Hello... I'm back to heree......
Aku nulis part ini ngalir banget idenya kayak air terjun haha..
Untuk judul per part nya, aku pake bahasa campur indo dan english soalnya aku belum nemu yang pas. Nanti akan dirubah kalo udah ketemu yang cocok hehe..
Pagi ini aku bakal update 2 part sekaligus, yeayyy!!!
Okeeyy, selamat membaca...
_____________________________
Sebelum pembahasan mengenai 'usaha pendekatan murni' antara Taehyung dan Kara beberapa jam lalu saat makan siang di ruangan sang Direktur, gadis itu tak pernah merasa segugup dan secanggung ini dengan atasannya. Biasanya, acara apapun yang Direktur dan sekretaris itu hadiri, selalu Kara yang berada di balik kemudi mobil. Ya, sebagai Direktur, Taehyung memang lebih memilih tidak mempekerjakan supir pribadi entah apa alasannya. Pria itu lebih senang membawa mobilnya sendiri.
Tentu saja hal itu berbeda jika sudah menyangkut urusan bisnis di luar kantor. Kara sang sekretarislah yang merangkap sebagai supir. Tapi Kara tidak masalah untuk itu, toh sebagai imbalannya Taehyung pasti membelikan makanan di setiap jam pulang. Satu sisi terbaik dari Direkturnya.
Namun, perjalanan yang seharusnya hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit itu kini terasa lama. Sesuai jadwal, Direktur dan sekretaris MOS Global itu akan menghadiri acara peresmian hotel milik kolega mereka. Taehyung sendiri yang mengatakan bahwa khusus hari ini biar dirinya yang mengemudi.
Mobil hitam itu berhenti tidak jauh dari lokasi hotel yang akan diresmikan. Tidak hanya dirinya, Taehyung bisa melihat mobil-mobil mewah milik koleganya yang lain, turut menghadiri acara peresmian ini. Ada juga beberapa mobil pers yang turut hadir di sana. Oh, tentu saja. Hotel Horizon milik J'Vess and Gold ini digadang-gadang akan menjadi hotel bintang 5 termewah yang ada di kota mereka. Tentu akan menjadi headline berita yang menarik. Menariknya lagi, Taehyung adalah bagian dari investor terbesar hotel ini.
Taehyung yang sudah turun lebih dulu dari mobil merapikan jasnya sejenak. Ia juga melirik Kara yang baru keluar dari mobil. Penampilan wanita itu cukup rapi, meski tadi saat di kantor Taehyung memburu-buru Kara yang sedang memperbaiki make up nya. Namun, ada sesuatu yang mengganggu Taehyung saat Kara berjalan mendekat kepadanya. Sepertinya wanita itu tidak sadar.
"Sekretaris Song, kemarilah."
Kara menatap Taehyung dengan alis berkerut. Memang ia sedang berjalan menuju Taehyung, batinnya. Tapi, kenapa Taehyung menatapnya begitu?
"Ada ap..."
Pertanyaan Kara terjeda saat Taehyung tiba-tiba saja mengusap sudut bibirnya dengan ujung jari jempolnya. Merasa sulit, Taehyung justru menggunakan satu tangannya lagi untuk menahan tengkuk Kara, sementara satu tangannya mengusap noda lipstik yang mengotori sudut bibir wanita itu.
Sungguh, tindakan ini tidak baik bagi kesehatan jantung Kara. Jarak mereka sangat dekat sekarang. Bagaimana jika ada orang lain yang salah paham melihat posisi mereka seperti ini? Belum lagi kepala Taehyung yang sedikit maju dan menunduk. Orang-orang pasti akan mengira bahwa mereka sedang berciu...
"Sudah selesai. Lain kali berkacalah saat menggunakan lipstik." Taehyung berujar dengan entengnya. Pria itu lantas mengeluarkan sapu tangan dari saku celana, mengelap sisa noda lipstik yang mengotori jarinya.
Kara mendengus kesal dengan pemikiran tak senonohnya barusan. Lagi pula, kenapa dia tidak mengatakannya saja agar Kara bisa membersihkannya sendiri? Atau, Taehyung bisa menggunakan sapu tangannya alih-alih menggunakan ibu jarinya kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Try to Not Anti-Romantic
ChickLitSeumur-umur, satu-satunya perempuan yang sering berinteraksi dan tahu semua tentang kebiasaan Taehyung selain Ibunya hanyalah Song Kara, sang sekretaris 6 tahunnya. Wanita itu profesional, logis dan kritis, sesuai dengan cara berpikir Taehyung. Kara...