bab 6

607 15 3
                                    

Keesokan harinya di kediaman andika pertama kedua sejoli itu masih betah di dalam kamar andika dan karina sama-sama masih di dalam mimpi entah mimpi apa mereka berdua

Skip di kamar andika yang mendengar suara ketokan pintu membuat andika terbangun dari tidurnya dan melihat di sebelah kirinya dia melihat seorang wanita yang sudah resmi menjadi istrinya andika pun tersenyum dan membangunkan istri tercintanya dengan kecupan di pipinya

Karina sayang bangun yok ini sudah pagi loh kata Andika sambil menikmati wajah cantik istri ya

Karina yang merasakan tidurnya terganggu pun akhirnya membuka matanya dan melihat ke arah andika

ada apa mas aku masih mengantuk kata karina sambil memeluk andika

Andika ini sudah pagi loh sayang kata andika lagian kan kamu harus memandikan aku jangan bilang kamu lupa aku ini cacat loh sayang aku ingin berbuat apa tapi harus dengan bantuan orang lain kata andika

Karina aku nggak lupa mas aku memang masih ngantuk mas kata karina

Nanti lagi ya dilanjutin tidurnya iya sayang dika merayu istrinya

Is mas dika ini yebelin
Ayolah sayang bangun popok mas udah penuh ni kata dika kepada karina

Masa popok  Mas sudah penuh coba Karina lihat dulu

Karina pun akhirnya membuka satu persatu celana Dika dari celana sampai celana dalam nya

Mas beneran pokoknya udah penuh Maaf ya Mas kata Karina sampai memayunkan bibirnya

Kenapa bibirnya digituin sayang cantiknya hilang loh

Ya udah Mas aku bantu bersihin badan kamu ya
Karina akhirnya membantu Dika pindah dari tempat tidur ke kursi roda

Mas biar aku bantu ya

Maaf ya Sayang aku membuat kamu repot Kata Andika merasa bersalah

Karina tidak apa-apa Mas itu sudah tanggung jawabku sebagai istrimu

Karina tidak banyak bertanya lagi Ia pun akhirnya menundukkan Andika di kursi roda khusus mandi

setelah karina mendudukkan andika di kursi rodanya karina pun mendorong kursi roda itu menuju kamar mandi

setelah sampai dalam kamar mandi karina pun membuka perangkat popok dan masukkan pupuk itu ke dalam kantong kresek dan membuangnya ketong sampah

Setelah membuang pokoknya andika karina pun mulai menyirami seluruh tubuh andika dengan air

karina apa aku bisa mengatakan sesuatu katakan saja mas

emas  mas mau bilang apa tanya karina

umpamanya mas gak bisa memberikan keturunan bagaimana kan kamu tahu gimana kebanggaan mas tidak berfungsi dengan benar bahkan untuk membuang air kecil saja mas tidak bisa merasakannya
Kata andika kepada karina

mas apa kamu tahu aku tidak perlu keturunan aku hanya butuh dirimu mas aku akui kita di  jodohkan  oleh orang tua kita tapi jika pun kita diberikan anugrah mempunyai anak aku akan menerimanya dengan ikhlas mas jangan pernah mengatakan itu lagi ya aku merasakan sakit hati dengan kata-kata mas katakan tadi kata karina

Kamu janjikan tidak akan meninggalkan aku bagaimana pun keadaanku kamu akan tetap ada di sisiku kan kamu janji harus ada di sampingku dalam susah dan senang kata andika sambil menangis

Aku tidak bisa berjanji tapi aku akan memastikan aku tidak akan pernah meninggalkan mas kecuali mau memisahkan kita berdua karena aku sangat mencintaimu mas

Karina pun karena tidak tega melihat suaminya menangis akhirnya mengubah topik pembicara

mas kan sudah siap mandi kita ke kamar ya

dika hanya mengganggu pertanda dia setuju dengan paketan karina Andika tahu Karina sengaja mengubah topik pembicaraan karena tidak tega melihat dirinya menangis

Ya Mas juga sudah kedinginan ini Padahal Mas kan  mandinya pakai air hangat kata Andika

Sementara di lain tempat kedua orang tua Andika heran melihat kedua pengantin itu

Pah mereka Belum bangun kayaknya kata Bundanya Andika

Biyarin aja Bun mungkin lagi bikin cucu buat kita

Ah Papa ini ada-ada aja tapi Baguslah kalau mereka membuat cucu Kalau boleh yang banyak biyar rumah kita nggak sepi lagi kata Bunda

menikah dengan seorang laki laki lumpuh totalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang