Part 4

104 12 0
                                    

Lee berlari di tengah keramaian itu, begitu banyak luka serta darah yang mengotori kakinya, ia terus berlari tak peduli jika kakinya terantuk batu sekalipun.

Tangannya menggapai tangan gadis yang kini tengah berjalan santai di keramaian, gadis dengan Surai yang diikat 4 dengan rapi.

Lee menarik tangannya, membuat sang gadis cantik menghentikan langkah kaki lalu menatap Lee dengan bingung. "Gaara... Gaara menjadi tawanan di Castle itu!" Ujar Lee menahan tangis, nafasnya menderu tak beraturan, keringat membasahi seluruh tubuh itu.

"Monster-monster itu menangkap Gaara dan Sasuke!" Teriak Lee tak kuasa menahan semua emosi yang selama ini ia pendam. Suara teriakan itu mampu membuat semua yang ada disana menghentikan aktivitas mereka, menatap Lee dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apa maksud mu?" Tanya gadis bernama Temari itu. Adik Gaara. "Kami pergi kesana dan... Dan... Kami bertemu monster itu! Mereka menangkap Sasuke serta Gaara, ku mohon tolong bawa Sasuke dan Gaara keluar dari sana." Jelas Lee disela tangisnya.

Monster? Jadi monster dalam Castle bukanlah legenda saja? Mereka benar-benar ada? Dengan arti lain monster-monster itu bisa saja datang ke desa dan membunuh semua warga desa, mereka bisa saja menjadi santapan sang monster.

"Tenangkan dirimu, nak." Ucap seorang pria dengan merangkul Lee, membawa pemuda 16 tahun itu untuk duduk disalah satu toko yang ada disana, memberikan Lee segelas air.

Lee menatap pria itu dengan penuh harap, "ku mohon tolong bawa kembali kedua teman ku." Ucap Lee dengan tangis. "Tenangkan diri mu, kita harus melaporkan hal ini ke kepala desa." Ucap pria itu.

Lee sedikit lega, mereka akan membantu Lee bukan? Mereka akan membawa kembali Sasuke serta Gaara 'kan? Setelahnya, semua akan baik-baik saja.

...

Tangan kecil Gaara menggapai buku yang tinggi disana, bahkan ia sampai berjinjit untuk dapat menggapainya.

Sedikit menarik nafas saat buku itu ada ditangannya, mata indah Gaara melihat judul yang tertera disana. Our little story.

Gaara sempat mendengar tentang buku ini, buku yang menceritakan 2 ilmuan yang melakukan penelitian gila, dimana salah satu dari mereka menjadi kelinci percobaan untuk penelitian mereka, pada akhirnya mereka tak mendapat apapun dari penelitian itu kecuali penyesalan seumur hidup mereka.

"Buku ini..."

"Kau menyukainya?" Sahut Neji menatap Gaara. Gaara mengalihkan pandangan dan tersenyum menatap Neji. "Ku kira aku tidak akan pernah menemukan buku ini." Sahut Gaara.

Gaara membuka buku itu, buku yang terawat dengan baik, semua buku disini terawat dengan baik, tak ada satu debu pun mengotori buku-buku itu, Neji benar-benar menjaganya.

"Boleh aku bertanya?" Ucap Gaara tanpa mengalihkan pandangannya.

"Katakanlah."

"Mengapa kau bisa menjadi seperti ini?" Tanya Gaara. Gaara hanya ingin memastikan jika legenda Castle ini tidaklah benar, Gaara percaya jika Neji maupun Naruto adalah pemuda yang baik, namun mereka terjebak di Castle terkutuk ini, membuat mereka tak dapat keluar dari sini.

"Aku hanyalah pemuda yang tamak." Sahut Neji.

Gaara memalingkan wajahnya, menutup buku itu dan meletakkannya di meja. "Menurutku kau jauh lebih baik daripada keluarga ku sendiri." Jawab Gaara.

Ya! Neji adalah pemuda yang baik, Gaara tak melihat ketamakan dalam diri Neji, Neji hanyalah pemuda yang terjebak dalam kegelapan dan tak tau bagaimana keluar dari kegelapan itu. "Apa yang mereka lakukan padamu?" Tanya Neji.

Save Them🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang