02.

135 23 0
                                    

“ Aku selalu menepati janjiku bukan? ”

Masih di tempat yang sama, dengan latar waktu yang berbeda. Bertahun-tahun kalian berdua selalu bertemu di tempat biasa. Setelah banyak masalah yang kalian alami, kalian masih menyempatkan diri menghabiskan waktu berdua disini.

Pengakuan Reiner dan Bertholdt, penculikan yang dilakukan Rod Reiss, raja palsu yang digantikan oleh Ratu dinding yang asli alias Historia Reiss, masih banyak lagi kebenaran-kebenaran yang baru mereka ketahui.

Sebenarnya apa yang tersembunyi di luar sana?

Hubunganmu dengan Eren, masih seperti biasanya. Layaknya teman cerita yang lebih mesra. Kali ini kau sudah bisa bergaul dengan teman-teman Eren, kau juga sudah tidak merasa takut lagi pada Mikasa.

Kau masih selalu menyemangati Eren, memberinya saran, mendengarkan semua ceritanya. Kau juga selalu berada disamping Eren, berusaha menemani Eren kapapun.

Saat Reiner dan Bertholdt menculik Eren dan hendak membawanya pergi, kau lah yang dengan cepat menghalangi mereka berdua. Kau sangat marah saat itu, karena tahu bahwa Reiner dan Bertholdt telah mengkhianati Eren. Kau tahu bahwa Eren begitu percaya pada mereka berdua. Padahal Eren sendiri masih berusaha memaafkan pengkhianatan yang dilakukan Annie.

Lalu, saat penculikan yang dilakukan Rod Reiss. Kau begitu tidak sabarnya untuk segera menemukan Eren, bahkan Kapten Levi sampai harus turun tangan untuk menenangkanmu. Eren itu sekali saja lepas pandang darimu, ia akan pergi entah kemana. Mengetahui bahwa Rod Reiss akan membuat Eren dimakan Historia berhasil membuatmu semakin khawatir.


Kala itu Eren kembali padamu, tentunya dengan saran yang kau berikan padanya saat kalian berdua beserta teman-teman lainnya terjebak di tempat Rod Reiss.

Pasukan pengintai saat itu berusaha menaklukan titan Rod Reiss yang sangat besar dengan berbagai cara. Sampai akhirnya Rod Reiss berhasil dibunuh oleh anaknya sendiri, Historia Reiss. Pasti itu sangat menyakitkan harus membunuh Ayah sendiri. Namun, apa daya ini semua demi umat manusia sendiri.

"Besok adalah perebutan dinding Shigashina. Rumahku ada disana, aku cukup sedih. Disana banyak kenangan keluargaku, Ayah, Ibu, dan juga Mikasa," ujar Eren padamu. Lelaki itu dalam posisi tidur, kepalanya ia simpan di pahamu.

Kau sendiri sibuk mengusap surai Eren sambil menatap lamat paras Eren. Hal seperti ini sudah bukan hal baru lagi. Beberapa tahun ini kalian lebih dekat lagi dan tidak canggung untuk melakukan hal seperti ini. Lagipula masih wajar bukan sebagai teman? Mungkin.

"Jangan sedih, Eren. Ibu dan Ayahmu pasti sedih melihat anaknya terpuruk seperti ini. Kau pasti bisa melalui hari esok, merebut kembali rumahmu, dan kembali bahagia," ujarmu.

"Kau tidak akan meninggalkanku?" Eren menatapmu dengan serius.

Kau menggeleng pelan. "Mana mungkin aku meninggalkanmu. Aku akan selalu ada disampingmu. Aku selalu menepati janjiku bukan?" ujarmu disertai senyum yang tulus.

"Bahkan walau diriku berubah?"

[]

 DIE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang