"Sabar ya ron, bentar lagi kok!" Sambung papa ary membuat rony tersenyum malu, tapi disaat yang bersamaan ia menangkap wajah salma tampak gelisah, yang mungkin tidak disadari oleh yang lain.
********
"Okey!! Sesuai rencana kita ya ry?!" ucap Papa bima membuka pembicaraan lagi
"Rencana?? Rencana apa pa?!" tanya rony.
"Lembut!! Dia amat sangat lembut, kelihatan dari nada bicara nya, berbeda sama vano yang lebih nge - punk!!" batin salma
"Jadi, papa dan semuanya telah sepakat kalo malam ini selain acara makan malam, kita juga akan melangsungkan acara pertunangan kalian!!" Jawab papa bima membuat Rony melongo kaget
"Tunangan pa?! Tunggu... Papa kok gak ada bilang sama rony, kan rony bisa pesen cincin dulu, Rony belum siapin semuanya pa termasuk cincinnya! Gimana mau tunangan?!" Jelas rony sopan di sambut senyum papanya.
Papa bima mengeluarkan sesuatu dari kantong nya. "Ini!!!" Katanya sembari menyodorkan kotak perhiasan kecil pada rony, rony pun mengambil kotak itu dan membukanya. Yang membuat ia Kaget dan tidak bisa berkata - kata. Rony benar - benar tidak menyangka papanya benar - benar telah menyiapkan semuanya, dengan tersenyum bahagia rony menatap sang papa lalu memeluknya.
"Makasih pa...!" ucap rony membuat Papa bima menepuk bahu rony.
"Sama sama nak" jawab papa bima
Rony melepas pelukannya, lalu menunduk untuk menatap kembali kotak yang di pegang.
"Tapi.... rony mau tanya dulu sama salma!" Katanya yang kini sudah berdiri tepat didepan salma, membuat salma menatap rony serius.
"Apa salma mau tunangan sama aku??!" ucap rony sembari menatap lekat gadis didepannya. Salma sempat bungkam beberapa saat, tapi setelah itu ia langsung ingat akan janji - janjinya pada sang mama, dan dengan penuh keyakinan akan keputusannya, ia tersenyum manis kemudian mengangguk.
"Iya... aku mau!!" Jawab salma membuat kedua keluarga itu tersenyum bahagia, tapi tidak dengan rony. Karna lagi - lagi rony merasa ada yang sedang salma sembunyikan, ada yang menjanggal dengan jawaban dan mimik wajah calon istrinya itu. Entah benar atau tidak rony belum tau.
"Okey! Tunggu apa lagi?? Bisa kita mulai acara tukar cincinnya sekarang?!" Ujar papa bima antusias.
"Tentu saja..." jawab papa ary tak kalah Antusias.
Kini mereka semua berdiri. Termasuk salma yang juga sudah berdiri dihadapan Rony. Dalam beberapa saat Rony sempat mematung menatap gadis itu, hanya untuk sekedar memastikan dirinya soal keputusan salma adalah tanpa paksaan.
"Kenapa ron??" tanya Papa bima menepuk pundak sang putra. Rony terperanjat, ia menggeleng sembari melirik salma yang menatapnya polos.
"Buka dong.. kita udah nunggu dari tadi!!" Timpal papa bima lagi yang akhirnya membuat Rony membuka kotak itu, memperlihatkan dengan jelas 2 cincin berlian yang berada di dalamnya.
"Papa bener - bener tau selera rony!!" katanya memuji keindahan cincin tunangannya.
"Hanya dalam hitungan jam papa bisa siapin itu semua bersama mr. james, dan dia juga lah yang mengukir nama kalian di dalam lingkar cincin itu!!" jelas papa bima
"Cantik..." sahut mama reta yang melihat cincin pertunangan anaknya, mama kaila merangkul mama reta.
"Udah ah!! Buruan dong.. jangan ngobrol terus! Kapan dimulainya kalo ngobrol terus?!" Ujar mama kaila tak sabaran.
"Ih?? Mama! Yang mau tunangan siapa yang ngebet siapa!!" ucap rony yang membuat semua tertawa, salma pun ikut tersenyum.
"Dia lucu dan sangat humoris, Sifat dan sikap dia juga berbanding terbalik sama vano "gumam salma dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Takdirku
Storie d'amore"caa?" Panggil rony yang membuat salma menoleh "Dia pacar kamu?" Tanya rony lagi masih dengan nada khasnya yang lembut. Salma tetap bungkam, Rony menghela nafas panjang, ia mendongak menatap langit - langit rumah salma sesaat lalu kembali menoleh...