LISA POV
"Kau hari ini sepertinya datang terlambat." Aku yang tengah mengeringkan gelas dengan kain kering mengerutkan keningku begitu melihat Jisoo muncul dengan apron berwarna merah muda, dia adalah sahabat sekaligus rekan kerja sekaligus juga kakakku karena usianya dua tahun di atas diriku.
"Tidak, Unnie. Aku sama sekali tidak terlambat." Bantahku, begitu selesai dengan urusan universitas, aku langsung datang kemari untuk bekerja dan aku melakukan absen tepat waktu, kenapa dia mengatakan aku terlambat?
Aku memang tidak langsung bertemu dengannya karena dia harus melakukan rapat dengan staff di dapur sekaligus dengan manajer cafe yang bernama deLINIcious ini, itu kenapa setelah dua jam aku berjaga di kasir dan sesekali membuat minuman untuk pelanggan, aku baru bertemu dengan Jisoo Unnie.
"Tidak, kau terlambat." Aku memajukan bibirku karena pada dasarnya, Jisoo memang jahil, namun hatinya luar biasa baik, dia juga adalah seniorku di cafe ini, dulu, dia yang mengajariku dengan baik, bagaimana cara menjadi kasir, bagaimana cara meracik minuman, sampai aku sudah hampir satu tahun bekerja paruh waktu di cafe ini.
Bukan aku tidak ingin bekerja penuh waktu di deLINIcious, aku sangat nyaman bekerja disini dan meski paruh waktu, aku juga mendapatkan bayaran yang cukup besar, hanya saja aku masih yang masih berkuliah ini memang tidak terlalu leluasa untuk bekerja, ditambah, sesuai ketentuan dari pemerintah, mahasiswi hanya boleh selama empat jam per harinya, itu yang aku lakukan di cafe ini.
Aku sendiri tidak tahu apakah setelah lulus nanti aku akan tetap bekerja di cafe ini atau mencari pekerjaan lain yang lebih baik dengan bayaran yang lebih tinggi, namun untuk sekarang, aku akan menjadi staff yang loyal untuk cafe ini.
DeLINIcious di Korea sebenarnya hanyalah cafe cabang, cafe ini sebenarnya berpusat di Paris, pemiliknya adalah sepasang kekasih yang usianya juga belum tiga puluh tahun, aku hanya pernah bertemu mereka satu kali saat mereka pulang ke Korea karena mereka kini menetap di Paris, dari informasi yang aku ketahui, keduanya mendirikan cafe ini bersama-sama, terdengar begitu menyenangkan dan romantis bukan? Aku juga ingin seperti itu.
Pemiliknya adalah pasangan sesama jenis, dan bagiku mereka memang terlihat sangat keren, apalagi mereka mendirikan cafe saat masih duduk di bangku kuliah, sepengetahuanku, cafe pusat di Paris juga jauh lebih besar daripada cabang di Korea dan menghasilkan lebih banyak uang daripada di Korea, rencananya mereka juga ingin membuka cabang di beberapa kota lagi, pasangan muda yang sukses besar, bahkan nama cafe ini juga gabungan dari nama mereka, romantis!
"Kenapa terlambat?" Tanyaku lagi, "pujaan hatimu pagi tadi datang dan memesan kopi, namun sayangnya kau tidak bekerja." Aku langsung menghentakkan kakiku sebal, di bagian kasir, memang aku dan Jisoo yang bertugas untuk melayani dan meracik minuman untuk para pembeli.
"Ya.. kau bersikap seperti anak-anak." Ucap Jisoo sambil tertawa melihat tingkahku, tapi sungguh, aku kesal dengan ucapannya, "aku tidak memiliki pujaan hati." Jisoo menggelengkan kepalanya saja.
"Aku bingung kenapa kau tidak mau meresponnya, dia kaya dan tampak tertarik denganmu, kenapa kau tidak mau mencobanya?" Aku memutar bola mataku malas, tidak Jisoo saja, namun beberapa staff lain yang usianya lebih tua bahkan manajerku juga sering menggodaku untuk hal ini.
Biar aku bercerita sedikit, singkatnya, ada seorang pemilik perusahaan yang datang hampir setiap hari ke cafe ini, aku tekankan, dia adalah seorang pria yang sama sekali bukan tipeku, dia jelas mencari perhatian dariku dan jika aku sedang bekerja, dia akan memperhatikanku begitu intens, tidak jarang dia juga memberikan tips dengan jumlah yang cukup besar padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLOW MOTION - JENLISA [G×G]
FanfictionIni pertama kalinya bagi Lisa membawa hewan peliharaan kesayangannya ke klinik hewan, hampir saja dia kehilangan Leo, kucing dengan ras Scottish Fold kesayangannya. Di tengah kepanikannya karena Leo tidak bernafas, Lisa justru malah salah fokus deng...