Keberuntungan

776 67 9
                                    

_Prompt Day 5: Smile

.
.
.

Boruto berlari-larian di koridor kampus, sembari terus memeriksa arlojinya. Meski begitu, ekspresinya terlihat tenang sekalipun napasnya terengah-engah.

Dosen kelas mata kuliah ekonomi makro adalah Pak Ibiki, yang terkenal sangat tegas dan killer. Boruto menelan ludah kasar, menyadari pertanda buruk akan menimpanya.

Benar saja, di detik Boruto sampai di depan kelas, Pak Ibiki sudah mengajar di dalam.

Peraturan mendasar Pak Ibiki: jika saya sudah di kelas, tidak ada yang boleh masuk setelah saya. Silahkan berbalik dan saya anggap alfa.

Boruto menghela napas perlahan.

Hari Senin diawalinya dengan nasib buruk.

~Keberuntungan~

Karena Boruto bolos kelas, kakinya melangkah menuju kantin kampus. Kebetulan dia belum sempat sarapan.

Boruto berjalan menuju kios nasi kare. Sebenarnya, dia ingin ke kios burger. Namun mengingat pesan seseorang untuk tidak banyak makan junk food, dia urung melakukannya.

"Bi, pesan nasi kare satu, ocha dingin satu."

"Siap! Silahkan ditunggu!"

Sambil menunggu pesanan, Boruto meraih ponselnya. Dia membuka sosmed dan menggeser layar ponselnya, scroll beranda instagram.

Ekspresinya masih teratur. Tidak ada yang menarik disana.

Tidak lama kemudian, pesanannya siap. Boruto membawa nampan nasi kari dan ochanya, celingukan mencari meja kosong.

Saat sedang berjalan menuju meja yang ingin ditujunya, tanpa sengaja seseorang berlari ke arahnya, membuat karinya terciprat. Untung saja tidak sampai jatuh.

Tetap saja, berhasil membuat suasana hati Boruto memburuk.

"Maaf, Boruto! Aku nggak sengaja!"

Oh, ketua kelas, batin Boruto.

Kakei Sumire adalah teman semasa sekolah, dia berada di fakultas yang berbeda.

"Ya." jawab Boruto singkat. Dia mengabaikan rasa perih di dadanya akibat cipratan kari panas.

Hari yang buruk.

"Maaf Boruto, aku bersihin ya,"

Sumire mengambil sebuah sapu tangan dari dalam tasnya, mengusapnya ke pakaian Boruto. Boruto buru-buru mundur, menghindar.

"Tidak usah," tolak Boruto tegas. "Aku duluan."

Meninggalkan Sumire yang termangu di tempatnya, Boruto lanjut berjalan menuju meja yang kosong, lantas menyantap sarapannya dalam diam.

~Keberuntungan~

Selesai sarapan, Boruto kembali melangkah. Dia membiarkan pakaiannya memiliki noda kotor. Dia sudah ke toilet untuk membilasnya, namun jelas tidak berpengaruh apa-apa.

"Halo, kak Boruto..."

"Pagi, kak.. "

"Ssttt eh itu kak Boruto... Hai, kak!"

Boruto mengabaikan semua sapaan yang terarah padanya. Tidak penting baginya untuk menanggapi.

Semua orang bilang, Boruto populer. Dia hanya bisa menghela napas kasar jika mendengar kalimat itu.

BORUSARA WEEK 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang