Semenjak pertemuan itu, aku terpesona dengan segala hal tentangnya. Meski tak kentara mendekati, aku diam-diam menyenangi apapun yang ia posting di media sosial. Ada keinginan untuk mengenal dan memaknai hal-hal yang membuncah di dalam dada. Namun, aku mengerti bahwa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memulai kembali. Ada hal-hal lain yang harus kupantaskan sebelum aku datang padanya.
Mungkin suatu saat nanti, ketika hatiku sudah pulih dan semuanya telah pantas, aku ingin mengetuk hatinya dengan cara yang paling baik. Kudatangi kedua orang tuanya sebagai tabungan dari rindu-rindu yang kutanam. Setiap hari, selalu saja kuharapkan agar perasaannya juga berlabuh pada orang yang sama hingga saatnya tiba.
Aku begitu candu dibuatnya. Mungkinkah setiap getir dan gemuruh yang datang sebelum adanya dia merupakan hal-hal yang menuntunku padanya? Mudah-mudahan, perasaan jatuh cinta ini juga terasa di hatinya dan senyumnya yang begitu kudambakan.
YOU ARE READING
Candu
RomanceSebuah tulisan senandika yang runtuh dan rapuh dalam rindu dan kenangan.