Terlalu Indah

41 3 0
                                    

Pertemuan itu berawal dari ketidaksengajaan. Semesta menggiringku untuk menatap wajah ranum itu dengan penuh candu. Di hadapanmu, aku bertutur memaparkan hal-hal yang menjadi tugasku. Kamu bergeming di kursi itu dan sesekali menatapku dengan penuh perhatian. Waktu tak lama berlalu. Tiada hal yang berkesan pada pertemuan itu selain mulai mencari tahu tentangmu.

Sejak hari itu, entah mengapa, aku tak punya kesempatan lagi untuk menatap wajah penuh candu itu. Hari-hari berjalan begitu saja tanpa ada kelanjutannya. Walau sesekali, rasa senang itu menemuiku saat mengetahui kabarmu di media sosial. Tak ada pembicaraan atau usaha apapun untuk mendekatimu. Namun, tak mampu kutampik bahwa aku mulai menyenangimu sejak senyum itu berhasil meluluhkanku untuk pertama kali.

Setahun berlalu, akhirnya aku mulai meyakini semua rasa senang itu pada akhir-akhir ini. Dalam kesempatan lain, baru-baru ini, aku menemukanmu kembali setelah harapan-harapan yang tak kunjung datang. Seperti pertama kali, kamu terlalu indah untuk kutatap. Ada banyak tanya yang seharusnya kudapatkan jawabannya darimu. Khususnya, apakah aku cukup layak untuk mendapatkan hatimu?


CanduWhere stories live. Discover now