3

59 9 2
                                    

Dal-mi PoV :

Aku datang pagi-pagi ke kantor, selain karena urusan Demoday yang tinggal menghitung beberapa minggu lagi. Aku juga dititipkan seporsi bibimbap dan beberapa lauk buatan Hallmeonni. Untuk siapa lagi kalau bukan untuk anak baik kesayangan nenek, ngomong-ngomong tumben sekali Han timjang-nim sulit dihubungi. Apa dia sedang sibuk nggak lupa mengisi daya handphonenya?

Aku memasuki gedung Sand Box berjalan ke arah kantor Han Timjang-nim berada, letaknya tidak jauh dari kantorku jadi sekalian saja. Ada beberapa karyawan yang terlihat sudah datang atau beberapa karyawan yang bekerja lembur, aku memasuki kantor Han Timjang-nim yang hanya yang hanya berisikan beberapa karyawan lembur.

"Ah, agashii! Permisi, Apa kau melihat Han Timjang-nim ah maaf maksud ku Han Sajang-nim?" Aku masih belum terbiasa dengan sebutan itu. Rasanya cukup canggung jika itu dengan mantan mentor mu.

"Maaf Seo Depyeo-nim, sepertinya hari ini Han Sajang-nim izin tidak ke kantor karena sakit. Semalam dia bekerja lembur hingga tengah malam, dan tadi pagi Han Sajang-nim menghubungi tidak bisa datang ke kantor" jawab karyawan itu

"Sakit ? Ah terimakasih agashii, maaf mengganggu!"

Aku keluar dari kantor Han Timjang-nim sambil menenteng kembali bekal dari Hallmeonni, sungguh aneh sekali. Seingat ku Han Timjang-nim adalah orang yang selalu memaksakan diri bahkan saat sakitpun dia akan tetap menghadiri kantor, bahkan dia pernah diliburkan paksa karena belum pernah sekalipun mengambil cuti dalam satu tahun dan itu pun masih terus berurusan dengan berkas-berkasnya.

"Sakit? Han Timjang-nim tidak pernah absen, apa mungkin sakitnya parah? Seperti nya aku harus berkunjung siang nanti!"

Dalmi PoV end.

Saat waktu makan siang tiba, Dal-mi menghubungi sang kekasih Do-san untuk memintanya mengantarkannya ke apartemen ji-Pyeong karena pagi tadi dia berangkat bersama sang kekasih dan tidak membawa mobil.

"Chagiyaa! Bisakah kau mengantarku? Aku disuruh Hallmeonni mengantarkan makan siang ke anak baiknnya !' ucap Dalmi dalam telepon

"U-um maaf dalmi-ah, Hari ini aku kedatangan teman dari Amerika dan terlanjur berjanji menjemputnya. Mianhae"

"Ah Anii, tidak apa-apa. Titip salam saja untuk teman mu, aku akan naik taksi saja hati-hati di jalan!."

"Nde~"

Tut

Telepon diputus sepihak dari Do-san

"Hm, diputus? Tumben sekali Dia mau memutuskan teleponnya duluan" Dal-mi bergumam dan berjalan keluar kantor menuju halte di depan kantor untuk menyetop taksi yang lewat.

"Tau begitu aku bawa mobil sendiri saja!"

Sementara di belahan bumi yang lain...

Seorang pria berpakaian santai terlihat memasuki sebuah gedung bertingkat dengan santai sambil bertelepon ria, diikuti beberapa orang berpakaian rapih yang mengawalnya. Terlihat beberapa pegawai membungkuk penuh hormat pada pria tampan tersebut.

 Terlihat beberapa pegawai membungkuk penuh hormat pada pria tampan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja lagi pegang hp *maksa ^_^)

"Nenek, minggu ini aku akan kembali ke Korea. Sampaikan pada kakek dan para pelayan untuk menggelar karpet merah saat aku kembali nanti hahaha~"

"Aishhh anak ini, cepatlah pulang anak nakal. Rumah ini benar-benar sepi seperti kuburan, adikmu juga sangat nakal tidak mau bersekolah di sini dan malah pergi ke Jepang menuruti kelakuanmu!"

"Ahahahahahahaha, dia memang adik ku. Oh sudah sebesar apa dia ya ? Mungkin aku akan mampir sebentar ke tempatnya dan menyeretnya ikut pulang"

"Yak ! Seret saja dia Kalau kau mau patah tulang seperti tahun lalu, aku heran darimana sikap tsundere dan galaknya itu padahal ayah dan ibu kalian orang yang terkena lemah lembut dan kalem!"

"Tentu saja dari nenek!" Pria itu kembali tergelak saat mendapati teriakan sang nenek, dimasuki ruangannya dan mulai menyalakan komputer setelah meminta segelas caramel moccacino pada asistennya.

"Sudah dulu ya nek, bye~" setelah menutup teleponnya, pria itu beralih ke arah komputernya untuk memeriksa hasil kerja para bawahannya hingga matanya tidak sengaja menangkap sebuah pigura bersihkan foto seorang anak laki-laki berusia 5 tahun tengah menggendong seorang bayi yang baru lahir bersama sang ibu di sampingnya.

"Eomma, Apa kau benar-benar membawa adikku? Tapi, dimana dia? ..." Pria itu menatap sendu pigura di tangannya "tolong beri aku petunjuk tentang adikku Eomma, setidaknya aku bisa tahu kalau adikku masih hidup"






T

B

C

.


T


B


C

Kisah Yang Belum Selesai (Han ji-Pyeong x Seo Dal-mi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang