Apartment Talk

10 2 0
                                    


Ini kali ketiga Taehyung masuk ke dalam apartemen sekretarinya. Meski selama bekerja dengan Kara ia sering atau bahkan nyaris setiap hari mengantar wanita itu pulang, namun Taehyung jarang sekali mampir. Terbukti, ia hanya pernah 3 kali mampir dan masuk ke apartemen Kara selama 6 tahun bekerja bersama.

Taehyung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Tidak ada yang berubah, pikir Taehyung. Ia lantas segera meletakkan dua kantong plastik berisi belanjaan di atas meja ruang tamu. Dalam perjalanan pulang, Taehyung mengarahkan mobilnya ke supermarket lebih dulu untuk membeli bahan-bahan makanan yang juga tak bisa Kara bantah.

"Kita mandi dulu, Pak?" Tanya Kara asal sembari meletakkan tas kerja Taehyung yang memang dibawanya karena kedua tangan Taehyung penuh dengan dua kantong plastik.

Mendengar itu, Taehyung mengerjapkan kelopak matanya berulang kali. Pikirannya menyimpulkan hal lain saat Kara bertanya. Ia tahu itu mungkin pertanyaan basa-basi, tapi entah kenapa Taehyung mulai keluar dari jalur pikiran warasnya. Pertanyaan itu terdengar ambigu di kepalanya saat hanya ada mereka berdua di apartemen ini.

"Ada dua kamar mandi di sini. Bapak bisa mandi di kamar mandi tamu sebelum memasak makan malam, saya juga mau mandi di kamar mandi saya." Kara melanjutkan dengan entengnya. Apakah wanita itu tidak memikirkan pemilihan kata sebelum berucap pada pria normal seperti Taehyung?

Taehyung berdehem guna menetralisir degup jantungnya yang abnormal. "Kau mandi saja lebih dulu. Aku akan langsung memasak makan malam." Taehyung rasa itu adalah pilihan terbaik. Pikirannya akan teralihkan ketika ia sibuk memasak.

Maka dengan cepat dan nampak terburu-buru, Taehyung meraih dua kantong plastik di atas meja dan segera membawanya menuju dapur. Kara yang melihat itu hanya menganggukan kepalanya mengerti. Pasti atasannya sudah sangat kelaparan sampai terburu-buru begitu.

Taehyung mengeluarkan semua belanjaan yang ia beli. Kemudian, seperti sudah terencana ia tahu apa yang harus ia masak. Menjadi anak tunggal kaya raya dan pewaris satu-satunya seluruh harta dunia kedua orang tuanya tidak membuat Taehyung menjadi anak yang manja. Sejak kecil, ibunya sudah mengajarkan Taehyung untuk memasak.

Ibunya bilang, memasak adalah suatu kebutuhan dan kemampuan bertahan hidup. Jadi, sejak usianya menginjak 12 tahun, Taehyung sudah akrab dengan peralatan dan bumbu dapur. Bahkan di apartemennya sendiri pun Taehyung selalu memasak dan sangat jarang membeli makanan. Tipe suami dan menantu idaman.

45 menit sudah berlalu, Kara yang sudah selesai membersihkan diri itu keluar dari kamarnya yang tidak jauh berhadapan dengan dapur. Dari tempatnya berdiri, ia bisa mencium aroma masakan yang lezat. Pemandangan yang ia dapatkan di dapurnya pun tak kalah menggoda. Atasannya berdiri di sana, dengan lengan kemeja maroonnya yang tergulung hingga siku, rambut yang sedikit berantakan, dan dua kancing bagian atas yang terbuka.

Bosnya sangat lihai dalam memasak, bergerak ke sembarang arah untuk mengambil apa yang dia butuhkan. Sangat berbanding terbalik dengan Kara yang bahkan tak bisa memasak selain makanan instan.

Kara lantas menghampiri Taehyung yang masih mengaduk sesuatu di dalam panci yang mengepul. "Ada yang bisa saya bantu, Pak?"

Taehyung menatap Kara sejenak yang sudah terlihat lebih segar dengan rambut yang dicepol. Tak ada make up dan lipstik yang membungkus wajahnya dan itu membuat Taehyung diam-diam tersenyum kecil.

"Jangan menyentuh apapun. Aku tak mau masakanku hancur, Kara. Cukup duduk saja di situ dan tunggu sebentar lagi."

Kara hendak memprotes namun urung ia lakukan. Lagi pula Taehyung ada benarnya, Kara juga tak tahu apapun soal masak memasak. Jadi, dia hanya bertumpu pada meja konter dan mengeluarkan ponselnya untuk mengecek apakah ada notifikasi penting atau tidak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Try to Not Anti-RomanticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang