Untuk setiap rasa yang terlahir percuma
Bagai daun yang diterpa angin badai
Ia tak ingin jatuh
Namun selalu ada hal yang membuatnya jatuhDiri yang tak mau menyerah
Tapi selalu saja ada hal yang membuatnya ingin menyerah
Entah rambut yang mulai memutih, entah tangannya yang sudah bergetar, entah makannya yang dengan lauk yang itu itu saja, entah yang tidak bisa berpergian sejauh temannya, entah hal yang belum dia rasakan disaat usia sudah tidak lagi muda, entah anak yang masih begitu-begitu saja, entah ketika telapak kaki yang sudah mulai pecah-pecah tapi harus dipaksakan menapak tanah demi anak-anaknya, entah tidurnya yang masih di karpet keras tapi mendambakan kasur empuk untuk anaknya, entah uang simpanannya lagi dan lagi harus terpakai demi kebutuhan anaknya, entah segala macam hal yang ketika diri ini mengamatinya begitu menyakitkan untuk diterima .Maka jatuh lah diri, jatuhlah demi hal yang membuatnya bahagia, jatuhlah demi hal yang dia inginkan, jatuhlah jika itu cukup membuatnya bahagia.
Karena jatuh tidak begitu buruk
Sebagaimana daun yang mengikhlaskan jatuh
Maka dia akan menyatukan diri dengan tanah
Tumbuh menjadi pohon yang lebih besar lagi.
Diri, semoga kamu juga begitu
Tumbuhlah lebih besar dari apa yang engkau inginkan
Jika kau tak bisa, semoga anakmu bisa.-cel,26/3/24