Rahasia

900 67 25
                                    

_Prompt Day 6: Hand Holding
.
.
.
.

Setelah Sarada menuntaskan pidato penyambutannya, hadirin yang ada di dalam aula memberinya tepuk tangan. Selaku ketua OSIS dari Konohagakuen High School, lazim baginya untuk menyambut peserta didik baru di sekolahnya.

Sarada Uchiha, berusia 18 tahun, kini menjabat sebagai ketua OSIS Konohagakuen High School (KHS). Sekarang dia berada di tahun terakhir bangku menengah atas.

Gadis itu tersenyum, berterima kasih atas apresiasi yang diberikan. Setelahnya dia membungkukkan badan sebagai tanda hormat, untuk beberapa saat.

Sarada menegakkan tubuhnya, mengedarkan pandangan. Tepat di suatu sudut, pandangannya bertabrakan dengan sepasang mata biru langit yang berbinar melihatnya. Senyuman dari pemilik sepasang mata itu nampak lembut, terlihat bangga padanya.

Pipi Sarada merona merah, namun ia berusaha menutupinya. Dia bergegas turun dari podium dan kembali berjejer dengan teman-temannya yang lain.

Jantung Sarada berdebar-debar, teringat senyuman dari orang itu. Senyuman yang jarang ditunjukkan pada orang lain, namun spesial untuk Sarada.

Sarada dan lelaki itu berbagi rahasia.

~Rahasia~

"Sarada."

Lelaki yang tadi bertatapan dengannya di aula, kini berjalan menghampirinya. Langkahnya yang panjang membawanya kepada Sarada dalam waktu singkat.

Sarada menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri, memastikan tak ada orang.

"Kamu tadi keren sekali, seperti biasa, ya." lelaki itu mengacungkan jempolnya, "aku bangga, deh."

"Makasih, Boruto." jawab Sarada. Dia merasa tersentuh karena Boruto memujinya. Katakan Sarada berlebihan, namun Boruto memang bukan sosok yang mudah memuji. Setidaknya di depan orang lain.

"Masih ada sekitar 10 menit sampai kelas pertama dimulai," Boruto tersenyum kecil, "mau gandengan?"

Sarada mengangguk setuju, mulai merapatkan tubuhnya ke tubuh Boruto. Boruto menautkan jemarinya di sela jari Sarada, menggenggamnya erat.

Selanjutnya, mereka mulai bercengkerama. Banyak mengobrol tentang aktivitas kemarin, tontonan yang sedang digemari, game yang tengah populer, dan rencana kegiatan untuk hari ini.

Boruto dalam kesehariannya adalah lelaki yang cukup sulit didekati. Dia memiliki aura dingin, mengingatkan Sarada akan Papanya.

Ah, mereka adalah sepasang kekasih. Awal mula keakraban mereka adalah ketika Sarada mengikuti pelatihan olimpiade Matematika satu setengah tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, benih cinta tumbuh di antara mereka. Tak disangkanya, Boruto menyatakan perasaan padanya dan mengajaknya untuk menjalin hubungan yang serius.

Hubungan mereka berjalan sekitar hampir setahun. Dalam rentang waktu itu, baik Boruto maupun Sarada sudah mengenalkan keluarga mereka satu sama lain.

Mungkin memang terlalu cepat, namun itu menandakan keseriusan dan komitmen mereka dalam hubungan mereka.

"Sarada, hari ini, ayo pulang bersama." ajak Boruto.

Sarada nampak menimbang. Ada hal-hal yang harus diperhitungkan. Gadis itu mengeratkan genggaman tangan mereka yang sempat longgar.

"Oke. Tapi setelah sekolah sepi, kan? Aku ada rapat OSIS."

"Siap, Nona." sahut Boruto, sedikit meledek Sarada. Gadis itu menggembungkan pipi sebagai respon.

Boruto terkekeh kecil, "lucunya."

Di mata Boruto, awalnya Sarada hanya gadis kutu buku yang berkepribadian ramah. Meski kadang dia seperti sosok yang disegani, dia hangat pada semua orang tanpa terkecuali.

Boruto terpesona akan sosok Sarada yang sederhana dan positif. Belum lagi dia begitu berambisi dan bersemangat di bidang akademik. Tidak ada alasan untuk tidak tertarik padanya, Boruto menemukan gadis yang cocok baginya sejak dilahirkan ke dunia.

Sarada adalah gadis yang sempurna baginya, semua hal yang dia inginkan ada pada Sarada. Itulah sebabnya dia mengambil langkah besar untuk mengajak Sarada berhubungan serius.

Nasib baik memihaknya, Sarada setuju dan menerima perasaannya.

Boruto mengecup punggung tangan Sarada beberapa kali, mengingat masa lalu membuatnya terus berterima kasih pada gadis itu.

"Hei... Ini masih di sekolah," bisik Sarada pelan.

"Sebentar saja," jawab Boruto sambil menempelkan bibirnya cukup lama di atas permukaan punggung tangan Sarada.

Mereka berdua memang suka mencuri waktu untuk bertemu di sekolah. Hanya dengan saling bergandengan tangan dan mengobrol, sudah cukup bagi mereka. Momen sederhana yang berkesan bagi Boruto dan Sarada.

Mereka menghargai setiap momen kebersamaan, sesederhana apapun itu.

"Uzumaki-sensei!"

Sarada buru-buru menarik tangannya, menyembunyikannya di belakang tubuhnya.

Terpanggil, Boruto memasang muka datarnya. Dia menoleh ke arah orang yang memanggilnya, "ah... Nara-sensei."

"Oh, ada Uchiha-san ya. Kalian mengobrol soal pelajaran matematika? Ngomong-ngomong, kelas akan segera dimulai. Kembalilah, Uchiha-san." kata Shikadai Nara, guru bahasa Inggris di KHS.

Sarada melirik ke arah Boruto sekilas, tapi Boruto tidak sadar. Gadis itu membungkukkan badan sopan, "saya kembali ke kelas, sensei."

Sepeninggal Sarada, Boruto dan Shikadai masih berdiri di tempat.

"Kau ini. Ini memang lorong yang sepi tapi tidak menutup kemungkinan ada orang yang bisa lewat. Bisa repot kalau kalian ketahuan," tegur Shikadai.

Boruto angkat bahu, memasukkan tangannya ke dalam saku celana, lantas berjalan mendahului Shikadai. Melihat respon cuek itu, Shikadai menghela napas.

Benar, itulah rahasia Boruto dan Sarada.

Mereka adalah guru dan murid yang menjalin hubungan sepasang kekasih di belakang semua orang.

Suatu hari, mereka mengharapkan datangnya hari dimana mereka bisa bergandengan tangan tanpa harus sembunyi-sembunyi dan memamerkannya pada dunia.

Sampai saat itu tiba, mereka harus bersabar.

END.
.
.
.

Ahayyy this is sixth dayyy!!!

Ehem ehem cerita ini terinspirasi dari scene ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ehem ehem cerita ini terinspirasi dari scene ini. GATAU KENAPA VIBESNYA KAYAK KINDA PRIVATE AND SOMEWHAT "MOJOK"??? yaaa mojokkk kayak literally mojokk meski disitu ada mimit si bocil uler kita.

Btw

Ada yang nyangka nggak dari awal kalo Boruto jadi guru? Atau pada ga nyangka? Kalo ada yg nyangka, aku gagal dech bikin plot twist kecil nyaaa xixixi~

Anw cukup sekian untuk prompt day 6. Ga kerasa udh mau selesai aja.

Sampai jumpa di next prompt

Kindly vote comment yaa







BORUSARA WEEK 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang