Tak Pernah Terpisah

1.3K 82 5
                                    

_Prompt day 2: Distance
.
.
.
.

Merindu, telah menjadi keseharianku.

Sepi, telah lama menemaniku.

Hatiku, telah penuh akan kekosongan.

Jika waktu dapat kembali diputar, maka aku takkan segan melakukan segala cara untuk kembali ke sana. Ke masa itu.

"Aku membencimu."

"Ulangi perkataanmu, sekali lagi!"

"Maka jangan tahan aku untuk pergi! Aku ingin meraih impianku, tidak bisakah kau mengerti?"

"Kenapa kau tidak bisa tinggal disini?"

"Jangan berkata omong kosong."

"Tinggallah disini. Di sisiku. Denganku."

"Aku tak bisa."

Jika saja, waktu diputar kembali, adakah yang akan berubah?

Apakah, hatiku dapat kembali seperti sedia kala?

Atau, lagi-lagi diri ini harus mengalah?

Atas egomu, atas ambisimu.

Setetes air mata mengalir di pipiku.

Hingga berapa lama, aku harus menunggu?

Menunggu, dirimu yang tak kunjung kembali.

Menunggu, hatiku sembuh lagi.

Menunggu, jarak di antara kita terkikis.

"Maaf."

Telingaku mendengar suaramu. Saking rindunya, apa aku berhalusinasi? Apakah aku bermimpi? Saking inginnya bertemu denganmu, apa aku tenggelam dalam delusi?

"Maaf. Maafkan atas keegoisanku."

Aku tidak berani membalikkan badanku.

"...bisakah kita mengulanginya, lagi? Aku merindukanmu di sisiku. Setiap waktu. Izinkan aku kembali di sisimu."

Mendengar suaramu yang terdengar lirih dan putus asa, aku merasa tergerak.

Tidak banyak yang berubah dari suaramu. Masih suara yang selalu kudambakan dalam mimpi-mimpi indahku di setiap malam.

Jika aku berbalik, maka tidak ada jalan untuk berhenti.

"Meski jarak memisahkan kita, hatiku masih tertambat padamu. Aku menyesali segala yang kuucapkan dan kulakukan padamu. Aku telah melukaimu begitu dalam, namun... Aku tidak bisa, tanpa dirimu."

Aku menolehkan kepala ke arahmu.

Dirimu tidak banyak berubah. Hanya terlihat lebih kurus dibanding yang dulu, kantung mata yang terlihat dalam membingkai kelopak matamu.

Hatiku teriris. Keadaanmu, ternyata sama seperti keadaanku.

"Sarada," Aku menyebut namamu. Nama yang terus terselip dalam doa dan harapanku, agar Tuhan dapat membawamu kembali ke sisiku.

Apakah, kali ini, harapanku terkabul?

"Boruto."

Memanggil namaku, dirimu menangis sendu.

Ternyata, perasaanku masih sama, terasa sesak melihatmu pilu.

Aku melangkah padamu, merengkuhmu dalam sebuah pelukan yang sudah lama kau rindukan.

Ku tersadar, aku tak lagi membutuhkan mesin waktu untuk kembali seperti sedia kala.

Karena kini, dirimu kembali kepadaku.

Kalimat maaf terus kau ucapkan, kalimat yang telah kau simpan selama bertahun-tahun setelah berpisah denganku.

Namun, aku tak peduli. Yang penting, dirimu kembali.

Meski jarak memisahkan kita, hati kita tak pernah terpisah.

END.

.
.
.
.

Kalo ga angst bukan Borusara namanya.

Alah, yang penting kan ketemu lagi /plak.

Sampai jumpa di prompt selanjutnya! Jangan lupa vote comment yaww UwU

see you guys!!!

BORUSARA WEEK 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang