Tidak terasa, hubungan Dalmi dengan Dosan sudah genap 1 tahun setelah sebelumnya berpisah karena Dosan yang harus pergi ke Amerika.
Mereka bahkan sudah merencanakan sebuah acara pernikahan sederhana di gereja, seperti apa yang diinginkan Dalmi dulu.
Namun, akhir akhir ini Dosan benar benar sibuk. Kemarin saja, Dalmi datang untuk membuat undangan pernikahan sendirian karena Dosan mendadak melakukan Rapat Outdour dan tinjauan proyek di luar kota.
Dalmi cukup sedih untuk itu, hanya saja ia tetap tersenyum memikirkan sebentar lagi dia akan resmi dipersunting pria yang menjadi tambatan hati nya selama 5 tahun belakangan ini.
Hari ini adalah hari dimana Dalmi akan mencoba baju pengantinya, Dosan tidak bisa hadir karena urusan pekerjaan di luar kota masih menumpuk.
Terpaksa, lagi dan lagi Dalmi harus sendirian. Sialnya lagi, mobil yang di kendarai dalmi mengalami mati mesin.
Sedangkan jadwal fitting nya dimulai 2 jam lagi, dia tidak ingin mengantri untuk mencoba gaun Indahnya. Dalmi kemudian menelepon montir langganan nya, namun rupanya perusahaan montir langganan dalmi sedang menjalani hari libur Tahunan perusahaan.
Dengan terpaksa, dalmi berjalan keluar parkiran dengan malas menuju halte. Nampaknya hari ini adalah hari yang sial bagi Dalmi. Saat tengah menunggu taxi atau bus lewat, tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di depan dalmi dan membukakan salah pintunya.
"Butuh Turnpangan Seo Depyeo-nim?" Itu adalah Han Jipyeong, di balik kemudi setirnya ia menggunakan kemeja berwarna biru muda dengan celana bahan putih tidak lupa dilengkapi jas biru tua yang kini tergantung di bagian kepala jok kemudiannya.
"Ah Han Tinjang-nim ah maksud ku Han Sajang-nim"
"Anda akan kemana ? Sepertinya anda membutuhkan tumpangan"
"Tidak Sajang nim, aku akan menunggu taxi atau bus saja"
"Memang anda mau kemana?"
"Ah, eum hari ini adalah jadwal fitting gaun pernikahan ku Sajang-nim!"
Dalmi menjawab dengan ragu, entah kenapa dia merasa tidak enak saat mengatakan itu dihadapan jipyeong
"Tidak dengan Tuan Nam?" Tanya Jipyeong yang kini keluar dari mobilnya dan menghampiri Dalmi yang entah kenapa sempat menahan nafas.
"Tidak, dia sedang dalam melakukan peninjauan proyek di Busan untuk acara peluncuran produk perusahaannya akhir tahun ini"
"Hmm, kalau begitu naiklah"
Jipyeong membukakan pintu mobilnya
"Anggap saja ucapan terima kasih untuk mengantarkan aku tempo hari. Anda tau saya tidak suka berhutang kan ? Naiklah"
Tadinya Dalmi ingin menolak, hanya saja ia tidak enak hati untuk menolak. Apalagi Mantan mentor nya itu membahas kejadian beberapa hari yang lalu saat dirinya mengantarkan Jipyeong ke kantor.
Pada akhirnya Dalmi berakhir di kursi penumpang di samping jipyeong, la sebenarnya ingin duduk di belakang hanya saja itu cukup kasar dan terdengar kurang ajar apalagi yang menyetir merupakan mantan mentor nya dulu.
Mereka sampai ke bagian dalam gedung parkir tempat gaun Dalmi di buat.
Lokasinya sendiri berada di samping jalan, tidak memungkinkan untuk menurunkan dalmi di depan gedung dan berhenti di tengah jalan.
Tapi rupanya, Jipyeong ikut keluar saat Dalmi keluar
"Oh astaga, apa anda tau toilet umum di sekitar sini?"
"Ah Ada, di lantai 3 di samping butik jika aku tidak salah ingat" jawab
Dalmi ragu saat mengingat-ingat dimana letak toilet umum di dalam gedung tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Belum Selesai (Han ji-Pyeong x Seo Dal-mi)
FanfictionJidal World FULL REVISI JADI INI 70% BERBEDA TATA PENULISAN NYA DENGAN VERSI SEBELUMNYA. Cerita ini di akusisi ke akun ini (ceilah) sebelumnya sudah di update di akun @jhopelovers_1263 namun dengan jiwa pikun ku akhirnya saya lupa wattpad yang sudah...