"Selamat ulang tahun anak Ibu dan Ayah yang paling cantik"
"Semoga tahun ini kamu bisa ketemu jodohnya ya Nak..."
--------------------
Beberapa bulan setelah resmi memasuki kepala tiga, membuat Yasmin semakin dituntut lingkungan untuk segera menikah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ternyata salah paham
-Mario Lesmana-
"Eh loh loh...!"
Airin yang baru saja keluar dari lift kaget saat Yasmin tiba-tiba menariknya menuju tangga darurat.
Yasmin melihat kanan dan kiri memastikan kalau tidak ada orang yang melihat mereka masuk ke tangga darurat sebelum menutup pintunya.
"Kamu kenapa Yas? Bikin kaget aja!" Tegur Airin setelah dia sudah sadar sepenuhnya dari rasa kagetnya.
"Aku mau ngomong sama Mbak"
"Ngomong apa Yas kok harus banget di sini?"
"Ini soal Mas Rio, Mbak"
Ekspresi Airin berubah serius mendengar nama Mario disebut, tidak berekspektasi kalau laki-laki itu yang akan menjadi topik obrolan mereka. Airin pikir tadi Yasmin ingin membahas pekerjaan atau salah satu rekan kerja mereka, makanya dia mencari tempat tersembunyi seperti ini.
"Oke... Kamu mau ngomong apa?" Tanya Airin ragu. Pasalnya tidak ada hal lagi yang bisa diberitahunya ke Yasmin tentang laki-laki itu.
"Mbak kenapa gak bilang dari awal kalau Mas Rio itu duda?"
"HAH?!"
Airin jauh lebih kaget dari sebelumnya, bahkan kedua matanya sampai terbelalak.
"Sstt... Mbak, jangan teriak-teriak nanti ada yang denger"
Yasmin mengarahkan jari telunjuknya ke mulutnya. Meminta Airin agar lebih bisa mengontrol suaranya, karena di tangga darurat ini suara mereka terdengar menggema.
"M-maaf Yas, aku beneran kaget..."
"Kata kamu dia duda? Kamu tau dari mana Yas?"
"Dia sendiri Mbak yang bilang waktu kita ketemuan"
"Aku udah mau nanyain ini ke Mbak, tapi Mbak dari kemarin sibuk banget ke kantor pajak terus. Makanya baru aku tanyain hari ini"
"Mbak kenapa gak bilang dari awal sama aku kalau dia duda?"
"Loh ya aku juga gak tau Yas kalau dia udah pernah nikah, kalau tau pasti aku bilanglah ke kamu"
"Gimana ceritanya sampai dia cerita kalau dia duda?"
Yasmin kemudian menceritakan secara singkat tentang pertemuannya tempo hari bersama Mario.
"Kamu gak tanya gagalnya kenapa?"
"Ih ya gaklah Mbak, aku gak enak"
"Kamu harus tanya dulu ke Mario kenapa dia gagal waktu itu Yas, bukan asal main judge gini"
Sejak pertemuan terakhir mereka Yasmin memang tidak mau menghubungi Mario lagi, bahkan sekadar mengabari kalau dia sudah sampai di rumah waktu itu. Dan selama beberapa hari ini Yasmin sengaja membiarkan pesan Mario masuk tanpa adanya balasan darinya.
