Disebuah Rumah Sakit yang terletak disudut kota. Ada keluarga yang senantiasa menunggu seseorang untuk bangun dari tidur panjangnya.
Wanita muda yang harusnya menikmati malam pesta pertunangannya kala itu. Seluruh keluarga berbahagia namun kebahagiaan itu hanya sementara, karena sebelum acara selesai mereka mendapat kabar jika Sang Tuan Putri mengalami kecelakaan.Kecelakaan yang membuat Tuan Putri Keluarga Keylard tidur untuk waktu yang panjang cukup menggemparkan, tak sedikit yang turut bersedih akan kejadian naas dimalam itu.
Sudah tiga bulan berlalu, namun tubuh cantik yang semakin hari semakin tampak kurus itu tak juga menunjukkan tanda-tanda akan bangun dari tidur panjanganya.
"Putri Ku, apa begitu lelah sampai tidur selama ini"
Tuan Keylard menatap sendu Putri semata wayangnya.
.
.
.
.
Seorang Pria bertubuh tinggi, dengan rambut yang tertata rapi dengan mengenakan pakaian santai memasuki kamar rawat. Di tangan kanannya, ia membawa beberapa tangkai mawar segar. Ia berjalan menuju meja, tangannya meraih Vas Bunga, dengan telaten jari-jarinya merangkai bunga, menggantinya dengan yang baru."Oke.. sekarang terlihat lebih baik"
Ia memutar badannya, namun pandangannya terpaku ketika sepasang mata menatap ke arahnya.
Sang empunya tampak tersenyum tipis, sangat tipis. Itu bahkan tak dapat dikatakan tersenyum.
"Ohh.. Astagaa... Zea... " Lelaki itu berjalan mendekat.
"... "
"Sebentar, aku akan memanggil dokter"
Namun pergerakannya terhenti, kala ujung bajunya ditarik.
"Ada apa... ? "
Lelaki itu menunduk, walau terdengar kecil ia mendengarkan untaiyan kalimat yang disampaikan padanya.Awalnya ia terkejut, namun ia juga tak menolak. Ia berfikir ini cukup untuk memberi sedikit kejutan.
"Baiklah.. Tapi setelah itu kau harus mentraktirku liburan, dan jangan lupa Atm mu" Ia mengedipkan matanya.
Zea yang melihat hanya tersenyum samar. Jika bukan karena dirinya masih tak begitu kuat untuk bergerak, mungkin ia sudah mengirim sepupunya itu ke planet mars saat ini juga.
.
.
.
..
.
.
.Setelah kabar Zea ynag telah sadar dari komanya berhembus. Baik Ayah dan Juga Ibunya kini sudah berada di Rumah Sakit. Pasangan itu dengan cepat menuju rumah sakit saat diberi tau.
Langkah kaki meresa terkesan terburu-buru, hingga mereka sampai pada kamar tempat Putri mereka di rawat. Sebuah sanyuman menyapa mereka.
"Ya.. Tuhan Putri ku, akhirnya... "
Nyonya Keylard memeluk Putrinya. Matanya sedikit berkaca-kaca.
Tuan Keylard juga tak tinggal diam, ia menghampiri Putri kecil kebanggannya, mengecup tipis kepala Putrinya.
"Akhirnya..... "
Mereka terlihat seperti reuni keluarga yang bertahun- tahun tidak bertemu.
Rasa bahagia seakan memenuhi ruangan, hingga suara seseorang terdengar memecah suana haru itu.
"Zea.. "
Zea yang merasa dipanggil mengalihkan pandangannya. Sang Tunangan berdiri menatapnya.
"... " Zea memaku Ken dalam pandangannya.
Ken maju mendekat. Ia meraih tangan Zea.
"Akhirnya kamu bangun, sayang"
Lelaki yang sejak tadi duduk di sudut jendela, menatap adegan yang menurutnya cukup menggelikkan.
Tatapannya seolah ingin menerjang Pria itu saat ini juga. Hingga ia melirik Zea yang dihadiahi tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zea Keylard
Romancesiapa yang akan menyangka jika Zea putri tunggal keluarga Keylard mengalami kecelakaan tunggal dimalam pesta pertunanganya dan berakhir di tubuh Nyonya Muda keluarga Amerd yang tak pernah di anggap keberadaannya. Bagaimana Zea akan menjalani harinya...