09

15K 537 19
                                    

'Ungghhhh..
Apa aku sudah kembali ke dunia ku atau aku sudah disurga, tapi tunggu kenapa sangat gelap sekali, surga tidak mungkin gelap begini kan??
Ahh.. Rasanya seperti kembali ke tubuh ku

Zea bangkit dan duduk, mengamati sekelilingnya .'lihat bahkan aku hanya menemukan secercah cahaya, persis seperti di novel-novel yang sering ku baca, apa jika aku mengikuti cahaya itu aku akan terbangun dari koma? Ckckckck sangat novel sekali'

Zea tertawa pelan dengan khayalannya, ia berjalan mengikuti sumber cahaya, semakin ia mendekati sumber cahaya semakin tampak juga tempat yang ia tuju.

"Indahnya"
Zea menatap takjub dengan apa yang ada dihadapannya. Taman yang banyak dihiasi bunga dan lihat bahkan ada danau kecil , sangat memanjakan mata.
'Jika ini bukan disurga lagu ini dimana'
Zea melangkah mendekati danau, pandangan terpaku dengan gambaran wajahnya di danau.

"Heii... Aku benar-benar kembali? "
Zea meraba-raba wajah dan tubuhnya.
Ia kembali ke tubuhnya.

"Kau suka tempat ini"?

Pertanyaan itu mengalihkan kegiatannya, oh ternyata ia tak sendiri disini, apa dia tuan rumah di taman indah ini.
Zea berbalik dan terkejut dengan apa yang ia lihat. Wajah itu , Lize.
Wanita itu bagaimana bisa ada disini dan lagi wajahnya tampak segar dan sangat cantik, tak seperti yang ia lihat kemarin di cermin saat ia sadar.

"Kau? "

"Hai.. Zea Keylard, senang bertemu dengan mu"?
Lize menyapanya dengan senyum, dan itu terlihat manis.

" Kau sungguh Lize"?

"Ya aku Lize"

"Kemana saja dirimu, ayo kembali dan aku bisa kembali ke tubuhku"

Lize tersenyum mendengar ucapan Zea. Matanya beralih menatap sekeliling taman.

"Hei.. Apa-apaan senyum itu"

"Ternyata kau sangat cerewet ya, kita bahkan baru bertemu"

"Aku tidak cerewet"
Zea mengerucutkan bibirnya, tampak seperti orang yang sedang merajuk.

"Ha.. Ha.. Ha.., aku tidak dapat kembali"

"Hah? Apa? Kenapa tidak bisa?"

"Aku suka disini "

"Dan aku tidak suka didunia mu, itu benar-benar membuat ku kesal"
Lihat bahkan Lize saja membuat kesal, apa semuanya orang disini sangat menyebalkan.

"Aku bahagia disini, tempat ku bukan disana"

"Lalu menurut mu tempat ku disana" ?

"Ya" Lize menatap Zea dengan tegas.

"Bukan kah kau mencintai suami mu yang brengsek itu"

"Ya"

"Lalu, mengapa kau tidak kembali saja"

Lize terdiam sesaat. Ia menghela nafasnya. Sangat menguras tenaga ternyata walau hanya berbicara dengan Zea.

"Aku tidak bisa Zea, aku yakin kau bisa berada disisinya"

"Hei.. Yang punya suami siapa yang tinggal disisinya siapa"

"Aku yakin kau bisa"

"Kau bilang mencintainya tapi kau tak ingin disisinya, apa-apaan itu. Jika begitu mencintainya perjuangkanlah, jangan lemah"

"Aku tidak sekuat dirimu"

"Lalu kau pikir aku sangat kuat seperti wonder woman begitu"

"Kau pasti bisa, lagi pula tempat ku tidak lagi disana, aku sudah memiliki tempat disini"

"Ahhh.. Aku teramat kesal sekarang"
Zea mengepalkan tangannya.

.
.

"Ibu... "
Sosok anak kecil dan imut, berlari menghampiri Lize.

"Hai sayang" Lize menunduk menyambut pelukan anak kecil itu.

"Dia.... "
Zea terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang.

Anak kecil itu bergerak dan memeluk Lize dari belakang, ia sedikit takut dengan Zea.

"Zea aku yakin kau bisa, kau wanita yang berani walau pun sedikit cerewet, Haizen pasti suka, aku titipkan kehidupan ku disana untuk mu, jadi kembalilah Haizen menunggu mu"

.
.
.

Haizen PoV

Aku tak tau apa apa yang sudah kau lewati selama koma, tapi kenapa semakin hari kau semakin berani Lize.
Dan perasaan apa ini, mengapa aku khawatir melihat mu pingsan tadi, harusnya kau lemah seperti biasa dan biarkan aku mengabaikan mu.
Tubuh mu bahkan sangat lemah. Jangan terlalu memaksakan diri, jadilah seperti Lize yang biasanya. Penurut dan lemah.
Jangan membuat ku peduli padamu.
Melihat mu seperti ini, membuat ku muak.

Haizen Pov end.
.
.

"Ugh... " Tangan kecil Lize maraba dadanya, nafasnya tak beraturan.

Haizen yang sejak tadi mengamati Lize mendekat , tangannya tergerak . Haizen menangakup tangan Lize dengan kedua tangannya. Ia duduk didekat kasur Lize.

"Tidurlah.. Jangan berisik"

Perlahan-lahan nafas Lize mulai teratur

"Apa mimpi mu seburuk itu"
Haizen menatap Lize yang kini terlihat tenang, matanya menangkap butiran air mata yang membasahi pipi Lize.

.
.
.

Haloo..untuk para pembaca yang baik hati ☺😊😁..

Maaf untuk beberapa hari ini saya jarang  update dikarenakan kondisi yang kurang baik,semoga kita sehat selalu...

Good night ☺

Transmigrasi Zea KeylardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang