Epilog

138 8 6
                                    

Lee berjalan tak tentu arah, ini sudah seminggu sejak Castle itu terbakar. Sasuke dan Gaara mungkin benar-benar terbakar didalam Castle itu, tak seorangpun dari warga desa yang berniat menyelamatkan Gaara serta Sasuke. Mereka begitu egois, mereka hanya ingin menyelamatkan diri mereka sendiri. Lee sungguh membenci mereka semua, mereka alasan terbesar Sasuke dan Gaara mati.

Mata Lee melihat sekitar. Mereka masih bisa beraktivitas tanpa beban, apa mereka tak sadar jika mereka sudah membunuh? Lee sungguh membenci mereka semua, Lee benci warga desa.

Lee menghentikan langkah kaki, mata besarnya melihat drum yang terisi sedikit minyak. Lee membawa drum itu, dan membawanya keliling desa.

Semua orang menatap Lee seakan ia adalah orang gila, Lee tak peduli. Sejak awal ia selalu mendapat tatapan itu.

Lee melempar drum itu, tatapannya begitu kosong. Tangannya mengambil korek kayu yang memang selalu ia bawa, menyalahkan korek itu dan melemparnya mengenai sisa minyak yang ada di tanah. Api menjalar begitu cepat, dari rumah warga yang satu ke rumah warga yang lainnya.

Lee berjalan meninggalkan desa itu, tak mempedulikan teriakan serta jerit meminta tolong mereka. Lee berjalan menuju bukit, menikmati api yang membakar satu desa.

Lee kejam?

Siapa yang sebenarnya kejam disini? Lee atau para warga.

Tamat.

Save Them🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang