2017, TPU Teratai
"Apa? Sekarang apa, Nil?" Serak suara Arvin bertambah serak saat berteriak histeris.
Nielsen—sahabat Arvin Putro Rekatama itu mencoba memeluk tubuh Arvin yang kini bergetar hebat. Di tepi gundukan tanah bertabur bunga Arvin bersimpuh. Menangisi raga di dalam gundukan tanah ber-nisan itu.
Tujuh anggota sembilan lintang yang lainnya sibuk memayungi diri mereka sendiri dan Dery memegang dua payung. Satu untuk dirinya, satunya lagi untuk memayungi Arvin juga Nielsen. Hujan turun begitu lebat dan langit abu-abu tampak pekat.
"Dalam Islam gak boleh menangisi orang yang sudah meninggal secara berlebihan, Vin," tutur Galih dengan suara lembutnya.
"Dia juga gak bakalan suka kalau lo susah untuk bisa ikhlas atas kepulangannya," timpal Buana yang tengah menahan tubuh lemas milik Janu agar tidak tumbang dari sikap berdirinya.
Janu tetap hadir. Dia akan selalu hadir di manapun sembilan lintang berada, dalam keadaan suka atau duka. Janu ada walaupun, rasanya setengah mati untuk menunaikan ‘kehadiran’ yang dia usahakan.
"Lagipula masih ada Sembilan Lintang, kan? Kehilangan satu tokoh tidak akan membuat suatu cerita tamat begitu saja." Kean berusaha ikut menenangkan walaupun menjadi Arvin kali ini memang sakit jika dibayangkan.
"Masih ada kita. Kita harus bareng-bareng selamanya, sampai tua, sampai masuk liang lahat seluruhnya!" seru Liam mencoba menyalurkan semangat di momen kelam ini.
"Betul, tuh!" Itu Elard, dia yang diam saja sedari tadi. Diam mendoakan untuk kepulangan gadis paling menyebalkan yang selalu menganggu hidup tenangnya dan mendoakan untuk keikhlasan mereka yang ditinggalkannya.
Gelengan kuat Arvin lakukan. Tidak. Dia tidak akan menerima semua kalimat-kalimat penyemangat itu. "Ra iso. Aku ra iso. Iki salahku, kabeh salahku. Ibu masuk rumah sakit jiwa, ayah minggat, Caily nikah, dan dia? Dia malah pergi sejauh-jauhnya?"
—Gak bisa. Aku gak bisa. Ini salahku, semuanya salahku—Kalaupun satu dunia berteriak dan memeluk sembari berseru menyemangati, jika sudah lelah, yasudah, tidak bisa diganggu gugat lagi. Sekali lelah tetap lelah.
•°•
Selamat datang di cerita "9'Lintang; Arvin”💐
Silahkan baca ini terlebih dahulu, ya Sayang.
Maaf jika ada kesalahan dan kekurangan 🫂.•••
About the story
{Cerita ini menggunakan visual member Boy Group asal korea yang beranggotakan 9 orang. Xodiac adalah nama Grupnya, dan X-bliss adalah nama fandomnya.}Saya hanya meminjam visual Xodiac kemungkinan untuk sementara, sebab sementara ini yang ada di imajinasi saya hanya mereka.
Berikut Visual dan perannya:
KAMU SEDANG MEMBACA
9 Lintang; Arvin
Dla nastolatków"Mana boleh menyimpan tiga perempuan dalam satu hati?" Sebuah kalimat tanya yang dikhususkan untuk Arvin Putro Rekatama, seorang cowok berbelangkon coklat. ♡? ♡? ♡? "Goblok, lo itu cewek goblok yang cuma gue jadiin pengganti! Lo harusnya sadar, muka...