Chapter 11: Fiery Girl

22 13 1
                                    

Jam 8 pagi Waktu Indonesia Barat. Aku dan Ken sedang berada di salah satu tempat hiburan yang terkenal di kota Zankokuna. Tiba-tiba sekali guru Megumi menelpon, biasanya langsung mendatangi. Aku juga tidak tau kenapa kami diperintahkan bertemu di tempat hiburan yang penuh dengan orang-orang dan wahana hiburan.

( 3 jam yang lalu )------------------------------

Pagi hari, tepatnya jam 5 pagi. Aku masih belum terlalu terbiasa disini, semuanya baru dan berbeda seperti di rumahku. Bangun tidur, aku melangkahkan kakiku dan mulai menggerakkan tubuh dan jiwaku yang baru saja keluar dari mimpi. Aku berjalan kearah jendela besar disamping tempat tidurku dan kemudian membuka korden berwarna hijau yang masih tertutup. Keadaan masih sepi, tidak seorangpun yang terlihat di sekitar asrama, sepertinya para murid belum pulang dari Studytour nya.

Aku kembali melanjutkan langkah kakiku ke arah cermin yang ada diatas meja belajarku, rambutku sangat berantakan karena semalam aku terjatuh dari kasurku karena terkena mimpi buruk yang cukup aneh. Aku merapihkan rambutku dengan jari jari dan telapak tangan kemudian merapihkan tempat tidurku yang kini kondisinya acak-acakan, selimut terjatuh, sprei yang kini tak rapih, dan bantal yang kini keluar dari posisi aslinya.

Ah, aku hampir lupa. Hari ini adalah hari pertama ku bersekolah di sini, SMA Dehuntsco, SMA yang hanya sedikit orang tau, bahkan dari info guru Megumi kemarin malam, hanya baru ada 3 murid di kelas semi 1, termasuk aku sendiri, kelas yang kududuki saat ini. Mereka diantaranya adalah satu remaja laki laki dari desa Karanganyar yang terletak di Pekalongan, dan satunya adalah gadis dari kota Semarang. Nasib mereka hampir sama sepertiku, kehilangan orang-orang penting di kehidupan mereka.

Di tahun ajaran baru ini, Dehuntsco mengadakan penerimaan siswa baru secara besar-besaran, tujuannya untuk mengumpulkan orang-orang terpilih untuk menjadi anggota Demon Hunter dan mempersatukan mereka agar tercipta kembali kedamaian dunia. Para senior bahkan guru guru keluar untuk menjalankan misi mencari para orang-orang terpilih secara diam-diam untuk kemudian ditawarkan untuk bergabung. Tidak langsung diterima, tetapi tentu saja harus menghadapi orang tua berjubah pink itu terlebih dahulu. Tidak hanya tes wawancara, tetapi juga tes kemampuan, fisik, dan kemudian akan tertebak sihir jenis apa yang akan didapatkan oleh setiap siswa yang baru bergabung. Aku masih belum tau kemampuanku akan cenderung pada sihir jenis apa, tapi aku akan menerimanya apapun itu, aku yakin pasti bisa mengendalikannya dengan baik.

Aku melangkahkan kaki ke dapur belakang, mengambil sebuah gelas kaca yang tidak tau kenapa terdapat cap bergambar kepala guru Megumi dan diatasnya bertuliskan "enjoy your drink". Guru itu memang sedikit agak lain dari guru pada umumnya. Setelah mengambil gelas tersebut, aku mengisinya dengan air putih lalu meminum segelas air putih tersebut. Ya... seperti yang dianjurkan oleh para dokter, kita harus minum air setelah bangun tidur karena dapat membantu menghilangkan racun dalam tubuh. Malam hari adalah dimana tubuh memperbaiki diri serta mengeluarkan semua racun yang ada di dalamnya. Ketika meminum air di pagi hari dalam keadaan perut kosong, artinya racun dalam tubuh dibersihkan dengan air tersebut. Siapa tau kan kalau ternyata ada tikus terjatuh dari atap dan jatuh di mulutku, itu bisa meracuniku. Apapun bisa terjadi disini, ini dunia sihir.

Setelah minum segelas air, kemudian aku mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri. Selesai itu, aku berpakaian. Ku nyalakan kompor dan memasak sarapan pagi hari ini dengan secangkir teh hangat sebagai pendamping. Aku pergi ke meja makan dan mulai menyantap sarapan pagiku. Disini tidak tersedia televisi, jadi aku hanya menggunakan handphone ku untuk menonton.

Sekarang jam 6:00 pagi, belum ada tanda-tanda orang-orang berlewatan didepan asrama. Aku menatap cermin sambil menyisir rambutku dengan sisir kayu antik yang ada diatas meja.

Kringggg... Kringggg..... Kringggg....

nada dering hp ku berbunyi, itu tandanya ada yang sedang menelponku. Aku lantas memeriksa hpku yang kini tergeletak diatas kasur, ternyata itu adalah telepon dari guru Megumi.

Freedom From The Demons Season 1: Call Of The NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang