Selamat membaca!
Hanindi Fatya Humaira, gadis yang baru menduduki bangku SMP itu kini dibuat bimbang dengan perasaannya sendiri.
Sejak bel pulang berbunyi, dia melamun sambil memandangi punggung laki-laki yang duduk di depan kursinya.
"Woi! Mau pulang gak lo, meja masih berantakan juga mau nginep disini bukan? " Suara Kana - teman sebangku Hanin.
Hanin melirik dan sadar bahwa manusia dikursi depan pun telah mengenakan jaketnya dan bersiap pulang. Bukannya menjawab dia malah memanggil Raditya - laki-laki yang sedari tadi dia perhatikan.
"Dit pulpen gue masih ada di lo. " Ucapnya, membuat Kana merasa tak dianggap.
"Oh iya, isi pulpennya udah abis, tadi gua catet banyak. Besok aja ya gua ganti yang baru?"
"Gak usah, lagian emang udah mau abis. "
"Besok gua ganti, gua balik duluan di, na. " Ucapnya berpamitan, kemudian berlari meninggalkan kelas. Seperti biasa dia pulang bersama Fatan teman sebangku nya.
Hanin tersenyum, salah tingkah.
"Cuma dia doang yang manggil gua Nindi, Na. " Ujarnya sambil membereskan buku.
Kana mendelik, "gua juga bisa manggil lo gitu, Nindi cepetan kita balik! Tuh gak cuma dia doang kan?."
"Aneh, lo biasa manggil Hanin gak usah ganti-ganti. "
"Lo suka ya sama Radit? " Tebak Kana,
"Lo juga suka kan sama fatan? "
"Gak usah nanya balik deh! Nyebelin banget. "
"Udah ah pulang, misi kita gak pacaran inget! "
"Tapi benerkan lo suka Radit? "
"Asal gak ketauan Zara sama Lila, jawabannya iya. "
"Kenapa gitu? "
"Nanti gue di ledek. "
"Kalo gue boleh ngeledek dong? "
"Gak juga. Gue gak mau Radit tau kalo gue suka, Zara sama Lila orangnya kalo udah ledek nyebelinnya lebih-lebih daripada lu. Jadi awas aja ngasih tau mereka. "
"Kalo gitu beliin gue es krim buat tutup mulut."
"Es krim mata lu! Sini gue beliin lakban biar gak bisa ngomong. "
"Dih jahat banget, udahlah gue duluan ya! "
"Lo bareng Bintang?"
"Iya, sama intan juga. Kalo bareng lo kan kita beda arah. "
"Oke, awas dijalan ada yang nyulik. "
"Mana ada, siang bolong gini penculik. "
"Udah sana pulang. " Kana pun pergi dari kelas itu. Sementara Hanindi merapikan kursinya terlebih dahulu.
"Zara sama Lila ke kamar mandinya lama banget. " Ucap Hanindi ketika sudah diluar kelas.
Sebelumnya Zara dan Lila izin pada guru pelajaran terakhir untuk ke kamar mandi. Sudah sekitar 15 menit keduanya belum kembali, padahal bel pulang juga sudah berbunyi.
Hanin memainkan ponselnya. Tak berselang lama, Zara dan Lila datang sambil tertawa. Saat melihat Hanin keduanya menghentikan tawa. Hanin tak ambil pusing, dia sedang asik dengan ponselnya.
"Yang lain udah pada pulang? "
"Udah, ini tas kalian. Ruangnya udah di kunci. "
"Makasih Haninku sayang. "
"Sama-sama."
"Ayo kita pulang. " Ucap Lila, mereka bertiga pun berjalan menuju gerbang sekolah.
_________
Terimakasih yang sudah membaca!
Oh iya, cerita ini bakal fokus ke Hanin yang suka Raditya aja ya, jadi tokoh lain jadi sampingan aja buat nambahin biar ceritanya gak terlalu flat. Karena dari awalpun aku mau buat cerpen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral Affections
Короткий рассказAbsurditas cinta remaja Ceritanya gak pernah dimulai, rasanya aja yang suka berlebihan. Suka sama orang gak harus jadian kan ya? Tapi ko kalo liat dia sama yang lain, berasa harus move on ya padahalkan bukan siapa-siapa... Note aja : ‼️Jangan s...