Extra part

397 27 0
                                    

Happy reading! Jangan lupa vote











2 tahun kemudian







Varel sedang di pusingkan dengan Alaska yang sedang aktif-aktifnya, bocah 2,5 tahun itu terus berlari ke sana kemari dengan riang nya, belum lagi mainan yang ia belikan sudah berserakan di atas lantai, lya tak mungkin menyuruh Zaskia membereskan mainan Alaska dengan keadaan sang istri yang sedang hamil tua, ya Zaskia hamil kembali setelah permintaan. Varel yang ingin mempunyai anak lagi ketika Alaska sudah bisa berjalan.

Suami mana yang tak bahagia dengan kabar kehamilan sang istri, tentu saja tidak ada! Semua suami di dunia ini pasti akan sangat bahagia jika mengetahui kabar kehamilan istri mereka, begitu juga dengan Varel tentunya.

Namun, pada awal kehamilan Zaskia, Varel di buat khawatir dengan keadaan sang istri yang sering pingsan ketika sedang muntah dengan hebatnya, bahkan berat badan Zaskia sampai turun membuat Varel menyewa seorang dokter kandungan profesional yang terus memantau kesehatan Zaskia selama 1 x 24 jam penuh.

Tentu saja ini tidak berlebihan menurut Varel karena kesehatan Zaskia dan anaknya lah yang lebih utama Hari ini memang Varel tidak bekerja karena sudah dari satu minggu yang lalu mengambil cuti demi menemani Zaskia dan Alaska.

"Alaska sayang, udah dulu main nya nak. sekarang bantu daddy beresin mainan kamu yang kamu serakin begini."ucap Varel selembut mungkin pada Alaska, walau dirinya sangat lelah saat ini.

Karena seharian ia menjaga Alaska, dengan Zaskia yang tertidur di pahanya sedari tadi. Alaska menghentikan langkahnya, ia tertawa menghadap ke arah sang daddy yang sudah terlihat lelah dengan keaktifannya. Perlahan ia melangkah mendekati Varel dan Zaskia yang masih tertidur sedari tadi.

"Bantuin daddy sayang, kasihan buna sangat lelah."

"Okey daddy, tapi mau cium buna dan
dedek dulu! "Pelan-pelan cium buna dan adeknya ya. peringat Varel pada Alaska yang di angguki oleh Alaska dengan semangat. Alaska berjangkok untuk bisa mencium perut besar Zaskia setelah itu ia mencium pipi sang buna.

"Pipi buna dingin."ucap Alaska seketika membuat Varel khawatir. "Bun, bangun dulu sayang. Ke kamar Zaskia, istirahat di sana. bisik Varel lembut di telinga sang istri.

''Buna."

"Hmmm, ngantuk dad"

"Tapi di sini dingin sayang, badan kamu
sampai dingin gini. Kasihan anak kita loh." Zaskia mencoba bangkit dari tidumya, la menatap Alaska yang tersenyum padanya.

"Sudah wangi anak Buna."

"lya dong bun, daddy yang mandiin Alaska. "Kamu yang mandiin Alaska mas? aku kok sedikit gak yakin."ucap Zaskia dengan cengengesan membuat Varel mendengus.

"Iyalah, gini gini mas bisa ngurus anak.
sekarang ayo kita istirahat."ucap Varel
membantu Zaskia berdiri.

"Akhhhh sakit mas lirih Zaskia memegang perutnya, dirinya merasakan tendangan anak nya yang cukup keras membuat Zaskia mengerang sakit memegang lengan Varel Sedangkan Alaska menatap sang buna dengan mata yang sudah berkaca-kaca. "Buna kenapa?" Huaaaa.tangis Alaska pecah.

Varel yang khawatir semakin kelabakan mendengar tangisan Alaska yang cukup keras.

"Mbk "teriak Varel keras memanggil pelayan di rumahnya. Semua pelayan yang berada di rumahnya berlari tergopoh-gopoh mendengar teriakan Varel yang tidak mereka dengar lagi selama beberapa tahun ini. Itu semua berkat Zaskia, membuat semua pelayan di rumah Varel sangat menyayangi
Zaskia.

"Iya tuan."

"Jagain Alaska, tiga orang ikut saya ke
rumah sakit. Ambil keperluan ibu di kamar Istri saya mau melahirkan. "ucap varel dengan panik

"Alaska sama mbak dulu ya, daddy mau bawa buna ke rumah sakit, Alaska nyusul sama mbk."

Walau masih menangis, Alaska
menganggukkan kepalanya. Ia meminta
gendong pada salah satu pelayan di
rumahnya, merengek ingin segera
munyusul orang tuanya.

Sekarang Varel dan Zaskia sudah berada di dalam mobil beserta supir pribadi Zaskia yang akan mengantarkan mereka ke rumah sakit. Kepala Zaskia ia sandarkan qdi dada bidangnya tak lupa tangannya terus mengelus perut besar Zaskia, sesekali Varel mengecup kening Zaskia yang sudah berkeringat.

"Sakit mas hiks...hiks."

"Sabar ya sayang, sebentar lagi kita
sampai di rumah sakit."

"Aku mau melahirkan normal biar mas
bisa nemenin aku."

lya, kita sudah konsultasi ke dokter dan
kamu di perbolehkan melahirkan normal,
tapi mas tak mau mengambil resiko
sayang karena kamu sudah pernah operasi sebelumnya."

"Aku mau melahirkan normal mas, aku
ingin merasakan bagaimana sakit nya."

"Baiklah, tapi janji kamu dan anak kita
harus sehat ya"

Zaskia mengangguk dengan lemah, ia
menenggelamkan wajah nya pada dada
bidang Varel untuk meredamkan rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Varel terus mengelus perut Zaskia dengan lembut, ia tau Zaskia sedang menahan sakitnya, telah la rasakan bajunya yang basah oleh air mata sang istri tercinta.

"Cepat sedikit pak."ucap Varel dingin"Baik tuan.

Mobil kembali melaju dengan cepat
hingga sampai di rumah sakit, Varel langsung membobong tubuh istrinya, ia sudah menelepon dokter khusus sebelumnya untuk membantu Zaskia melahirkan. Jadi ketika ia datang Varel dan Zaskia sudah di sambut dengan suster yang sudah.

membawa brankar untuk Zaskia. Varel
mengikuti brankar sang istri dengan
tangan yang tak lepas dari tangan Zaskia, tanpa suara Varel terus mengucapkan kata semangat untuk Zaskia, sampai mereka memasuki ruang bersalin.

"Saya cek pembukaan dulu ya bu."ucap
dokter tersebut dengan ramah. Zaskia
mengangguk walau wajahnya masih
meringis menahan sakit.

"Ini sudah pembukaan sepuluh, ibu boleh
mengejan sekarang."

Zaskia mengikuti intruksi dari dokter, tak
lupa ia menggenggam tangan Varel cukup kuat. Supaya ia bisa meredam teriakannya, keringat sudah membanjiri seluruh tubuh nya membuat Zaskia merasa lemas karena ia merasakan tulangnya seakan patah.

Kamu bisa sayang ucap varel dengan
lirih mengecup kening Zaskia yang sudah banjir dengan keringat. Bahkan Varel sampai meneteskan matanya melihat perjuangan Zaskia untuk melahirkan anaknya.

Zaskia terus mengejan hingga suara bayi
menggema memenuhi ruang persalinan,
membuat Varel gemetar menatap bayi merah yang menangis dengan kencang.

"Baby girl sayang, terima kasih."ucap varel dengan bibir gemetar menatap Zaskia yang terlihat masih sangat lemah.

"Bapak mau potong tali pusanya?"

Varel mengangguk dengan ragu, tetapi ia tetap melakukannya dengan sedikit
gemetar, setelah berhasil memotong tali
pusar anak lelakinya Varel tersenyum kembali menatap Zaskia.

"Makasih sayang, sudah memberikan aku anak yang cantik dan gantong."

"Terima kasih juga sudah mau
menemaniku melahirkan."

Cup

Varel mengecup kening Zaskia lama,
mengungkap rasa terima kasih yang
sangat besar kepada istrinya dan tak lupa rasa syukur kepada pencipta.

"Selamat datang Shara Patrania Bimantara."








END

TBC

DUDA CEO [OhmNanon] END Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang