Keesokan paginya renja sudah tentu bangun dengan sangat awal, renja adalah anak disiplin, pintar, suka memakai benda-benda yang berwarna biru dan cantik pastinya.
Di SMP CAKRAWALA siapa sih yang ga kenal seorang Renjani? Dia murid kesayangan para guru, cantik pula. Disaat renjani bersama gendisa, pasti renjani akan selalu ceria, tetapi tidak disaat dengan orang asing, dia akan berubah drastis menjadi seorang yang tidak peduli akan sekitar.
Perhatikan saja, setiap renjani berbicara kepada gendisa dia selalu menggunakan 'aku-kamu' dan disaat dia berbicara kepada kenzie dan arkana dia menggunakan 'lo-gue' berbeda kan?
Karena menurut renjani, bersosialisasi terhadap orang baru itu sulit. Bagaimana tidak? Waktu renjani menduduki bangku kelas 3 SD dia sering di-bullying terhadap teman kelasnya dan selalu disuruh untuk mengerjakan tugas-tugas mereka. Padahal renjani itu terlahir dari keluarga yang ekonominya sudah pasti akan tercukupi tetapi mengapa bisa? Ya, karena penampilan renjani saat SD dulu sangatlah culun. Padahal kalau renjani mengadu masalah ini kepada orangtua nya semua akan selesai, apalagi keluarga Dumara sangat terkenal akan kekayaannya.
Renja selalu menggunakan sepeda ke sekolahnya, karena bagi renja sepeda itu sangat penting dalam hidupnya. Sepeda itu adalah pemberian dari almarhumah neneknya, didalam keluarga Dumara renja adalah anak perempuan satu-satunya dikeluarga itu, jadi wajar saja dia seperti diratukan oleh keluarganya.
Renja juga memiliki adik laki-laki, namanya Renald Ardi Dumara. Renald masih menduduki bangku kelas 5 SD. Putra bungsu keluarga Dumara ini adalah anak yang sangat cerdas, dia sering memenangi olimpiade tingkat provinsi.
Setelah sampai sekolah tepat waktu, renja langsung pergi menuju kelasnya, dia sedikit terkejut karena Kenzie sampai terlebih dahulu. Biasanya dia orang pertama yang akan memasuki kelas 9A tetapi sekarang sepertinya renja memiliki saingan untuk datang lebih cepat.
"Di sekolah lama lo, emang biasa datang cepat seperti ini kah?" Tanya renja sambil menghampiri tempat duduk kenzie.
"Ga juga, gue biasanya selalu telat tapi karena gue murid baru jadi harus lebih awal." Jawab kenzie dengan wajah datarnya.
"Ohh, gue kira emang udah biasa."
"Lo sendiri? Emang biasa datang jam segini?" Tanya kenzie balik.
"Iya, karena gue paling anti sama yang namanya telat kecuali karena ada musibah."
"Anak disiplin ternyata."
Renjana hanya mengacungkan jempol dan senyuman tipis sebagai jawaban.
Tak lama kemudian gendis datang dengan wajahnya yang sumringah.
"Kamu kenapa dis? Senyum-senyum gajelas kaya gitu, baru datang juga." Tanya renja aneh.
"Kamu itu cocok loh sama kenzie, serasih bangett."
"Kamu kenapa dis? Masih waras kan?"
"Kamu yang kenapa renjaa, tadi sebelum aku masuk kelas kamu akrab sama dia sekarang sok nanyain kenapa, dasar renja aneh."
"Ga gitu dis, tadi aku cuma nanyain dia biasanya datang tepat waktu engga, gitu aja kok."
"Yang benerr." Tanya gendis gombal
"Iya, gendis. Selain itu kenapa kamu tadi sumringah banget, hm?"
"Kamu tauu? Aku punya nomornya arka lohh, aaa seneng pake banget inimahh."
"Owhh, kirain kenapa."
"Gitu aja nja? Ga nanya gitu gimana dapetnya atau darimana dapetnya?"
"Hadeh, yaudah. Gendisa bagaimana kamu bisa mendapatkan nomor arkana?"

KAMU SEDANG MEMBACA
She's a renjani
Novela Juvenil-namanya Renjani Martha Dumara, seorang gadis penyuka langit dan warna biru, biasanya ia dipanggil renja.