part 1: wish you hell

146 18 15
                                    

For the love of God!

Dari semua orang di dunia yang bisa muncul sebagai pemilik rumah mode Vivacious Westhood, mengapa harus wanita ini yang mendominasi panggungnya?

Rumah mode Vivacious Westhood adalah bola disko yang mengacaukan kedamaian ranah media, yang selama ini dikuasai dengan tangan besi oleh Jeffrey.

Mereka tidak gentar menghadirkan pakaian-pakaian yang eksentrik, melanggar batas, dan berani dalam setiap desainnya. Dengan menggabungkan elemen-elemen punk—sesuatu yang sangat dibenci oleh Jeffrey—avant-garde—di mana Jeffrey menegaskan bahwa landasannya bukanlah sirkus—dan haute couture—yang, menurutnya, tidak membuat situasi menjadi lebih baik.

Tidak Jarang, pria Jung itu sering kali menyebut para pemberontak fashion seperti Heather ini sebagai 'minoritas' dalam setiap edisi Vaganza.

Di sisi lain, Jeffrey lebih cenderung menyukai peragaan koleksi busana yang berfokus pada gaya minimalis, elegan, dan inovatif. Meskipun demikian, dia tidak bisa menyangkal daya tarik ketika meliput acara Vivacious Westhood yang selalu penuh drama dan kontroversi. Seolah-olah mereka adalah dua kekuatan yang berlawanan, saling menantang dan merangsang, di dalam dunia mode yang begitu dinamis dan tak terduga.

"Suatu kehormatan bisa bert—"

"Mrs. Lim, sangat senang bisa melihat orang yang begitu berani sepertimu datang pada orang yang memiliki pandangan berbeda darimu," kata Jeffrey dengan nada senang, meskipun terdengar sedikit dibuat-buat, sambil mencium pipi kiri dan kanan wanita di depannya.

Namun, wanita itu tidak gentar. Dia mengangkat dagunya dengan bangga, menyiratkan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan. Dengan suara yang lembut, ia berkata, "Fashion industry is not only about us right? Tapi juga mereka yang berani mempertanyakan status quo. Saya di sini untuk membuktikan bahwa keberanian adalah kunci untuk mengubah dunia mode ini, dan saya tidak akan mundur dihadapan siapapun, including you, Mr. Jung."

Dengan kata-kata itu, atmosfer ruangan pun berubah menjadi medan perang di mana gagasan dan idealisme saling berhadapan. Matanya yang memancarkan kegigihan dan tekad, wanita itu memimpin dengan ketegasan yang memikat, merobek tirani opini dominan yang membatasi ruang bagi inovasi dan keberanian. Menjadi saksi bisu dari pertempuran antara tradisi dan transformasi fashion, di mana kehadiran wanita itu melambangkan kekuatan berlawanan yang tak terbendung.

"Mrs. Lim bertemu dengan Anda untuk memba—"

"I know Danielle, kau sudah mengatakan itu dari 2 hari yang lalu..." lagi-lagi Jeffrey memotong pembicaraan asistennya tanpa melihat kebelakang,"...Tiba-tiba aku membenci suasana ruangan ini, kau tidak keberatankan jika kita melakukan pertemuan di ruang mee—"

"Sama sekali tidak," kini giliran Heather yang memotong pembicaraan itu.

"Floral? Untuk musim semi? Sangat kreatif," sindir Jeffrey begitu mereka baru saja mendudukan diri di ruangan itu, sambil melihat-lihat koleksi pakaian untuk pengelaran fashion show Vivacious Westhood bulan depan.

Komentarnya menyiratkan bahwa penggunaan motif bunga untuk musim semi adalah sesuatu yang klise dan tidak inovatif dalam dunia mode. Ini menjadi simbol sindiran terhadap kecenderungan industri mode Heather untuk mengulang-ulang tren yang sudah umum dan tidak memberikan sesuatu yang baru maupun fresh.

Heather hanya tersenyum simpul sebagai respons, "Anda mengenalku dengan baik, Jeffrey. Aku berencana menciptakan pakaian yang lebih eksperimental untuk mengawali musim semi ini. Aku yakin ini akan menguntungkan kedua belah pihak jika Anda mempublikasikannya untuk diperkenalkan dalam edisi Vaganza bulan depan." jelas Heather dengan keyakinan yang memikat.

The Devil Wears PradaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang