(7) RAMAI YANG DIINGINKAN

13 4 6
                                    

📌 UTAMAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE+KOMEN JUGA. JIKA ADA TYPO TOLONG BERITAHU AUTHOR📌

~happy reading~

✿✿✿

"sebenarnya, aku ga pernah jujur sama
kamu tentang keluarga aku." Ringkas renja dengan gugup.

"Maksud kamu apa renja?" Tanya gendisa kebingungan. Karena ia tak tahu apa yang dimaksud oleh renja.

"Keluarga aku itu ga seharmonis seperti yang kamu lihat kalau kamu berkunjung kerumah aku."

"Aku masih belum ngerti, renja."

"Mama papa aku sering bertengkar." Ucap renja dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Renja? Kamu baik-baik aja kan?" Gendisa menghampiri renjani lalu memeluk dengan erat.

Renja sudah tidak sanggup lagi berbicara, dia menangis dengan sebisa mungkin tanpa ada suara yang dikeluarkan.

"Kenapa kamu ga mau cerita soal ini nja? Kan aku bisa dengerin kamu, aku bakal berusaha sebisa mungkin untuk kasih kamu saran." Gendisa mendengarkan Isak tangis renjani, ia pun mulai ikut mengeluarkan air mata miliknya.

"Aku ga bisa dis, karena aku ga tau harus cerita dari mana." Pelukan mereka semakin erat.

"Udah-udah, jangan nangis lagi.. Kapan-kapan kamu harus cerita ke aku, oke? Kita harus bisa saling terbuka."

Renja mengangguk yang berarti iya.

"Terimakasih banyak dis, terimakasih udah mau jadi sahabat aku."

"Ga perlu makasih nja, kita sahabat. Jadi harus saling melengkapi kan?"

Renja terharu karena ucapan gendisa, matanya kembali berkaca-kaca.

"Kalian kok jadi nangis? Kalian ceritain apa?" Arkana dan kenzie baru saja balik, karena tadi mereka membeli makanan jadi tidak tahu mengapa sahabat perempuannya itu menangis.

"Gapapa kok ka, ini masalah keluarga." Jawab gendisa kepada arkana.

"Siapa?" Tanyanya lagi.

"Renja"

"Masih kuat kan nja?" Tanya arkana memastikan bahwa renja baik-baik saja.

"Masih, gue kan kuat." Jawab renja dengan kekehan kecil.

Dibalik itu ada kenzie yang tersenyum tipis karena melihat renja mau bercerita soal masalahnya.

Bayangin deh gimana senyumnya kenzie, dia itu jarang senyum loh.

"Yaudah nih makanannya, ayo dimakan keburu bel masuk." Ajak kenzie yang daritadi hanya mendengarkan mereka berbicara.

"Ayok" jawab arkana dengan penuh semangat.

Setelah mereka selesai makan mereka langsung balik ke kelas karena bel yang baru saja berbunyi. Proses belajar-mengajar dimulai kembali, mata pelajaran saat itu yaitu IPS. Mata pelajaran favorit kenzie.

Ibu guru itu menyuruh murid-muridnya membentuk kelompok dan membuat peta dunia. Setiap kelompok berisi 4 orang dan sudah pasti kelompok renja isinya renjani, gendisa, kenzie dan arkana.

Bel pulang sekolah telah berbunyi, mereka memutuskan mengerjakan tugas IPS itu dirumah renja.

"Ini kita langsung kerumah renja?" Arkana yang menanyakan itu.

"Iya, bisa semua kan?" Pertanyaan arkana dijawab oleh renja sendiri.

Mereka semua mengangguk dan mengambil motor mereka di parkiran.

She's a renjaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang