"Jadi, kita akan kemana setelah ini?" Ken tiba-tiba bertanya kepada guru Megumi.Guru Megumi tertawa "hahaha, jarang sekali melihat murid muridku berkumpul seperti ini dan cepat akrab, apalagi keduanya baru datang dan bergabung."
"Tentu saja kita akan ke Jakarta."Kami berdua ( aku dan Uzawa ) terkejut, tak berkata apa-apa.
Aku, Uzawa, dan guru Megumi teriak bersemangat. "Jakarta! Jakarta! Jakarta! Jakarta! Kami suka Jakarta!"
"Dufan, aku ingin ke Dufan!" Saking bersemangatnya, Uzawa sampai memohon kepada guru Megumi.
"Bodoh, Dufan sedang tutup karena renovasi. Mari kita ke trans snow world saja, guru." Aku sebenarnya ingin ke tempat itu dari dulu, tapi selalu saja tidak kesampaian.
"Trans snow world ada di Bekasi, tahu!"
"Bukankah Bekasi itu di Jakarta? Apakah kau tidak tahu? Lihat Google maps." Kami berdua bertengkar tentang tempat mana yang ingin kami semua kunjungi.
"Apa, bodoh sekali kau? Berapa nilai geografi mu?"
Guru Megumi hanya tersenyum melihat kelakuan dua muridnya, Ken menukikkan alisnya karena berisik, memegangi kepalanya karena keributan itu membuat kepalanya makin sakit. Bahkan dia tak memperhatikan apa yang aku dan uzawa debatkan.
"Kalau begitu, akan kuumumkan tujuan kita," ucap guru Megumi membuat kedua muridnya diam dan keduanya langsung berlutut patuh.
"Taman Ancol!" serunya.
"Ta-man-An-col!" ulang aku dan uzawa bersamaan. Mataku dan uzawa berbinar-binar dan ada cahaya di sekitar kami.
---------------------------------------------------------
Kami bertiga mematung di depan gedung tua kosong bertingkat 2 yang penuh aura negatif.
"Sudah kuduga...., ini tidak akan semudah itu. Di sini ada Upnormal Demon, ya?" Ken buka suara.
"DASAR PEMBOHONG!" protesku dan uzawa yang heboh di belakang guru Megumi dan Ken
"INI BAHKAN BUKAN DI TAMAN HIBURAN, INI LEBIH SEPERTI RUMAH HANTU YANG BIASA ADA DI KARNIVAL MALAM!" Aku menutup wajahku dengan frustasi.
"SEENAKNYA MEMPERMAINKAN KAMI SEPERTI INI!" Uzawa dengan geram menunjuk Gojo dari belakang.
Ken menghela nafas dan makin memegangi kepalanya mendengar kehebohan dan pertengkaran itu.
"Beberapa hari yang lalu, muncul berita bahwa disini terdapat sebuah kejadian besar segerombolan orang beranggotakan 6 orang masuk ke tempat ini, untuk tujuan mereka aku juga belum tau. Yang pasti hanya 3 orang yang selamat dan keluar dari tempat itu, ada 3 orang yang tak diketahui nasibnya, menurut keterangan saksi selamat, terdapat beberapa makhluk pembunuh misterius yang diduga Demon oleh kepengurusan Dehunsco disana, disini juga ada kuburan, aku juga curiga ini adalah tempat demon normal ( demon manusia )" jelas Guru Megumi dengan santai tanpa mempedulikan muridnya.
"Jadi di kuburan atau semacamnya memang sering muncul?" tanya ku, aku sekarang sudah agak tenang.
"Masalahnya bukan pada pemakamannya. Melainkan ada jenis normal demon yang mereka merupakan mayat yang kembali dihidupkan karena suatu sebab.
"Aku ingin tahu sejauh mana kemampuan kalian. Yah, anggap saja ini sebagai uji lapangan," ucap guru Megumi."Arga, uzawa, kalian berdua bunuh Demon yang ada di dalam sana!" perintahnya dengan santai.
"Lho, bukannya Demon hanya bisa dibasmi dengan sihir?" heranku. "Aku masih belum bisa menggunakan sihir, loh. Kau juga belum mulai mengajarkannya." ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Freedom From The Demons Season 1: Call Of The Night
Fantasíabercerita tentang seorang remaja bernama Arga Heavenlight yang hidup pada zaman invasi para iblis. ia harus melalui hari hari yang berat dan penuh dengan perjuangan. ia akan berpetualang, bertarung, belajar bersama teman temannya untuk memecahkan se...