29. Titik terang

43 27 24
                                    

Haii...
Happy reading🍒

•••

Hari ini hari selasa, Fira bangun telat karena semalaman Fira tidak bisa tidur memikirkan kejadian waktu hari minggu itu.

Untungnya Fira tidak di hukum, baru saja Fira masuk, gerbang di tutup oleh satpam. Fira mengusap dadanya bersyukur telah sampai tepat waktu sebelum gerbang nya di tutup.

Baru saja masuk kelas Fira merasa kesepian karena Billa tidak masuk sekolah, Asoka melihat Fira yang sedang berdiam diri.

Biasanya Fira selalu ceria tetapi sekarang berbeda dengan sebelumnya, Asoka mengerutkan kening nya heran saat Fira menangis.

Asoka ingin menghampiri Fira ternyata guru telah datang, jadi Asoka tidak jadi menemui nya. Fira langsung menghapus air matanya saat guru telah datang.

"Minggu depan kalian udah praktik nikah, bapak harap kalian udah pada latihan. kalian bentar lagi lulus, semoga nanti ujian akhir semester nya pada lancar." ucap pak Dudu.

Semua murid di kelas berbisik-bisik membicarakan tentang praktik nikah nanti, itu jadi masalah besarnya karena mereka belum latihan apalagi  pengantin laki-laki dan perempuan belum ada yang mau memerankan nya.

Kalo yang lainnya sudah ada yang mau menjadi kedua orang tua mempelai laki-laki dan perempuan, sedangkan tidak ada yang mau menjadi pengantin nya.

"Diam jangan berisik, bapak mau tanya apakah kalian sudah latihan atau belum?" pertanyaan itu lah yang membuat para murid khawatir.

Asoka masih curi-curi pandang kearah Fira yang masih seperti pagi tadi tidak ada senyuman di bibir indahnya, lalu Asoka mengalihkan pandanganya.

Entah apa yang merasuki Asoka ia langsung mengacungkan tangan nya untuk bertanya, pandangan murid tertuju kepada Asoka.

"Iya Asoka, ada yang mau di tanya kan?" ucap pak Dudu.

"Masalahnya pak, gak ada yang mau jadi mempelai wanita sama laki-laki nya." ucap Asoka.

"Gimana kalo bapak tunjuk aja orang nya?" usulnya, sontak yang lainnya menggeleng tidak setuju.

"Lo aja Asoka jadi pengantin laki-laki nya, gimana??" ucap Rian.

"Setuju dong." sorak semua murid membuat Asoka melotot tidak terima.

"Ceweknya si Fira aja gimana?" usul Rian, mereka bersorak serentak menyetujuinya.

Fira yang sedang tiduran di meja lantas bangun melotot tidak terima, bisa-bisanya ia akan melakukan praktik nikah-nikahan bersama Asoka??.

"Gue gak mau!" Fira mantap tajam kearah Asoka yang sedang nyengir kepada nya.

"Oke, gak ada penolakan lagi. udah fiks semangat latihannya." ucap pak Dudu.

Fira menghembuskan napasnya kesal, bagaimana lagi Fira tidak bisa menolak karena ini bersangkutan dengan nial, jika dirinya menolak pasti nilainya akan jelek.

...

Bell berbunyi menandakan pulang, semua murid berhamburan untuk pulang, biasanya laki-laki yang terdepan berlomba-lomba menunggu gerbang nya di buka.

Enemy Lover  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang