Part 10

2.3K 111 1
                                    


Pagi pagi sekali, salma sudah bersiap siap ke kampus untuk bertemu novia sahabatnya

Setelah memarkir rapi mobilnya seperti biasa, Salma turun dan menghampiri novia yang sudah menunggunya di dekat parkiran kampus

" hei, maaf yaa gue telat" ucap salma

" ngga lama kok, gue baru aja nyampe" ucap novia sambil memperhatikan penampilan salma

" lo kenapa sal, mata lo sembab banget" ucap novia khawatir yang membuat mata salma kembali berkaca kaca

" nop..gue" ucap salma tertahan karena tangisnya yang membuat novia langsung memeluknya

" ayoo, kita ke mobil lo lagi, disini udah mulai banyak orang" ucap novia sambil menarik tangan salma masuk kedalam mobil

" kenapa sal, gue ngga pernah liat lo nangis kayak gini, siapa yang nyakitin lo" tanya novia namun salma masih saja menangis

" ini pasti ada hubungannya dengan vano dan pertemuan sama keluarga lo semalem kan" tebak novia yang hanya di angguki oleh salma

" ada apa sal, dia ngelakuin apa sama lo" tanya novia dan salma pun mulai menceritakan semua kejadian yang terjadi tadi malam termasuk dia yang harus menerima perjodohan tersebut karena harus menepati janjinya dan tak ingin membuat mama papanya kecewa lagi

" whatt emang bener bener yaa tuh anak, ngga ada sopan santun banget jadi orang" ucap novia emosi

" gue ngga tau harus ngelakuin apa lagi nop, gue udah usaha buat bilang gue punya pacar dan di saat keluarga gue udah mau ketemu sama dia, dianya malah kayak gitu, usaha gue untuk bilang semuanya, terasa sia sia nop..hiks" ucap salma

" yang sabar yaa sal.. untuk sekarang yang harus lo lakuin lupain dia sal, karena gue rasa lo sama dia udah ngga mungkin, coba kenalan dulu sama cowok pilihan orang tua lo, gue yakin pilihan orang tua itu pasti terbaik, ngga ada orang tua yang mau anaknya sengsara sal" saran novia yang di angguki oleh salma

" makasih yaa nop..udah dengerin curhatan guee" ucap salma sambil menghapus air matanya

" iya, sama sama, udah ah jangan nangis lagi, cowok masih banyak sal, siapa tau lo nanti dapet oppa oppa korea, kan kita ngga tau, ayoo kita ke kelas sekarang" hibur novia yang membuat salma terkekeh

" ada ada aja lo, ayooo" ucap salma

"sayang!!" panggil seseorang yang membuat salma memberhentikan langkahnya dan menoleh ke arah seseorang tersebut siapa lagi kalau bukan vano

"Pagi sayang!" Sapa nya. Salma tidak merespon.

"Kamu kenapa? Kok ditekuk gitu mukanya? Oh ya, handphone kamu kenapa sih yang kok ngga aktif semalem? Aku vn juga ngga kamu bales?? Aku sampe bingung, kemana harus ngehubungi kamu.." ucap vano, bukannya merespon salma malah beranjak dari sana membuat vano mengikutinya.

"yang? kamu kenapa sih? Hey ...! "Kamu kenapa??"" Ucapnya sambil mengikuti langkah salma.

" ayoo nop kita pergi" ucap salma tanpa menghiraukan vano yang sejak tadi mengajaknya bicara

"Tunggu! Kamu kenapa sih kaya gini? Ha?? Aku ada salah sama kamu? Salah aku apa?" Tanya vano membuat salma membalikan badan untuk menatapnya.

"Mulai sekarang lupain aku! Anggep kita gak pernah kenal!!" Ujar salma tegas membuat vano menganga tak percaya.

"What? Kamu ngomong apa sih?" Tannya nya lagi sembari tersenyum. Sepertinya ia mengira kalau Salma bercanda.

"Aku serius van!! Aku mau kamu lupain aku, lupain semuanya...." ucap salma 

"No!!! Sebenernya ada masalah apa sih? Ha?? Dan kenapa aku harus lupain kamu?" tanya vano

"Kamu masih tanya kenapa?? Ha? Kamu sadar gak sama apa yang kamu lakuin semalem? Aku tanya sama kamu sekarang, bener gak sikap kamu semalem?" Tanyanya tegas, air matanya tiba - tiba jatuh seiring pertanyaan yang terlontar untuk vano.

"Aku kenapa?" Ia balik bertanya membuat salma menggeleng lemah, kemudian pergi. Saat vano kembali akan mengejar.......

"van..!!! Gak usah di kejar!" Peringat novia

"Kenapa ??" Tanya vano tak mengerti.

"Lebih baik lo intropeksi diri sama apa yang lo lakuin semalem sama salma dan keluarganya!" Ketus novia yang kemudian berlalu pergi mengejar salma meninggalkan vano sendiri disana.

Mulai sekarang, salma harus benar - benar terbiasa tanpa adanya vano, kekasihnya yang selama 3 tahun ini sudah mewarnai hari - harinya. Itu semua karna dia harus menjauh dari vano mulai hari ini.

Mungkin sulit, tapi Salma sendiri sudah memutuskannya. Keluarga adalah segalanya, disaat kita sendiri dan semua orang menolak kehadiran kita, tapi keluarga tidak akan meninggalkan kita. Mereka akan selalu ada dan hadir saat kita membutuhkan mereka. Salma berfikir, mungkin inilah yang terbaik dan pasti ini yang terbaik.

Selama mengikuti perkuliahan salma tak fokus karena masalah yang menghampirinya, setelah mengikuti perkuliahan selama 3 jam, salma dan novia pun keluar dari kelas

" sal, habis ini lo mau kemana" tanya novia

" gue langsung pulang nop, tadi papa ngechat suruh pulang, selesai kuliah" ucap salma yang membuat novia mengangguk

" yaudah ayoo kita ke parkiran" ucap novia yang di angguki oleh salma

" sayang" panggil vano yang kembali mengejar salma ke parkiran

"Aku mau ngomong sama kamu!!" ucap vano

"Ngomong apa??" ucap salma

vano menghela nafas, ia faham mungkin saat ini salma tidak ingin di ajak bicara tapi dia harus bicara.

"Aku minta maaf, karna bikin acara makan malam semalem gagal. Tapi kamu tau sendiri kan? Cafe butuh aku!!" ucap vano yang salah mengartikan kemarahan salma.yang membuat novia menggeleng melihatnya.

"Maafin aku ya?? Dan soal pakaian ku, aku janji nanti aku bakal dateng ke rumah kamu dengan pakaian yang kamu mau!" ucap vano

"Gak perlu van. Kita udah berakhir. Gak ada juga yg musti di perbaiki, semua udah jelas, hubungan kita udah berakhir. Aku harap kamu ngerti dan bisa nerima ini! Seperti aku yang selalu nerima semua kelutusan yang kamu buat dulu...." dan setelah berbicara seperti itu ia berlalu ke mobilnya, di ikuti oleh novia. vano masih membuntuti mereka.

"Sayang, please kamu becanda kan barusan?? Jangan ngomong gitu dong!, aku ngga suka" ucap vano sambil memegang tangan salma namun salma langsung menepisnya

"Aku serius sama ucapan ku barusan. Hubungan kita udah herakhir. Jadi aku mohon jangan ganggu aku lagi. Permisi!!" Salma langsung masuk ke mobil dan membawanya meninggalkan parkiran kampus.

Air mata salma banjir mengenang kejadian semalam, novia terus berusaha menenangkan sahabatnya itu. Kini salma mengemudikan mobilnya menuju rumah novia untuk mengantarkan sahabatnya itu pulang

" sal, berenti dulu, gue aja yang nyetir, gue ngeri liat keadaan lo kayak gini, gue masih pengen hidup sall" celoteh novia yang membuat salma memberhentikan mobilnya di pinggir jalan

" kita tuker, jangan sampai kita mati sia sia di sini, kita belum nikah sall" ucap novia yang membuat salma terkekeh

" gue anterin lo ke rumah yaa, mobil lo gue bawa dulu ngga papa kan" tanya novia

" iyaa nop, ngga papa kok, maaf yaa ngerepotin lo" ucap salma tak enak hati

" santai aja kali, ngga usah ngga enakan gitu ah" ucap novia dan mulai mengemudikan mobilnya menuju rumah salma

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang