Sudah 3 hari lamanya Jipyeong berada di rumah sakit, selama itu pula Dalmi dengan setia menemani Jipyeong dengan dalih permintaan maafnya.
Dalmi merawat serta membantu Jipyeong dalam pemulihannya. Jipyeong yang diperlakukan demikian tentu senang-senang saja, lain halnya dengan dalmi yang selalu diam-diam menangis di belakang Jipyeong. Ia memikirkan segala perlakuan buruknya, merasakan seolah Jipyeong adalah sosok malaikat yang benar-benar tulus dan dirinya adalah seorang mahluk paling berdosa di dunia ini yang dengan beraninya melukai mahluk murni seperti Jipyeong.
Sementara itu, di sisi lain. Seluruh penghuni Sand Box telah mengetahui kecelakaan yang menimpa CEO baru mereka. Mereka berbondong-bondong menanyakan keadaan Han Jipyeong pada Dongchun, namun tentu saja pria tersebut dengan tegas menolak memberitahukan lokasi rumah sakit tempat Jipyeong di rawat. Dan tentu, itu adalah permintaan pribadi jipyeong, ia sebagai bawahannya tentu saja harus mengikuti perintah Jipyeong. Terlebih lagi, sosok Jipyeong sudah lama sekali ia anggap sebagai seorang kakak laki-laki yang selalu membantunya.
Kembali ke rumah sakit, Dalmi berpamitan sebentar untuk pergi mencari makanan. Jipyeong tentu saja menyetujuinya, mana mungkin ia menahan dalmi yang sedang kelaparan. Bisa-bisa ia akan dihajar untuk kedua kalinya oleh injae, karena membiarkan adik satu-satunya itu kelaparan.
Saat Jipyeong tengah menonton tayangan berita di televisi, seorang dokter beserta 2 orang perawat memasuki ruangan rawat nya.
"Selamat siang tuan han"
"Selamat siang" Jawab Jipyeong sambil memelankan volume televisi
"Saya izin untuk melakukan beberapa pemeriksaan dasar, apakah tuan bersedia?" Tanya dokter tersebut
Jipyeong kemudian mengangguk sebagai balasan. Dokter memeriksa detak jantung Jipyeong menggunakan stethoscope nya, membuka perban dan menganalisa luka-luka di tubuh Jipyeong. Seorang perawat memberikan obat injeksi serta membersihkan luka-luka Jipyeong sebelum akhirnya di bubuhi salep dan dibalut menggunakan perban, sementara perawat satunya mengambil dokumentasi berupa mengambil gambar luka-luka yang ada di tubuh Jipyeong untuk dimasukkan kedalam rekam medis juga sebagai bahan observasi. Hal itu tentu saja atas izin dari Jipyeong.
"Dari hasil observasi kali ini, luka-luka jahitan sedikit-sedikit mulai menutup serta memar yang di derita juga sudah mulai memudar dengan bengkak yang sudah menghilang sepenuhnya. Mungkin jika tidak ada masalah pada luka yang diderita, kemungkinan besok tuan Han sudah diperbolehkan untuk pulang" Jelas dokter tersebut sembari membaca catatan serta dokumentasi yang di ambil oleh perawat sebelumnya.
"Ah, ya. Terimakasih dokter"
"Ngomong-Ngomong tuan Han, kapan anda akan melakukan Kemoterapi? Anda sudah terlalu banyak melewatkan banyak sesi kemoterapi"
"Aku tidak ingin membicarakan itu, cepat atau lambat aku akan mati. Aku tidak ingin membuang waktu berharga ku hanya untuk berkencan dengan terapi dan obat-obatan mengerikan itu" Jawab Jipyeong, tangan kiri nya memijat pelipis nya pelan dengan mata yang menuju pada jendela.
"Anda tahu betul itu sangat berbahaya tuan, anda harus secepatnya melakukan Kemoterapi. Karena sangat sulit untuk menemukan sumsum yang cocok untuk pasien penderita leukimia"
"Aku tau! Makannya aku bilang ini hanya buang-buang waktu, aku Bahkan tidak punya keluarga. Apa yang harus di harapkan!? Maaf bisakah kalian keluar, dan tolong jangan katakan apapun terkait penyakit ku kepada wanita yang menemaniku saat di rawat. Terimakasih"
Dokter tersebut kemudian hanya menghela nafas, dia menatap kedua perawat yang yang ada bersamanya untuk pergi setelah berpamitan kepada Jipyeong.
Tak berselang lama, Dalmi datang memasuki ruangan. Ia menenteng sebuah kantong berisikan 2 kotak bento ukuran sedang dengan 2 gelas jus jeruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Yang Belum Selesai (Han ji-Pyeong x Seo Dal-mi)
FanficJidal World FULL REVISI JADI INI 70% BERBEDA TATA PENULISAN NYA DENGAN VERSI SEBELUMNYA. Cerita ini di akusisi ke akun ini (ceilah) sebelumnya sudah di update di akun @jhopelovers_1263 namun dengan jiwa pikun ku akhirnya saya lupa wattpad yang sudah...