15. DUDA

541 20 0
                                    

Happy reading! Jangan lupa vote





















siang ini mereka gak ada rencana mau jalan, karena di luar lagi hujan jadi mereka hanya tidur-tiduran di kasur, mereka berada di salah satu hotel selama seminggu.

"mas jangan di gigit" Zaskia menarik rambut Varel karena menggigit nipple Zaskia

"abisnya mas gemes"

"ibisnyi mis gimis, tapi sakit tau mas"

Varel tak menghiraukan omelan tipis Zaskia, ia masih melanjutkan kegiatan menghisap nipple Zaskia, Zaskia yang bingung mau ngapain alhasil ia hanya mengusap-usap rambut Varel "mas bentar, aku lapar banget"

Varel malah semakin erat memeluk Zaskia, bahkan ia makin menghisap kuat nipple Zaskia "mas, tega ngeliat aku kelaparan?" tanya Zaskia mengelus pipi Varel dengan lembut

Varel melepas paksa mulutnya dari nipple Zaskia "pesan aja sayang, mas masih mau nen" ucap varel dengan puppy eyes nya

"tapi aku maunya masak sendiri mas, lagian di luar juga hujan, kan kasian yang ngantar makanannya"

"yaudah mas teleponin mobil pribadi buat nganter makanan kesini kalo gitu'' Varel bersiap mengambil hp nya, namun tangan Zaskia lebih cepat menghalang tangan Varel

"gak usah aja mas, buat aku doang yang mau makan bukan buat acara besar-besaranan

Zaskia langsung duduk, Varel yang gak bisa ngebantah akhirnya pasrah harus melepas kesukaannya tersebut, ia menyusul Zaskia berjalan ke arah dapur kecil di kamar hotel mereka

Varel langsung memeluk nana dari belakang "mas, mas mending tidur deh"

"mas mau nen sayang" pinta Varel menduselkan wajahnya di leher nana

"tapi aku mau makan dulu mas, habis aku makan ya" Zaskia mengelus rambut lalu mengecup bibir Varel sambil tersenyum

"yaudah, mas tunggu di sofa ya" Varel mengecup bibir Zaskia lalu berjalan menuju ke arah sofa Zaskia hanya memasak mie, ia sangat ingin makan mie tapi bunda nya selalu ngelarang karena takut Zaskia sakit perut lagi "huh untung bunda gak tau" gumam Zaskia sudah selesai memasak mie Zaskia berjalan ke arah sofa yang dimana ada Varel yang sedang menonton film "mas mau gak?" tanya nana duduk di samping Varel

Varel langsung berbaring di paha Zaskia "gak mau, mas mau nen aja Zaskia terkekeh melihat Varel yang ga
sabaran, tangannya mencoba mengingkap baju nana ke atas namun nana selalu menatap Varel sinis jika tangan Varel mau menyingkap nya

"sabar mas, aku makan dulu" Zaskia sedang mode jail

"kan bisa sambil makan"

"gak mas, nen nanti atau ga nen sampai
seminggu?" tanya Zaskia, Varel langsung kembali membalikkan badannya ke arah tv, ia kembali menonton

Zaskia yang melihat itu berusaha menahan tawa, sengaja Zaskia melambatkan makannya, Varel beberapa kali melihat ke arah Zaskia untuk memastikan nana sudah selesai makan atau belum

"aduhh, mas aku mau ke toilet dulu ya sakit perut"

Zaskia menatap nana tanpa ekspresi "sebentar aja mas, janji" Zaskia mengacungkan kelingkingnya kearah Varel

Varel menggeleng "sebentar ya mas" Zaskia langsung berlari masuk ke dalam toilet, sedangkan Varel berjalan mematikan tv lalu masuk ke dalam kamar, ia menarik selimut memejamkan matanya Zaskia sebenarnya ga sakit perut, ia hanya ingin jail kepada Varel

"mas ngambek deh keknya" Zaskia berjalan keluar lalu mengintip ke arah sofa, betul aja kalo udah gak ada Varel lagi di sofa

"ya ampun kasian banget mas" Zaskia
terkekeh langsung masuk ke dalam kamar, ia melihat Varel yang sedang berbaring membelakanginya

Zaskia naik ke atas kasur mengecup pipi Varel karena ia melihat Varel yang sudah terpejam "sorry ya mas, Zaskia tadi lagi pen iseng sama mas" ucap Zaskia memeluk Varel dari belang, tapi karena badan Varel lebih besar alhasil kaki Zaskia sampe naik ke atas pinggang Varel

"mass badannya lebar ah, Zaskia jadi kaya gini meluknya gumam Zaskia

Varel langsung berbalik menghadap Zaskia, Zaskia sangat kaget langsung melebarkan matanya 'berani iseng sama
mas?" tany Varel menatap Zaskia intens
Zaskia menggeleng "gak mas, Zaskia gak sengaja

Varel langsung mengukung Zaskia di bawahnya, ia melumat bibir Zaskia tanpa henti, Zaskia terus memukul dada Varel agar menghentikan itu karena ia kehabisan nafas "huh huh, minggir" Zaskia mendorong badan Varel agar minggir dari atasnya

Zaskia menjauhkn dirinya dari Varel, ia mengusap bibirnya yang keluar darah di bagian pinggir karena terluk sedikit

"sayang, mas minta maaf" Varel ingin membersihkan darah tersebut namun langsung di tepis oleh Zaskia

"gak usah, saya bisa sendiri" dengan detak jantung yang cepat Zaskia mengambil tisu di nakas lalu membersihkan darah tersebut

Varel yang mendengar nana memakai kata ''saya'' langsung memeluk pinggang nana, ia menyembunyikan wajahnya di perut Zaskia "sayang, mas minta maaf"

Zaskia masih membersihkan bibirnya yang terasa sakit karena ulah Varel

"minggir"

Varel menggeleng di perut Zaskia "maafin mas sayang, mas terlalu nafsu sampe bibir kamu berdarah gitu" Varel terus memohon pada Zaskia

Zaskia hanya diam sampai ia heran ketika mendengar suara seperti menangis, saat nana menangkup wajah Varel lalu mengangkatnya terlihat mata Varel yang sudah sembab, bahkan baju Zaskia di sekitar perut sudah basah

"mas nangis?" tanya Zaskia

"sayangg maafin mas, mas janji gak gitu lagi" Varel menatap nana dengan mata yang sudah sembab karena menangis
Zaskia yang melihat itu merasa kasian, ia langsung mengecup kedua mata Varel

"iya di maafın, aku bukannya gak mau di kiss sama mas, cuman jangan kasar gitu sakit tau mas" Zaskia langsung memeluk Varel mengusak rambut Varel

"ini mah mas yang harus jadi pihak bawah" ucap Zaskia tertawa karena melihat mata Varel yang diam menatap nya

"sayangg, nen" ucap varel seperti bayi

"gaboleh"

Varel kembali menyembunyikan wajahnya di perut Zaskia "haha iya iya mas boleh" Zaskia menyingkap bajunya ke atas, Varel langsung saja mengulum nipple Zaskia sambil memejamkan matanya

Zaskia yang melihat Varel yang mulai tertidur, ia juga ikut memejamkan matanya sambil memeluk Varel yang menaruh kepalanya di dada Zaskia

"sehat-sehat ya mas, biar Zaskia gak kesepian" Zaskia mengelus rambut Varel lalu mengecupnya.













TBC

DUDA CEO [OhmNanon] END Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang