02. broadcasting

62 6 1
                                    

••• l a b y r i n t h •••

Setelah kejadian sore itu, Mikaila menjadi lebìh sering memperhatikan laki-laki yang menabraknya, dan mendapatkan info tentang laki-laki itu jelas bukan hal yang sulit karena tepat sehari setelah kejadian itu, teman-teman kelasnya mulai meneror Mika dengan pertanyaan yang berhasil membuat Mika mengetahui nama laki-laki itu.

"Mika-mika, kemarin Jovan berantem sama Arsen?"

Atau seperti kabar beredar yang mengatakan jika Arsen ketua ektrakulikuler broadcasting yang duduk di kelas sebelas IPA satu tidak sengaja menabrak Mika dan langsung dihajar Jovaniel itu sudah cukup membuat Mikaila mendapatkan beberapa informasi.

Namanya Arsen, seangkatan dengannya namun berbeda jurusan. Ketua ektrakulikuler broadcasting dan aktif dalam organisasi kesiswaan.

Tatapan Mikaila kemudian berhenti di salah satu titik. Lebih tepatnya, matanya benar-benar memperhatikan laki-laki tinggi dengan kacamata baca yang sekarang berjalan dengan membawa laptop di tangannya.

"Kenapa liatin dia segitunya?" Hingga suara Jovan yang kembali dengan dua gelas minuman datang membuyarkan segala fokus Mikaila sebelumnya.

"Enggak pa-pa, aku kok baru liat dia ya El, padahal kita seangkatan."

Jovan mengangkat sebelah alisnya bingung. "Bukannya lo emang enggak pernah merhatiin orang?"

"Hem, enggak juga tuh, kata siapa?"

"Ya gue tau, dan berhenti liatin dia kayak gitu."

Mikaila dengan alis mengerut menatap Jovan penuh rasa tidak terima. "Enggak usah ngatur deh," ujarnya lalu berdiri, membuat kebingungan laki-laki di sampingnya.

"Kemana?"

"Nyamperin Arsen."

"Mau ngapain?!"

"Daftar broadcasting, kemarin Bella sempet nawarin aku buat masuk ke sana, terus sekarang aku pikir-pikir nggak buruk juga, jadinya aku mau langsung daftar deh sama ketuanya."

Jovan menatap Mikaila, tidak setuju, lantas dengan cepat tangannya menahan tangan Mikaila dan menariknya, supaya kembali duduk di tempat semula.

"Lo gila?"

"Loh? apa? kamu sebut aku gila?"

"Gue nggak izinin lo masuk."

"Aku enggak butuh izin kamu?"

"Tetep aja gue-"

Perempuan dengan cardigan pink keras kepala itu sudah berlalu begitu saja meninggalkan Jovan dan emosinya yang mendidih.

"Sialan, Arsen!"

Mikaila langsung duduk di samping Arsen tanpa bertanya atau semacamnya, dia kemudian tanpa basa-basi langsung menyebutkan namanya supaya ditulis dalam daftar anggota baru ekstrakulikuler yang Arsen pimpin.

"Mikaila Halwa, 11 IPS empat, daftar broadcasting."

Setelah mendengar ucapan itu keluar, Arsen menghentikan gerakan jarinya pada keyboard laptop, lehernya bahkan repot-repot bergerak ke arah samping kanan supaya bisa melihat Mikaila dengan jelas.

"Apa?"

"Daftar broadcasting."

"Tiba-tiba?"

"Enggak tiba-tiba, Bella anggota kamu kemarin sempet nawarin aku, maksa-maksa malah, terus sekarang aku mau masuk. Kenapa? ada masalah?"

Arsen tidak menjawab, dan dia sudah kembali melihat ke arah layar laptopnya lagi, mulai memikirkan apa yang akan terjadi jika perempuan di sampingnya ini masuk ke dalam ekstrakulikuler yang sebenarnya tidak terlalu dilirik ini.

Labyrinth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang