tatapan penuh kasih.
"Kamu membawa kebahagiaan bagiku," bisiknya pelan sambil menyentuh pipi Alice yang masih tertidur.
Alice yang merasakan sentuhan di pipinya pun terbangun, ia mengerjapkan matanya.
Luke terkejut saat Alice terbangun. "E-eh, maafkan aku. Ayo duduk di sini," kataku sambil mengalihkan pandangan dan mempersiapkan tempat untuk Alice duduk.
"Iya kak." Balas Alice.
Luke mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, ayo duduk di sini."
Luke duduk di sebelah Alice dan menatapnya. "Ada yang ingin kamu bicarakan?" tanya Luke sambil memandang Alice.
Alice terheran, "Aku? sepertinya tidak kak. apa kau ingin bicara?"
Luke tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tidak, tidak ada yang ingin kukatakan saat ini. Tapi jika kamu merasa ingin berbicara atau membutuhkan sesuatu, aku di sini untukmu."
Luke meraih tangan Alice dengan lembut dan menatapnya. "Kamu tahu, aku senang bisa ada di sini bersamamu."
Alice tersenyum, "Ya kak aku juga senang!"
Luke tersenyum dan membalas dengan lembut, "Aku juga senang bisa menjadi bagian hidupmu."
Alice membulatkan matanya, "Eh, maksudnya kak?"
Luke tersenyum misterius. "Maksudku, aku senang bisa menjadi seseorang yang spesial dalam hidupmu."
"Kenapa kau merasa seperti itu?" Tanya Alice.
Luke tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tidak ada alasan khusus. Mungkin aku hanya merasa bahwa kamu memiliki sesuatu yang istimewa bagiku."
Alice tak merespon, ia berusaha mencerna maksud dari perkataan Luke.
Luke menghela nafas dan menatap Alice dengan tatapan penuh arti. "Mungkin aku merasa begitu karena kamu membuat hatiku berbunga-bunga."
Alice semakin ternganga, "E-ehh?"
Luke tersenyum dan menyentuh pipi Alice lembut. "Jangan malu-malu, kamu membuatku terpesona."
Pipi Alice memerah, ia merasa gugup.
"Tenang saja, kamu tidak perlu merasa gugup. Ayo kita nikmati waktu bersama." Goda Luke dengan senyuman nya.
Ia menatap Alice dengan tatapan penuh arti. "Apa kamu ingin aku mengungkapkan perasaanku?"
Alice semakin tercengang. "Ehh, maksudnya kak?" Tanya nya balik.
Luke mendekati Alice dan menyentuh pipinya dengan lembut. "Aku suka padamu. Kamu membuat hatiku berbunga-bunga setiap kali aku melihatmu."
Ia menarik napas dalam-dalam dan tersenyum. "Apa kamu merasa sama?"
Alice bingung harus menjawab apa, sejujurnya ia memang sudah memiliki perasaan pada teman ayahnya ini. Hanya saja terlalu malu untuk mengungkapkan nya terlebih dahulu, bukan?. Akhirnya ia pun hanya bisa menganggukan kepalanya, tanda bahwa mengiyakan pertanyaan Luke.
Luke tersenyum dan meraih tangan Alice dengan lembut. "Ayo, kita berdua saling mencintai. Biarkan aku membuatmu bahagia."
"Tapi kak.." Ucap Alice yang ragu.
Luke menatap Alice dengan penuh kelembutan. "Tidak ada 'tapi' di antara kita. Biarkan aku membuktikan cintaku padamu."
"Tapi kak..., kau kan teman ayahku, memangnya boleh?" Tanya nya menyuarakan kelemotan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/365006503-288-k479087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Take My Eyes Off You
Fiksi RemajaAlice Clover, seorang gadis berusia 21 tahun yang dititipkan oleh ayahnya kepada teman mudanya, karena sedang ada bisnis di luar negeri selama beberapa bulan. Alice dirawat dengan baik oleh teman muda ayahnya, yaitu Luke Ernest. Seorang pria berusia...