kutub 2

5 0 0
                                    


"Perasaan itu seperti buku novel, aku dapat menyimpulkan suka atau tidaknya ketika sudah ada di halaman terakhir. "

-Hanindi Fatya Humaira-












Selamat membaca!

Hanin yang sekarang tengah duduk di kursi belajar, tiba-tiba kepikiran Raditya.

Tiba-tiba notifikasi masuk di Handphone Hanin, ternyata chat Raditya yang menanyakan perihal tugas Matematika.

Hanin yang menyukai pelajaran tersebut semangat untuk membalasnya apalagi Raditya yang bertanya, semangatnya meningkat 2 kali lipat.

Walaupun percakapan mereka hanya membicarakan tugas, Hanin tak menghiraukannya. Karena dia belum benar-benar menyadari,rasa suka pada Raditya.

Sempat me ngaku-ngaku bahwa dia suka Raditya karena terus diganggu oleh laki-laki yang suka pada Hanin, sampai sekarang. Hanin merasa Raditya hanya sekedar temannya, suka nya pun hanya di buat-buat. Itu terjadi selama 2 tahun dia bersekolah di SMP Tubagus Muslihat.

Tapi satu minggu yang lalu, Kana mengajaknya bermain Truth or dare saat yang lain solat zuhur (Kana dan Hanin sedang tidak solat) . Dan dengan sengaja dia menanyakan siapa yang Hanin suka. Hanin memberikan jawaban yang Kana pun tau jawabannya Raditya. Tapi dia juga mengaku bahwa dia hanya suka tidak lebih.

Kana pun bersuara mendengar alasan Hanin,

"Lo gak ada niatan bilang suka ke Raditya? "

"Kana, gue cuma suka bukan Cinta. Lagian siapa tau Radit udah ada yang punya. "

"Terus kenapa lu suka? Terus ngaku-ngaku lagi sama Dion kalo Radit deket sama lo? "

"Biar Dion gak ganggu dan gue gak bohong kalo gue deket sama Radit, tiap hari! Tapi dalam hal tempat duduk. "

"Aneh! 2 minggu lagi kita ujian loh, dan bulan depan kita udah gak sekolah disini lagi. "

"Terus? "

"Gue yakin lo itu suka sama Radit cuman gak sadar. "

Hanin terdiam sejenak.

"Gak jelas, Radit sama lulus gak ada hubungannya Kana! "

"Nanti kalo udah lulus beneran suka, susah loh ketemunya. Gak akan duduk di belakang dia lagi. "

"Makin aneh, udah ah gue mau ke kantin, laper! " Hanin beranjak dari duduknya. Dia pergi keluar kelas meninggalkan Kana.

"Ih tunggu! "
Kana pun menyusul Hanin.

Setelah seminggu itu, Hanin jadi sering memikirkan Raditya karena ucapan Kana dalam permainan Truth or dare tersebut.

2 Minggu setelah, Hanin, Kana dan kelas 9 lainnya disibukan dengan belajar untuk menghadapi ujian, baik itu ujian praktek dan ujian sekolah.

Hanin pun sudah melupakan pikiran anehnya dan dia memilih fokus pada belajar nya. Supaya nilai ujian akhirnya bagus dan dapat masuk ke sekolah yang dia inginkan.

_______________



Terimakasih sudah membaca!
♛┈⛧┈┈•༶ Jangan lupa Vote ༶•┈┈⛧┈♛



Ephemeral AffectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang