15

330 35 6
                                    

Di dekat sungai terdapat tiga orang anak kecil dan satu orang alien sedang berjalan dengan tergompoh-gompoh karena menahan rasa sakit akibat luka yang mereka dapatkan setelah isiden jatuhnya pesawat angkasa.

Mereka berhasil selamat dari pesawat sebelum meledak, tapi mereka masih harus melarikan diri karena dikejar oleh dua alien lainnya, berakhir mereka berempat kembali mendapatkan luka parah karena harus berlari dan sempat berlawan.

Namun sekarang situasi sudah aman karena salah satu dari mereka berempat berhasil menipu pandangan dua alien yang mengejar mereka.

"Aduh sakitnya kaki aku" Andra mengeluh dengan luka-lukanya di seluruh tubuhnya, apalagi kakinya yang mengalami luka parah. Tubuhnya di rangkul oleh Haxn karena sebelumnya kaki Andra tertimpa runtuhan pesawat yang membuat kakinya memar dan bengkak.

"Tahan sedikit, kita akan cari tempat persembunyian" ucap Haxn.

"Abang... sekarang kita nak kemana?" Hasna bertanya kepada Andri. Hasna berada di atas tubuh abang pertamanya karena ia sedang duduk dikedua bahu Andri sambil berpegangan di kepalanya.

"Kita akan cari tempat sembunyi dulu" ucap Andri sambil tersenyum lembut kepada Hasna. Tangan Andri bergerak untuk memberikan usapan lembut di pipi sang adik untuk menenangkan adiknya yang masih sedikit ketakutan.

Mereka terus berjalan sampai menemukan sebuah tempat yang sekiranya aman untuk sembunyi terlebih dahulu dan beristirahat. Di sebuah goa.

Mereka duduk di dalam goa. Andra di dudukan di atas batu dan menyuruh anak itu meluruskan kakinya agar lebih mudah untuk diobatin.

Haxn bertekuk lutut dihadapan Andra, dengan hati-hati ia mengecek keadaan luka di kaki Andra dengan sebuah benda panjang yang mengeluarkan cahaya. Sinaran cahaya itu secara perlahan mulai menutupi luka-luka Andra yang koyak, namun tidak menyembuhkan seluruhnya.

"Woah hebatnya benda ni!" Andra merasa kagum dengan benda pengobatan yang simpel namun berguna. Hasna mendekat karena merasa sangat penasaran.

"Benda ni rancangan Bunda kalian, tau? Tepatnya Ayah-nya Bunda kalian. Bunda kalian hanya melanjutkan nya" ucap Haxn yang memberikan benda panjang itu kepada Hasna karena gadis itu ingin melihatnya lebih dekat.

"Hebatlah Bunda! Bunda aku tuh!" Andra berseru bangga sambil membusungkan dadanya.

"Bunda kita bertiga" saut Andri yang berdiri dihadapan saudara kembar nya.

"Macam mana? Enakan yang sekarang atau sebelumnya?" Haxn bertanya kepada Andra.

"Hmm okelah. Hanya masih sakit sikit je" jawab Andra. Haxn menganggukkan kepalanya. Tangannya meronggoh sesuatu di tas pinggangnya, ketika di ambil ia mengeluarkan sebuah benda persegi seukuran hp jaman sekarang.

Benda itu mengeluarkan cahaya hologram yang memperlihatkan sebuah denah yang sekarang mereka tempati. Ternyata tempat ini dipenuhi hutan dan sungai mengalir, tapi dibagian ujungnya ada air terjun yang pastinya air terjun yang besar.

"Kita kena kemana sekarang?" Andri bertanya kepada Haxn. Haxn menekan satu tombol dan mengirimkan sinyal SOS kepada markas TAPOPS, karena kalau markas POP'S mereka sudah di serang jadi sangat tidak mungkin mengirimkan bala bantuan ke sana.

Tapi, sinyal SOS itu ditolak atau tidak bisa dikirim. Hal itu membuat kedua alis Haxn saling bertaut. Apa maksudnya di tolak?

"Kita nampaknya kena cari jalan keluar sendiri" ucap Haxn yang kembali memasukkan benda itu kedalam tas pinggangnya.

Krettt

"....?!"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

sweet home (BOBOIBOY X READER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang