Bertemu Dewa Mesum

18 4 1
                                    

Abigail dan penunggang kuda itu akhirnya pergi ke sebuah tempat.

"Turun."

"Disini? Olympus berada disini?" Tanya Abigail keheranan, ia melihat ke sekeliling yang terlihat seperti... Pegunungan?

"Siapa yang bilang aku akan mengantarkan mu ke Olympus?"

"T-tapi... Tadi kamu bilang...- Lalu dimana ini?"

"Arachova, kota pegunungan."

"Ara... Apa? Kenapa kamu menurunkanku disini?"

"Karena ini tempat tujuanku, aku harus menjual beberapa barang ke pedagang di pasar sini."

"Tapi... Apa kamu akan mengantarku kembali ke Delphi?"

"Sudah menumpang, mau minta saya mengantarkan juga?! Kamu ini muda muda tidak sopan ya? Sudah tidak tau terima kasih dan bersikap seperti tuan putri!" Kakek tua itu memasang wajah geram.

Abigail tersenyum gugup. "Aahhh... Tidak tidak jadi, saya berterima kasih karena Kakek mau mengantar saya ke Ara... Ara..."

"KAKEK?! KAKEK KAMU BILANG?!"

Abigail berkeringat dingin dan berlari begitu saja meninggalkan Kakek tua pemarah itu. Saat sudah berlari sekitar 7 menit lamanya, Abigail duduk di bebatuan tepi air mancur di tengah pasar sambil terengah-engah.

"Arkhh... Sudah panas, berkeringat lagi! Badanku kan jadi bau! Mana aku belum mandi dari kemarin..." Abigail mencium ketiaknya dan memasang ekspresi tidak sedap. "Dimana aku bisa mandi disini?"

"Mau mandi bersamaku?" Ucap seorang pria berambut hitam agak panjang yang tiba tiba berbicara di telinga Abigail.

"ARKHH!" Abigail yang terkejut langsung mundur beberapa langkah, ia menatap pria itu dengan tatapan horor, tapi dilihat lihat pria di depannya... Tampan juga. Badannya berotot dengan dada bidang dan tinggi badan sekitar 187 cm. Tapi tetap saja masa ia mengajaknya mandi bersama?!

"Bagaimana? Mau mandi bersamaku? Aku bisa mengajakmu mandi di danau atau kalau kamu mau aku bisa membawamu ke kediamanku." Ucap pria itu dengan nada menggoda.

Abigail menekukan alisnya, badan pria di depannya ini bau anggur... Alkohol kah? "Bau. Kamu mabuk ya?"

"Mabuk? Tentu saja! Aku kan Dionysus, mabuk adalah pekerjaanku dan kamu adalah makanan ku."

Hih?! Bulu kuduk Abigail berdiri semua. "Sudah stres punya nama seperti Dinosaurus." Abigail perlahan berjalan pergi meninggalkan pria aneh itu.

Dionysus dengan cepat menarik pergelangan tangan Abigail dan menggendong tubuhnya di pundaknya seperti sekarung kentang.

"APA APAAN?! TURUNKAN AKU DASAR PEDOFIL SIALAN!!!"

"Pedofil? Apa itu?" Tanya Dionysus dengan wajah polos. "Kamu bilang mau mandi bersama ku."

"KAPAN AKU BILANG BEGITU, BRENGSEK?!"

Wajah Dionysus seketika berubah menjadi gelap, suasana hatinya berubah menjadi buruk. "Berani beraninya kamu berbicara seperti itu pada Dewa?"

Abigail terdiam, ia membelalakkan matanya. "Dewa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Travel to GreeceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang