BAB 2

104 74 19
                                    

HAIIII

SPAM VOTE+KOMEN🤍

TERIMAKASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA AKU

JANGAN PERNAH BOSEN YA🤩

BANTU PROMOSIIN YA KETEMAN KALIANN

BANTU SHARE🌹

.

.

.


⋆。゚☁︎。⋆。 ゚☾ ゚。⋆ happy reading!!

"Nih, udah lunas kan." Ucap Alesya menyodorkan selembar uang merah dan biru kepada Clara, sebenarnya Alesya mempunyai banyak uang di dalam tas nya namun jika menyangkut uang kas ia pasti sudah mengeluarkan banyak alasan.

"Gitu kek Al," sahut Clara. "Lain kali nggak ada ya yang namanya nunggak-nunggak."

"Iya iya," Alesya menyahut dengan judes.

"Selamat pagi," suara seorang lelaki yang terdengar membuat seluruh atensi dalam kelas terfokus kepadanya, setelah sadar itu guru mereka pun langsung berhamburan untuk duduk dibangku masing-masing.

"Pagi pak," teriak mereka serempak, guru laki-laki itupun duduk dikursi khusus guru yang tersedia di setiap kelas.

"Masih semangat belajar kalian?" tanya guru itu, panggil saja pak Harto.

"Sebenarnya sih nggak ya pak," celetuk salah satu murid laki-laki membuat teman-temannya menahan tawa, pemilik nama Putra Sanjaya.

"Yaudah, karena cuman kamu putra yang menyahut jadi kamu keluar dari kelas ini sampai jam pelajaran saya habis," mendengar perkataan pak Harto, Putra pun langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hehe bercanda kok pak," sahutnya dengan nada geli.

"Saja saja ada kamu," geleng-geleng pak Harto.

"Ada saja saja kali pak," sahut laki laki berambut ikal bernama Bobi Saputra.

"Ada ada saja kamu, noh yang bener," celetuk Putra.

"Nah betul kamu putra," ucap pak Harto membenarkan.

"Sudah ya, sekarang kita lanjut pelajaran Minggu lalu yang sudah saya ajarkan." ujar pak Harto berjalan kearah papan tulis untuk menuliskan materi fisika yang akan dibahas, pak Harto merupakan guru fisika.

• • •

Ting...

Ting...

Ting...

Pak Harto berhenti menjelaskan materi dan berdiri membereskan peralatan mengajar nya setelah mendengar suara bel yang berbunyi, menandakan sudah waktunya istirahat kedua.

"Saya akhiri pertemuan hari ini, silahkan berisitirahat." Pak Harto pun meninggalkan kelas Alesya.

Semua murid yang berada dalam kelas bersorak gembira, jam istirahat adalah waktu yang paling ditunggu kebanyakan murid, saat belajar terkadang murid seperti ngantuk dan bosan namun setelah mendengar bunyi bel mata mereka langsung berbinar dan mereka langsung bersemangat.

"Capek banget gue dengar materi pak Harto," keluh Kela membalik kursi nya kebelakang menghadap ke Alesya.

Dalam kelas Alesya, semua murid duduk sendiri, Alesya dan Kela berada di bangku dekat tembok kelas, Kela duduk di bangku kedua sedangkan Alesya duduk dibangku ke tiga, pas dibelakang Kela.

ARSYA YANG SULIT TERPISAHKAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang