03. CEWEK ANEH
Malam adalah waktu setelah Matahari terbenam. Waktu yang pas untuk istirahat, juga mempunyai makna tersendiri, dimana Sang Maha Pencipta ingin memperlihatkaan Keindahan Langit yang dihiasi Cahaya Bintang dan Rembulan.
Malam memang sering menjadi salah satu tempat untuk menyuarakan perasaan di dalam hati. Setelah tubuh lelah dengan hiruk pikuk dunia di siang hari, malam menjadi obat untuk merelaksasi hati.
Malam menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan menenangkan pikiran yang berantakan di siang hari.
Shana menghirup udara malam ini dengan tenang. Kali ini ia berada di luar balkon kamar nya, menatap dengan indah langit yang sudah dihiasi oleh bintang-bintang kecil.
Ah iya, dia jadi ingat filosofi tentang bintang jatuh. Melihat Bintang jatuh seringkali dianggap sebagai keberuntungan, karena momen ini kerap diyakini dapat mengabulkan harapan.
Bintang jatuh memang sering dianggap sebagai fenomena yang langka, sehingga banyak berkembang mitos yang mengaitkan hal ini sebagai saat yang tepat untuk berdoa dan meminta harapan supaya dikabulkan.
Shana hanya bisa tersenyum mendengar filosofi tentang bintang jatuh itu.
Jadi, kalian orang yang percaya tentang filosofi itu atau menganggap nya hanya sekedar mitos, nihh??
Shana mengambil jaket kulit hitam yang berada di atas kasurnya lalu memakainya. Sepertinya makan gultik malam-malam terdengar menarik. Ah sudah lama juga dia tidak makan gultik langganan nya itu.
Tanpa basa-basi langsung bergegas pergi, mengambil kunci motornya yang berada di meja belajar lalu berjalan ke arah luar kamar.
"Ibun, aku izin keluar mau beli gultik yaa!!" Teriak gadis itu yang tidak mendapat balasan dari Aletha. "Bi, Tolong nanti bilang ke ibun kalau nanyain aku, aku lagi makan gultik di tempat langganan!" Lanjut Shana.
"Sama siapa non?" Tanya Bi Narsih khawatir -- Art dirumahnya.
"Sendiri"
"Aduhh non jangan, udah malem" cegah Bi Narsih. "Saya telfonin den dami ya? Biar nemenin non. Non jangan pergi sendiri"
"Gak usah, aku bisa sendiri. Pokoknya bilangin ya bi, aku pamit byee!" Tidak lama-lama Shana langsung pergi ke arah Garasi rumah, mengambil motor nya lalu langsung bergegas pergi ke tukang gultik yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Tidak butuh waktu lama, gadis itu pun sudah sampai di tempat tujuannya. Memarkirkan motor lalu mulai duduk di bangku plastik yang sudah di sediakan pemilik gultik. "Mang oji, gultik nya dua ya!" Pinta nya yang langsung mendapat anggukan dari tukang gultik nya. "Siap neng geulis!"
Gultik pun sudah di sajikan di hadapan Shana. "Makasii Mang oji, kangen banget saya sama gultik legend ini wkwk!" Ujar Shana berbinar-binar. Dia memang sudah dekat dengan penjual gultik nya itu.
"Neng geulis kamana wae atuh neng, Mang oji suka nyari-nyari neng, nanyain ke si aa kasep katanya si neng lagi ngga ada dirumah." Jawab mang oji. Yang dia maksud aa kasep adalah Damian, Abang nya sendiri. Damian juga sering mampir ke tempat mang oji bersama teman-teman nya.
Shana terkekeh. "Ahaha iya mang. lagi ada urusan, biasa."
"Yasudah, selamat menikmati ya neng geulis!"
Shana mulai menikmati gulai asal Solo tersebut. Oiya, kalian pada tau gultik gasii?? gultik itu lohh yang penyajiannya berupa nasi dengan irisan daging sapi lengkap dengan kuah santannya. Gultik menjadi pilihan kuliner pada malam hari di kawasan Blok M Plaza, Jakarta Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHANA
Teen FictionIni tentang Naradhipta Ganendra, Laki-laki Berwajah Tampan dan Gagah Berani yang Tiada Terlawan di tengah Medan Peperangan. Juga tentang Arshana Ddervantera Baldric, si Gadis Cantik yang Hidupnya Penuh dengan Rahasia. Diawali dengan Pertemuan yang k...